Kembang sungsang dinang kunang Kotak kurawis wayang Lindu nira bumi bengkah Adam adam babu hawa Siskang danur wilis Ingkang ngagelaraken cahya nur cahya Anwas anwar ngagelaraken Malih kang danur citra Nurcahya nursari nurjati Dangiang wayang wayanganipun Semar sana ya danar guling Basa sem pangangken-angken Mareng ngemaraken Dat Kang Maha Tunggal Wayang agung wineja wayang tunggal Wayang tunggal

Jumat, 28 Februari 2014

TAWASSUL : Pengertian Tawassul dan Dalil dalil Tawassul

Pengertian Tawassul

Diantara amaliyah yang berlaku dalam kalangan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, adalah tawassulketika berdo’a. Banyak kita jumpai dalam redaksi do’a yang kita panjatkan menggunakan metode tawasul. Ada sebagian redaksi yang berbunyi : “Ya Allah dengan karomah wali ini aku meminta kepada-Mu,” atau redaksi lain semisal ; “Wahai wali Allah, kami datang kepadamu untuk menghadap kepada Allah, Ya Allahdengan barokah wali ini aku memohon kepada-Mu, kabulkanlah permin-taanku,” dan atau redaksi-redaksitawasul yang lain.
Banyak kalangan keliru dalam memahami substansi tawasul.Karena itu, sebelum kami menghaturkan dalil-dalil yang menunjukkan diperkenankannya tawasul, terlebih dahulu kami ingin sampaikan beberapa hal tentang tawasul dalam pandangan kami.
  a.    Tawassul adalah salah satu metode dalam berdoa dari sekian cara dalam berdo’a kepada Allah Subhanahu Wa Ta’aala. Sedang yang diminta dan diharapkan dapat mengabulkan do’a tiada lain adalah Allah. Obyek yang dijadikan wasilah (perantara) hanya berperan sebagai mediator untuk mendekatkan diri kepada Allah. Siapapun yang meyakini di luar batasan ini berarti ia telah musyrik.
b.    Diantara alasan orang bertawassul adalah karena ia mencintai mediator yang dijadikan wasilah dan meyakini bahwa Allah juga mencintainya. Jika ternyata penilaiannya keliru niscaya ia akan menjadi orang yang paling menjauhinya dan paling membencinya.
c.    Orang yang bertawassul tidak boleh meyakini bahwa media yang dijadikan untuk bertawassulkepada Allah itu bisa memberi manfaat dan derita dengan sendirinya (independent) sebagaimana Allah, atau tanpa izin-Nya. Dan barangsiapa yang meyakini demikian niscaya ia musyrik.
d.    Tawassul bukanlah suatu keharusan, dan terkabulnya do’a tidaklah harus dengan cara tawasul. (Mafaahim Yajibu An Tushohhah)

Dalil Dalil Tawassul

Adapun dalil-dalil yang menunjukkan diperbolehkan bertawassul dalam berdo’a diantaranya adalah :
Pertama : Firman Allah dalam al qur’an :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah sebuah perantara untuk menuju kepada Alloh, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.”(QS. Al Maidah : 35)
Dalam ayat diatas Allah memerintahkan untuk mencari wasilah (perantara) dalam mendekatkan diri kepada Allah, baik perantara tersebut berupa amal sholih, atau orang-orang yang dicintai Allah.
Kedua : Firman Allah dalam al qur’an :
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا
Dan Alloh memiliki Asmaaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaaul Husna. (QS, Al A’roof : 180)
            Dalam ayat diatas Allah mengajarkan kepada kita untuk menjadikan Asmaa’ul Husna sebagai penghantar (wasilah) do’a kita. Dan tentunya masih banyak ayat-ayat lain yang mengindikasikan diperkenankannya tawasul dalam berdo’a.
Ketiga : Firman Allah dalam al qur’an :
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat.Dan sesungguhnya (sholat) itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (QS, Al Baqoroh : 45)
            Dalam ayat diatas Allah mengajarkan kepada kita untuk menjadikan sholat dan sabar sebagai penghantar (wasilah) do’a agar terkabul keinginan  kita. Sebagian ahli tafsir menjelaskan tentang Sabar yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah berpuasa (tirakat). Ayat tersebut menunjukkan anjuran untuk bertawassul dengan perantara amal sholih.
Keempat : Firman Allah dalam al qur’an :
وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللهِ عَلَى الْكَافِرِينَ
Dan setelah datang kepada mereka Al Qur’an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, Padahal sebelumnya mereka biasa memohon kemenangan atas orang-orang kafir, Maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la’nat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu. (QS, Al Baqoroh : 89)
Al Hafidh ‘Imaduddin Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya :
{ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا } أي: وَقَدْ كَانُوْا مِنْ قَبْلِ مَجِيْءِ هَذَا الرَّسُوْلِ بِهَذَا الْكِتَابِ يَسْتَنْصِرُوْنَ بِمَجِيْئِهِ عَلَى أَعْدَائِهِمْ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ إِذَا قَاتَلُوْهُمْ  
Firman Allah : (Padahal sebelumnya mereka biasa memohon kemenangan atas orang-orang kafir) yakni, (orang-orang Yahudi) –sebelum datangnya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam dengan mebawa al qur’an- mereka memohon pertolongan dengan datangnya Nabi atas musuh-musuh mereka dari kalangan orang-orang musyrik ketika orang-orang Yahudi berperang dengan mereka.
Kelima : Firman Allah dalam al qur’an :
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُواْ أَنفُسَهُمْ جَآؤُوكَ فَاسْتَغْفَرُواْ اللهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللهَ تَوَّاباً رَّحِيماً
Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya, datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rosulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS, An Nisaa : 64)
Al Imam Al Hafidh Ibnu Katsir ketika menjelaskan firman Allah diatas, berkata :
يُرْشِدُ تَعَالَى اَلْعُصَاةَ وَالْمُذْنِبِيْنَ إِذَا وَقَعَ مِنْهُمُ الْخَطَأُ وَالْعِصْيَانُ أَنْ يَأْتُوا إِلَى الرَّسُوْلِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَسْتَغْفِرُوا اللهَ عِنْدَهُ، وَيَسْأَلُوْهُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَهُمْ، فَإِنَّهُمْ إِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ تَابَ اللهُ عَلَيْهِمْ وَرَحِمَهُمْ وَغَفَرَ لَهُمْ، وَلِهَذَا قَالَ: { لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا }
Alloh –subhaanahu wata’ala- memberi petunjuk kepada orang-orang ahli maksiat dan orang-orang yang berdosa, jika mereka jatuh dalam kesalahan dan kedurhakaan hendaknya mereka datang menemui Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wasallam- kemudian mereka memohon ampun kepada Allah disisi Nabi dan meminta agar Nabi memohonkan ampun untuk mereka. Jika mereka melakukan hal itu niscaya Allahmenerima taubat mereka, merahmati mereka, serta meng-ampuni mereka. Olah karenanya Allah berfirman : (tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang)
Keenam : Firman Allah dalam al qur’an :
أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا
orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa diantara mereka yang lebih dekat (kepada Allah). Mereka mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan adzab-Nya. Sungguh, adzab Tuhanmu itu sesuatu yang(harus) ditakuti.” (QS, Al Isro’ : 57)
{ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ } مَعْنَاهُ ، يَنْظُرُوْنَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ إِلَى اللهِ فَيَتَوَسَّلُوْنَ بِهِ
Firman Allah {Siapa diantara mereka yang lebih dekat kepada Allah} maksudnya adalah ; mereka memperhatikan (mencari) siapa yang paling dekat kepada Allah, kemudian mereka berwasilah dengannya. (Tafsir Al Khozin)

Tawassul Itu Amal Shalih, Para Ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah Adalah Pelaku Tawassul

Shahih_Tawassul {focus_keyword}

DAFTAR NAMA PARA IMAM YANG MEMPRAKTEKKANTAWASSUL

Tawassul adalah Amal Shalih, oleh karena itulah maka ParaUlama Ahlussunnah Wal Jama’ah Adalah Pelaku Tawassulyang ikhlas. Jika tawassul termasuk syirik seperti anggapan kaum anti tawassul, tentunya para ulama yang dijuluki al Imam itu tidak akan melakukan tawassul. Dengan menganggap tawassul itu syirik,artinya sama saja dengan memvonis para Imam Ulama Ahlussunnah sebagai orang-orang musyrik, na’udzu billah min dzaalik!
Di sini kami akan menyebutkan para imam besar dan pakar hadits paling populer yang berpendapat diperbolehkannya tawassul atau yang mengutip dalil-dalil tawassul.
1.     Al Imam Al Hafidh Abu ‘Abdillah Al Hakim dalam kitabnya Al Mustadrok ‘alas Shohihain, yang telah menyebutkan hadits mengenai tawassul Adam dengan Nabi Muhammad dan menilai hadits itu shahih.
2.     Al Imam Al Hafidh Abu Bakar al Baihaqi dalam kitabnya Dalaa’ilun Nubuwwah, yang telah menyebutkan hadits mengenai tawassul Adam dan yang lain.  Al Baihaqi memiilki komitmen untuk tidak meriwayatkan hadits maudlu’ (palsu).
3.     Al Imam Al Hafidh Jalaaluddin As Suyuthi dalam kitabnya Al Khoshooishul Kubro, yang telah menyebutkan hadits tentang tawassul Adam.
4.     Al Imam Al Hafidh Abul Faroj ibn al Jauzi dalam kitabnya  Al Wafaa’, yang telah menyebutkan hadits tawassul Adam dan hadits lain.
5.     Al Imam Al Hafidh Qodhi ‘Iyaadh dalam kitabnya As Syifaa’ bi Ta’riifii huquuqil Mushthofaa,yang telah menyebutkan banyak hadits tentang tawassul.
6.     Al Imam As Syaikh Nuruddin Al Qori yang populer dengan nama Malaa ‘Ali Qori dalam kitab syarhnya terhadap  kitab As Syifaa’ pada bab-bab di atas.
7.     Al ‘Allamah Ahmad Syihabuddin Al Khofaji dalam kitab syarhnya atas As Syifaa’ yang bernama Nasiimurriyaadh pada bab-bab di atas.
8.     Al Imam Al Hafidh Al Qostholani dalam kitabnya Al Mawaahibul Laduniyyah pada almaqshidul  awwal.
9.     Al ‘Allamah As Syaikh ‘Abdul Baaqi Az Zurqoni dalam kitab syarhnya atas Al Mawaahib vol. I hlm. 44.
10.  Al Imam Syaikul Islam Abu Zakaria Yahya An Nawawi dalam kitabnya Al Iidhoh pada al babus  saadis hlm. 498.
11.  Al ‘Allamah Ibnu Hajar Al Haitami dalam hasyiahnya atas kitab Al Idhoh hlm. 499.  Beliau  juga memiliki risalah khusus dalam bab ini yang diberi nama Al Jauharul Munadhdhom.
12.  Al Hafidh Syihabuddin Muhammad ibn Muhammad ibn Al Jazari Ad Dimasyqi dalam kitabnya  ‘Uddatul Hishnil Hashiin dalam Fadhluddu’a.
13.  Al ‘Allamah Al Imam Muhammad ibn ‘Ali As Syaukani dalam kitabnya Tuhfatudz Dzaakiriin hlm. 161
14.  Al ‘Allamah Al Imam Al Muhaddits ‘Ali ibn ‘Abdul Kaafi As Subki dalam kitabnya Syifaaus Saqoom fi Ziaarati Khoiril Anaam.
15.  Al Hafidh ‘Imaduddin Ibnu Katsir dalam menafsirkan : 

وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُواْ أَنفُسَهُمْ جَآؤُوكَ فَاسْتَغْفَرُواْ اللهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُواْ اللهَتَوَّاباً رَّحِيماً

“ Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya, datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Alloh, dan Rosulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Alloh Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS, An Nisaa : 64)
-        Ia menyebutkan kisah Al ‘Utbi beserta a’rabi  yang datang berziarah dengan niat memohon syafaat dengan Nabi shollallohu alaihi wasallam dan Al ‘Utbi tidak menentangnya sama sekali. Juga menyebutkan kisah tawassul Adam dengan Nabi shollallohu alaihi wasallam dalam Al Bidayah Wan Nihayah dan tidak memvonisnya sebagai hadits palsu. Vol III hlm. 180.
-        Ibnu Katsir juga menyebutkan kisah seorang lelaki yang datang ke kuburan Nabi untuk bertawassul dengannya. “Isnad kisah ini adalah shohih,” komentar Ibnu Katsir.
-        Ibnu Katsir juga menuturkan dalam Al Bidayah Wan Nihayah bahwa slogan kaum muslimin dalam perang adalah  Yaa Muhammadaah . (vol. VI hlm. 324)
16.  Al Imam Al Hafidh Ibnu Hajar Al ‘Asqolani yang menyebutkan kisah seorang laki-laki yang datang ke kuburan Nabi dan bertawassul dengannya. Ibnu Hajar menilai shohih sanad hadits ini dalam Fathu al Baari vol. II hlm. 495.
17.  Al Imam Al Mufassir Abu ‘Abdillah Al Qurthubi dalam menafsirkan :

وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُواْ أَنفُسَهُمْ جَآؤُوكَ فَاسْتَغْفَرُواْ اللهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُواْ اللهَتَوَّاباً رَّحِيماً

“Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya, datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Alloh, dan Rosulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Alloh Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS, An Nisaa : 64) (Tafsir Al Quthubi, vol. V, hlm. 265)
Daftar diatas dikutip dari kitab Mafaahim Yajibu An Tushohhah, karya Prof. Dr. As Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki.

Ngalap Barokah, Bertabarruk dengan 313 Nama Rasul Allah

Kaum Wahabi sering meledek kepada muslim Aswaja (ahlus sunnah wal jama’ah) yang gemar melakukan ngalap barokah atau bertabarruk. Yang mana kaum Wahabi meledek bahwa umat IslamAswaja ngalap barokah dengan ( maaf… ) tahi kerbau kyai Selamet di Surakarta. Tentu saja itu merupakan ledekan salah arah, sebab muslim Aswaja tidak akan ngalap Barokah dengan tahi kerbau. Yang melakukan itu adalah kaum abangan yang belum mengerti ajaran Islam yang benar, khususnya tentang ajaran Islam: ngalap barokah atau tabarruk.
Ngalap barokah atau bertabarruk dan bertawassul dengan 313 Nama Rasul Allah, apakah anda hafal nama-nama Rasuk Allah yang wajib diketahui yang jumlahnya 25 ? Berikut ini ada sedikit share dari ustadz Alif Jum’an Azend. Kita sudah mengetahui kalau pejuang Ahlu Badr itu berjumlah 313. Tapi ada sedikit informasi dari ustadz Alif Jum’an Azend, bahwa ternyata Rasul Allah pun berjumlah 313 orang. Berikut ini adalah sharing yang sebaiknya kita simak dengan niat yang ikhlas sehingga menambah keimanan kita kepada Allah dan Rasul-rasul-NYA. Selain itu ternyata kita bisa ngalap barokah atau bertabarruk dengan nama orang-orang shalih ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
ngalap barokah {focus_keyword}
Sayyidina Hamzah paman Nabi dalam perang Badr
Telah sama-sama kita ketahui bahwa nama-nama rasul yang wajib kita hafal dan ketahui ada 25.Sedangkan jumlah keseluruhan para rasul ada 313. Mungkin ini yang tidak banyak diketahui orang, yakni tentang nama-nama para rasul yang berjumlah 313.
Al-Alim al-‘Allamah asy-Syaikh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani (kelahiran Tanara, Serang, Banten tahun 1813 M dan wafat di Mekkah tahun 1897 M), dalam kitabnya yang berjudul ats-Tsamaru al-Yani’ah fi Riyadh al-Badi’ah menjelaskan:

ﻓﻤﻦ ﻛﺘﺐ ﺍﺳﻤﺎﺋﻬﻢ ﻭﻭﺿﻌﻬﻢ ﻓﻰ ﺑﻴﺘﻪ ﺍﻭ ﻗﺮﺍﻫﺎ ﺍﻭﺣﻤﻠﻬﺎ ﺗﻌﻈﻴﻤﺎ ﻟﻬﻢ ﻭﺗﻜﺮﻳﻤﺎ ﻟﺬﻭﺍﺗﻬﻢ ﻭﺍﺣﺘﺮﺍﻣﺎ ﻟﻨﺒﻮﺗﻬﻢ ﻭﺍﺳﺘﻤﺪﺍﺩﺍ ﻣﻦ ﻫﻤﻤﻬﻢ ﺍﻟﻌﺎﻟﻴﺔ ﻭﺍﺳﺘﻐﺎﺛﺔ ﺑﺎﺭﻭﺍﺣﻬﻢ ﺍﻟﻤﻘﺪﺳﺔ ﺳﻬﻞ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻣﻮﺭﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻻﺧﺮﺓ ﻭﻓﺘﺢ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﺨﻴﺮﺍﺕ ﻭﻧﺰﻭﻝ ﺍﻟﺮﺣﻤﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻛﺎﺕ ﻭﺩﻓﻊ ﻋﻨﻪ ﺍﻟﺸﺮﻭﺭ , ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺣﻴﺎﺗﻬﻢ ﻭﻣﻤﺎﺗﻬﻢ ﺳﻮﺍﺀ ﻓﻬﻢ ﻣﺘﺼﺮﻓﻮﻥ ﻓﻲ ﺍﻻﺭﺽ ﻭﺍﻟﺴﻤﺎﺀ .

“Barangsiapa yang menulis nama-nama rasul dan meletakkannya di rumah atau membacanya atau membawanya dengan mengagungkan mereka, memuliakan keberadaan mereka, menghormati kenabian mereka, berharap dari keinginan mereka yang tinggi dan beristighatsah dengan ruh-ruh mereka yang suci, maka akan dimudahkan oleh Allah Swt. segala urusan di dunia dan akhirat. Dan akan dibukakan pintu-pintu kebaikan dan diturunkan rahmat, keberkahan serta menolak segala kejelekan. Rasulullah Saw. bersabda: “Hidup dan matinya mereka (para rasul) itu sama saja, tetap beraktivitas (hidup) di bumi dan di langit.”

ﻭﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭ ﺍﻥ ﺍﻟﻤﺮﺳﻠﻴﻦ ﺛﻼﺛﻤﺎﺋﺔ ﻭﺛﻼﺛﺎ ﻋﺸﺮ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﺑﻲ ﺫﺭ ﻭﻫﺎﻫﻲ ﺍﺳﻤﺎﺅﻫﻢ ﻋﻠﻰ ﻣﺎﺭﻭﻯ ﻋﻦ ﺍﻧﺲ : ﺍﺩﻡ , ﺷﻴﺚ, ﺍﻧﻮﺵ, ﻗﻴﻨﺎﻕ , ﻣﻬﻴﺎﺋﻴﻞ , ﺍﺧﺘﻮﺥ, ﺍﺩﺭﻳﺲ, ﻣﺘﻮﺷﻠﺦ, ﻧﻮﺡ, ﻫﻮﺩ , ﻋﺒﻬﻒ, ﻣﺮﺩﺍﺭﻳﻢ, ﺷﺎﺭﻉ, ﺻﺎﻟﺢ , ﺍﺭﻓﺨﺸﺬ , ﺻﻔﻮﺍﻥ , ﺣﻨﻈﻠﺔ, ﻟﻮﻁ , ﻋﺼﺎﻥ, ﺍﺑﺮﺍﻫﻴﻢ, ﺍﺳﻤﻌﻴﻞ, ﺍﺳﺤﻖ , ﻳﻌﻘﻮﺏ , ﻳﻮﺳﻒ, ﺷﻤﺎﺋﻴﻞ, ﺷﻌﻴﺐ, ﻣﻮﺳﻰ, ﻟﻮﻃﺎﻥ, ﻳﻌﻮﺍ , ﻫﺮﻭﻥ, ﻛﻠﻴﻞ , ﻳﻮﺷﻊ, ﺩﺍﻧﻴﺎﻝ , ﺑﻮﻧﺶ, ﺑﻠﻴﺎ, ﺍﺭﻣﻴﺎ, ﻳﻮﻧﺲ , ﺍﻟﻴﺎﺱ, ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ, ﺩﺍﻭﺩ , ﺍﻟﻴﺴﻊ, ﺍﻳﻮﺏ, ﺍﻭﺱ, ﺫﺍﻧﻴﻦ, ﺍﻟﻬﻤﻴﻊ, ﺛﺎﺑﺖ, ﻏﺎﺑﺮ , ﻫﻤﻴﻼﻥ , ﺫﻭﺍﻟﻜﻔﻞ, ﻋﺰﻳﺮ, ﻋﺰﻗﻼﻥ, ﻋﺰﺍﻥ, ﺍﻟﻮﻭﻥ , ﺯﺍﻳﻦ, ﻋﺎﺯﻡ, ﻫﺮﻳﺪ, ﺷﺎﺫﻥ, ﺳﻌﺪ, ﻏﺎﻟﺐ, ﺷﻤﺎﺱ, ﺷﻤﻌﻮﻥ, ﻓﻴﺎﺽ, ﻗﻀﺎ , ﺳﺎﺭﻡ , ﻋﻴﻨﺎﺽ, ﺳﺎﻳﻢ, ﻋﻮﺿﻮﻥ , ﺑﻴﻮﺯﺭ , ﻛﺰﻭﻝ, ﺑﺎﺳﻞ , ﺑﺎﺳﺎﻥ, ﻻﺧﻴﻦ, ﻏﻠﻀﺎﺕ , ﺭﺳﻮﻍ, ﺭﺷﻌﻴﻦ , ﺍﻟﻤﻮﻥ, ﻟﻮﻍ ,ﺑﺮﺳﻮﺍ , ﺍﻻﻇﻴﻢ, ﺭﺷﺎﺩ, ﺷﺮﻳﺐ, ﻫﻴﺒﻞ, ﻣﻴﻼﻥ, ﻋﻤﺮﺍﻥ, ﻫﺮﻳﻴﺐ , ﺟﺮﻳﺖ, ﺷﻤﺎﻉ , ﺻﺮﻳﺦ, ﺳﻔﺎﻥ, ﻗﺒﻴﻞ, ﺿﻌﻀﻊ, ﻋﻴﺼﻮﻥ, ﻋﻴﺼﻒ , ﺻﺪﻳﻒ , ﺑﺮﻭﺍﺀ , ﺣﺎﺻﻴﻢ, ﻫﻴﺎﻥ , ﻋﺎﺻﻢ, ﻭﺟﺎﻥ, ﻣﺼﺪﺍﻉ, ﻋﺎﺭﻳﺲ , ﺷﺮﺣﺒﻴﻞ, ﺧﺮﺑﻴﻞ, ﺣﺰﻗﻴﻞ , ﺍﺷﻤﻮﺋﻴﻞ, ﻏﻤﺼﺎﻥ, ﻛﺒﺒﺮ, ﺳﺒﺎﻁ , ﻋﺒﺎﺩ ﺑﺜﻠﺦ , ﺭﻳﻬﺎﻥ, ﻋﻤﺪﺍﻥ, ﻣﺮﻗﺎﻥ, ﺣﻨﺎﻥ, ﻟﻮﺣﻨﺎ, ﻭﻻﻡ, ﺑﻌﻴﻮﻝ, ﺑﺼﺎﺹ, ﻫﺒﺎﻥ, ﺍﻓﻠﻴﻖ, ﻗﺎﺯﻳﻢ, ﻧﺼﻴﺮ, ﺍﻭﺭﻳﺲ, ﻣﻀﻌﺲ, ﺟﺬﻳﻤﺔ, ﺷﺮﻭﺣﻴﻞ , ﻣﻌﻨﺎﺋﻴﻞ , ﻣﺪﺭﻙ, ﺣﺎﺭﻡ, ﺑﺎﺭﻍ ﻫﺮﻣﻴﻞ, ﺟﺎﺑﺪ, ﺯﺭﻗﺎﻥ, ﺍﺻﻔﻮﻥ , ﺑﺮﺟﺎﺝ, ﻧﺎﻭﻯ, ﻫﺰﺭﺍﺑﻦ ﺍﺷﺒﻴﻞ, ﻋﻄﺎﻑ, ﻣﻬﻴﻞ, ﺯﻧﺠﻴﻞ, ﺷﻄﺎﻥ, ﺍﻟﻘﻮﻡ, ﺣﻮﺑﻠﺪ , ﺻﺎﻟﺢ , ﺳﺎﻧﻮﺥ, ﺭﺍﻣﻴﻞ , ﺯﺍﻣﻴﻞ, ﻗﺎﺳﻢ, ﺑﺎﻳﻴﻞ, ﺑﺎﺯﻝ , ﻛﺒﻼﻥ, ﺑﺎﺗﺮ , ﺣﺎﺟﻢ , ﺟﺎﻭﺡ, ﺟﺎﻣﺮ , ﺣﺎﺟﻦ, ﺭﺍﺳﻞ, ﻭﺍﺳﻢ, ﺭﺍﺩﻥ, ﺳﺎﺩﻡ, ﺷﻮﺷﺎ, ﺟﺎﺯﺍﻥ, ﺻﺎﺣﺪ, ﺻﺤﺒﺎﻥ, ﻛﻠﻮﺍﻥ, ﺻﺎﻋﺪ, ﻏﻔﺮﺍﻥ, ﻏﺎﻳﺮ, ﻻﺣﻮﻥ , ﺑﻠﺪﺥ , ﻫﻴﺪﺍﻥ, ﻻﻭﻯ, ﻫﻴﺮﺍﺀ, ﻧﺎﺻﻰ, ﺣﺎﻧﻚ, ﺣﺎﻓﻴﺦ , ﻛﺎﺷﻴﺦ, ﻻﻓﺚ, ﻧﺎﻳﻢ , ﺣﺎﺷﻢ, ﻫﺠﺎﻡ, ﻣﻴﺰﺍﺩ, ﺍﺳﻴﻤﺎﻥ, ﺭﺣﻴﻼ, ﻻﻃﻒ , ﺑﺮﻃﻔﻮﻥ, ﺍﺑﺎﻥ , ﻋﻮﺭﺍﺋﺾ, ﻣﻬﻤﺘﺼﺮ , ﻋﺎﻧﻴﻦ, ﻧﻤﺎﺥ , ﻫﻨﺪﻭﻳﻞ , ﻣﺒﺼﻞ, ﻣﻀﻌﺘﺎﻡ, ﻃﻤﻴﻞ , ﻃﺎﺑﻴﺢ, ﻣﻬﻤﻢ ﺣﺠﺮﻡ, ﻋﺪﻭﻥ , ﻣﻨﺒﺪ, ﺑﺎﺭﻭﻥ , ﺭﻭﺍﻥ , ﻣﻌﺒﻦ , ﻣﺰﺍﺣﻢ, ﻳﺎﻧﻴﺪ, ﻻﻣﻰ, ﻓﺮﺩﺍﻥ, ﺟﺎﺑﺮ , ﺳﺎﻟﻮﻡ, ﻋﻴﺺ, ﻫﺮﺑﺎﻥ, ﺟﺎﺑﻮﻙ , ﻋﺎﺑﻮﺝ, ﻣﻴﻨﺎﺕ , ﻗﺎﻧﻮﺡ, ﺩﺭﺑﺎﻥ , ﺻﺎﺧﻢ, ﺣﺎﺭﺽ , ﺣﺮﺍﺽ , ﺣﺮﻗﻴﺎ , ﻧﻌﻤﺎﻥ, ﺍﺯﻣﻴﻞ, ﻣﺰﺣﻢ, ﻣﻴﺪﺍﺱ, ﻳﺎﻧﻮﺡ, ﻳﻮﻧﺲ , ﺳﺎﺳﺎﻥ, ﻓﺮﻳﻢ, ﻓﺮﻳﻮﺵ, ﺻﺤﻴﺐ, ﺭﻛﻦ, ﻋﺎﻣﺮ, ﺳﺤﻨﻖ , ﺯﺍﺧﻮﻥ, ﺣﻴﻨﻴﻢ , ﻋﻴﺎﺏ, ﺻﺒﺎﺡ, ﻋﺮﻓﻮﻥ , ﻣﺨﻼﺩ, ﻣﺮﺣﻢ, ﺻﺎﻧﻴﺪ , ﻏﺎﻟﺐ , ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ , ﺍﺩﺭﺯﻳﻦ, ﻋﺪﺳﺎﺭ, ﺯﻫﺮﺍﻥ , ﺑﺎﻳﻊ, ﻧﻈﻴﺮ, ﻫﻮﺭﻳﻦ , ﻛﺎﻳﻮﺍﺷﻴﻢ , ﻓﺘﻮﺍﻥ , ﻋﺎﺑﻮﻥ, ﺭﺑﺎﺥ, ﺻﺎﺑﺢ, ﻣﺴﻠﻮﻥ, ﺣﺠﺎﻥ , ﺭﻭﺑﺎﻝ, ﺭﺍﺑﻮﻥ , ﻣﻌﻴﻼ , ﺳﺎﻳﻌﺎﻥ , ﺍﺭﺟﻴﻞ, ﺑﻴﻐﻴﻦ, ﻣﺘﻀﺢ , ﺭﺣﻴﻦ , ﻣﺤﺮﺍﺱ , ﺳﺎﺧﻴﻦ , ﺣﺮﻓﺎﻥ, ﻣﻬﻤﻮﻥ, ﺣﻮﺿﺎﻥ, ﺍﻟﺒﺆﻥ, ﻭﻋﺪ, ﺭﺧﻴﻮﻝ , ﺑﻴﻐﺎﻥ, ﺑﺘﻴﺤﻮﺭ , ﺣﻮﻇﺒﺎﻥ, ﻋﺎﻣﻞ, ﺯﺣﺮﺍﻡ , ﻋﻴﺲ , ﺻﺒﻴﺢ , ﻳﻄﺒﻊ , ﺟﺎﺭﺡ, ﺻﻬﻴﺐ , ﺻﺒﺤﺎﻥ , ﻛﻠﻤﺎﻥ, ﻳﻮﺧﻰ, ﺳﻤﻴﻮﻥ, ﻋﺮﺿﻮﻥ, ﺣﻮﺣﺮ , ﻳﻠﺒﻖ , ﺑﺎﺭﻉ, ﻋﺎﺋﻴﻞ , ﻛﻨﻌﺎﻥ, ﺣﻔﺪﻭﻥ, ﺣﺴﻤﺎﻥ, ﻳﺴﻤﻊ, ﻋﺮﻓﻮﺭ, ﻋﺮﻣﻴﻦ , ﻓﻀﺤﺎﻥ , ﺻﻔﺎ, ﺷﻤﻌﻮﻥ , ﺭﺻﺎﺹ, ﺍﻗﻠﺒﻮﻥ, ﺷﺎﺧﻢ, ﺧﺎﺋﻴﻞ , ﺍﺣﻴﺎﻝ, ﻫﻴﺎﺝ, ﺯﻛﺮﻳﺎ, ﻳﺤﻴﻰ , ﺟﺮﺟﻴﺲ, ﻋﻴﺴﻰ ﺑﻦ ﻣﺮﻳﻢ , ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺍﺟﻤﻌﻴﻦ .

“Dan menurut pendapat yang masyhur, sesungguhnya para rasul itu berjumlah 313, seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Abu Dzar Ra. Dan inilah nama-nama rasul itu seperti yang diriwayatkan dari sahabat Anas Ra.:
213 Nama-nama Rasul Allah
·         No 1 – 46
1). Adam As. 2). Tsits As. 3). Anuwsy As. 4). Qiynaaq As. 5). Mahyaa’iyl As. 6). Akhnuwkh As. 7). Idris As. 8). Mutawatsilakh As. 9). Nuh As. 10). Hud As. 11. Abhaf As. 12. Murdaaziyman As. 13. Tsari’ As. 14. Sholeh As. 15. Arfakhtsyad As. 16. Shofwaan As. 17. Handholah As. 18. Luth As. 19. Ishoon As. 20. Ibrahim As. 21. Isma’il As. 22. Ishaq As. 23. Ya’qub As. 24. Yusuf As. 25. Tsama’il As. 26. Su’aib As. 27. Musa As. 28. Luthoon As. 29. Ya’wa As. 30. Harun As. 31. Kaylun As. 32. Yusya’ As. 33. Daaniyaal As. 34. Bunasy As. 35. Balyaa As. 36. Armiyaa As. 37. Yunus As. 38. Ilyas As. 39. Sulaiman As. 40. Daud As. 41. Ilyasa’ As. 42. Ayub As. 43. Aus As. 44. Dzanin As. 45. Alhami’ As. 46. Tsabits As.
·         No 47 – 92
47. Ghobir As. 48. Hamilan As. 49. Dzulkifli As. 50. Uzair As. 51. Azkolan As. 52. Izan As. 53. Alwun As. 54. Zayin As. 55. Aazim As. 56. Harbad As. 57. Syadzun As. 58. Sa’ad As. 59. Gholib As. 60. Syamaas As. 61. Syam’un As. 62. Fiyaadh As. 63. Qidhon As. 64. Saarom As. 65. Ghinadh As. 66. Saanim As. 67. Ardhun As. 68. Babuzir As. 69. Kazkol As. 70. Baasil As. 71. Baasan As. 72. Lakhin As. 73. Ilshots As. 74. Rasugh As. 75. Rusy’in As. 76. Alamun As. 77. Lawqhun As. 78. Barsuwa As. 79. Al-‘Adzim As. 80. Ratsaad As. 81. Syarib As. 82. Habil As. 83. Mublan As. 84. Imron As. 85. Harib As. 86. Jurits As. 87. Tsima’ As. 88. Dhorikh As. 89. Sifaan As. 90. Qubayl As. 91. Dhofdho As. 92. Ishoon As.
·         No 93 – 138
93. Ishof As. 94. Shodif As. 95. Barwa’ As. 96. Haashiim As. 97. Hiyaan As. 98. Aashim As. 99. Wijaan As. 100. Mishda’ As. 101. Aaris As. 102. Syarhabil As. 103. Harbiil As. 104. Hazqiil As. 105. Asymu’il As. 106. Imshon As. 107. Kabiir As. 108. Saabath As. 109. Ibaad As. 110. Basylakh As. 111. Rihaan As. 112. Imdan As. 113. Mirqoon As. 114. Hanaan As. 115. Lawhaan As. 116. Walum As. 117. Ba’yul As. 118. Bishosh As. 119. Hibaan As. 120. Afliq As. 121. Qoozim As. 122. Ludhoyr As. 123. Wariisa As. 124. Midh’as As. 125. Hudzamah As. 126. Syarwahil As. 127. Ma’n’il As. 128. Mudrik As. 129. Hariim As. 130. Baarigh As. 131. Harmiil As. 132. Jaabadz As. 133. Dzarqon As. 134. Ushfun As. 135. Barjaaj As. 136. Naawi As. 137. Hazruyiin As. 138. Isybiil As.
·         No 139 – 184
139. Ithoof As. 140. Mahiil As. 141. Zanjiil As. 142. Tsamithon As. 143. Alqowm As. 144. Hawbalad As. 145. Solih As. 146. Saanukh As. 147. Raamiil As. 148. Zaamiil As. 149. Qoosim As. 150. Baayil As. 151. Yaazil As. 152. Kablaan As. 153. Baatir As. 154. Haajim As. 155. Jaawih As. 156. Jaamir As. 157. Haajin As. 158. Raasil As. 159. Waasim As. 160. Raadan As. 161. Saadim As. 162. Syu’tsan As. 163. Jaazaan As. 164. Shoohid As. 165. Shohban As. 166. Kalwan As. 167. Shoo’id As. 168. Ghifron As. 169. Ghooyir As. 170. Lahuun As. 171. Baldakh As. 172. Haydaan As. 173. Lawii As. 174. Habro’a As. 175. Naashii As. 176. Haafik As. 177. Khoofikh As. 178. Kaashikh As. 179. Laafats As. 180. Naayim As. 181. Haasyim As. 182. Hajaam As. 183. Miyzad As. 184. Isyamaan As.
·         No 185 – 230
185. Rahiilan As. 186. Lathif As. 187. Barthofun As. 188. A’ban As. 189. Awroidh As. 190. Muhmuthshir As. 191. Aaniin As. 192. Namakh As. 193. Hunudwal As. 194. Mibshol As. 195. Mudh’ataam As. 196. Thomil As. 197. Thoobikh As. 198. Muhmam As. 199. Hajrom As. 200. Adawan As. 201. Munbidz As. 202. Baarun As. 203. Raawan As. 204. Mu’biin As. 205. Muzaahiim As. 206. Yaniidz As. 207. Lamii As. 208. Firdaan As. 209. Jaabir As. 210. Saalum As. 211. Asyh As. 212. Harooban As. 213. Jaabuk As. 214. Aabuj As. 215. Miynats As. 216. Qoonukh As. 217. Dirbaan As. 218. Shokhim As. 219. Haaridh As. 220. Haarodh As. 221. Harqiil As. 222. Nu’man As. 223. Azmiil As. 224. Murohhim As. 225. Midaas As. 226. Yanuuh As. 227. Yunus As. 228. Saasaan As. 229. Furyum As. 230. Farbusy As.
·         No 231 -276
231. Shohib As. 232. Ruknu As. 233. Aamir As. 234. Sahnaq As. 235. Zakhun As. 236. Hiinyam As. 237. Iyaab As. 238. Shibah As. 239. Arofun As. 240. Mikhlad As. 241. Marhum As. 242. Shonid As. 243. Gholib As. 244. Abdullah As. 245. Adruzin As. 246. Idasaan As. 247. Zahron As. 248. Bayi’ As. 249. Nudzoyr As. 250. Hawziban As. 251. Kaayiwuasyim As. 252. Fatwan As. 253. Aabun As. 254. Rabakh As. 255. Shoobih As. 256. Musalun As. 257. Hijaan As. 258. Rawbal As. 259. Rabuun As. 260. Mu’iilan As. 261. Saabi’an As. 262. Arjiil As. 263. Bayaghiin As. 264. Mutadhih As. 265. Rahiin As. 266. Mihros As. 267. Saahin As. 268. Hirfaan As. 269. Mahmuun As. 270. Hawdhoon As. 271. Alba’uts As. 272. Wa’id As. 273. Rahbul As. 274. Biyghon As. 275. Batiihun As. 276. Hathobaan As.
·         No 277 – 313
277. Aamil As. 278. Zahirom As. 279. Iysaa As. 280. Shobiyh As. 281. Yathbu’ As. 282. Jaarih As. 283. Shohiyb As. 284. Shihats As. 285. Kalamaan As. 286. Bawumii As. 287. Syumyawun As. 288. Arodhun As. 289. Hawkhor As. 290. Yaliyq As. 291. Bari’ As. 292. Aa’iil As. 293. Kan’aan As. 294. Hifdun As. 295. Hismaan As. 296. Yasma’ As. 297. Arifur As. 298. Aromin As. 299. Fadh’an As. 300. Fadhhan As. 301. Shoqhoon As. 302. Syam’un As. 303. Rishosh As. 304. Aqlibuun As. 305. Saakhim As. 306. Khoo’iil As. 307. Ikhyaal As. 308. Hiyaaj As. 309. Zakariya As. 310. Yahya As. 311. Jurhas As. 312. Isa As. 313. Muhammad Saw.

Alhasil, kalau 313 nama-nama rasul ini diposting atau pun di-share ke status Facebook, nama-nama rasul yang 313 ini, bisa mnejadi sarana ngalap barokah, insya Allah akan mendapatkan keutamaan sebagaimana mereka yang meletakkannya di rumah atau membacanya atau membawanya dengan mengagungkan kemulyaan mereka, memuliakan keagungan keberadaan mereka, menghormati kenabian mereka, berharap dari keinginan mereka yang tinggi dan beristighatsah dengan ruh-ruh mereka yang suci, sebagaiman disebutkan di atas. ( Ustadz Alif Jum’an Azend )