Sebelum kita membahas lebih jauh bagaimana cara atau kenik menanam sengon, alangkah baiknya kita mengetahui syarat - syarat yang mendukung pertumbuhan sengon supaya maksimal, atau bisa di baca di postingan sebelumnya dengan judul syarat tumbuh sengon buto.
Penentuan areal tanam
Sebelum dilakukan proses penanaman hal yang perlu dilakukan adalah menentukan secara jelas mengenai batas areal yang akan ditanami. Hal ini cukup penting dilakukan karena penentuan batas yang jelas akan mempermudah penentuan luas dan letak lahan. Penghitungan kebutuhan benih, pemeliharaan, dan pengawasannya.
Pembersihan lahan
Pembersihan lahan yang sekaligus dilakukan pada saat pengolahan tanah dapat dilakukan secara mekanis maupun manual. Pada lahan yang luas dengan kemiringan di bawah 30%, pengerjaanya dapat dilakukan secara mekanis, misalnya dengan menggunakan traktor. Pada lahan di atas kemiringan 30% pelaksanaanya tidak dapat dilakuakn secara mekanis, tetapi secara manual. Hal ini tentunya memerlukan tenaga yang cukup banyak.
Setelah lahan dibersihkan, proses selanjutnya adalah pemancanagn ajiruntuk menandai tempat pembuatan lubang tanam. Pemancangan ajir harus sejajar dengan garis contour dan disesuaikan dengan jarak tanamnya, dengan ukuran 3 x 2 meter. Pada tempat kedudukan ajir inilah hendak dibuat lubang tanam.
Pembuatan lubang tanam
Untuk penanaman sengon buto ukuran tiap lubang tanam adalah panjang 30 cm, lebar 30 cm,dan dalamnya 30 cm. ketika membuat lubang, tanah cangkulan bagian atas (20-30 cm) dan bagian bawah (5-10 cm) dipisahkan pada tanah-tanah cangkulan tersebut diberikan pupuk kandang.
Pemberian pupuk kandang dilakukan 2 minggu sebelum tanam, dan kebutuhannya 20 ton/hektar. Satu minggu sebelum tanam, tanah bekas cangkulan dimasukkan kembali ke dalam lubang seperti sediakala. Tanah cangkulan bagian bawah dikembalikan ke bagian bawah, dan tanah cangkulan bagian atas juga dikembalikan ke bagian atas.
Cara tanam
Penanaman sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat. Pertimbangan utama yang perlu diperhatikan yaitu penyesuaian musim. Penanaman tanaman tahunan hendaknya dilakukan pada musim hujan. Hal ini dimaksudkan agar pada masa awal pertumbuhannya bibit yang ditanam mendapat siraman air hujan. Jika tidak terjadi perubahan yang drastic, idealnya penanaman dilakukan pada bulan Desember atau Januari.
Untuk sengon buto idealnya ditanam pada bulan November s/d Januari, karena bibit tanaman ini cukup peka terhadap kekeringan pada awal masa tanam. Namun bisa juga ditanam di luar musim penghujan. Dalam hal ini tempat yang diguanakan mendapat air irigasi setiap tahunnya, atau disirami setiap pagi dan sore.
Apabila bibit sudah terlanjur ditanam, namun pada masa-masa berikutnya tampaknya hujantidak turun lagi. Maka perlu dilakukan penambahan air siraman, hal ini dapat dilihat dari daun bibit sengon buto yang mulai Nampak menggugurkan diri untuk mengurangi penguapan.
Sedangkan cara tanamnya adalah sebagai berikut:
- Tanah pada lubang tanam tadi digali kembali sesuai kebutuhan besarnya polibag atau keranjang pembungkus.
- Polibag disobek dari bagian atas ke bawah secara berhati-hati dan jangan sampai merusak perakaran bibit tanaman sengon, setelah itu bbit dikeluarkan.
- Bibit yang telah dikeluarkan dari polibag di masukkan ke dalam lubang yang baru dibuat. Lubang ditanam kembali dengan tanah galian tersebut sambil sedikit ditekan agar bibit yang ditanam kokh berdiri.
- Untuk memperkokoh tanaman, digunakan ajir sebagai penopang. Bentuknya dapat satu batang atau dua batang ajir yang dibuat silang. Penancapan ajir jangan sampai terlalu dekat dengan batang bibit agar tidak melukai/merusak perakaran.
- Setelah selesai penanaman, bibit disiram air secukupnya.
Pola Tanam
Mengingat keragaman nilai guna penanaman sengon buto dan upaya optimalisasi penggunaan lahan, maka tanaman sengon bulo dapat ditumpangsarikan denagn tanaman lain pada tahun pertama s/d kedua (khusus budidaya sengon)
Sedang kalau mengikuti aturan pola tanam. Tanaman sengon secara garis besar dapat dbagi menjadi 3, yakni:
a. Pola tanam di Daerah Aliran Sungai (DAS).
b. Pola tanam system tegalan
c. Pola tanam dalam diservikasi perkebunan
Daerah aliran sungai di Indonesia yang belum dimanfaatkan atau dikelola secara optimal mash sangat luas. Di jawa saja terdapat ± 2,5 juta hektar lahan DAS yang belum dimanfaatkan secara intensif, bahkan pola tanam yang salah sering dilakukan pengolahan lahan tersebut mengakibatkan lahan menjadi tidak produktif dan tanahnya menjadi kritis.
Sengon adalah tanaman tahunan yang tidak sulit penanganannya dan dapat dijadikan tanaman konservatif. Justru karena itulah sengon buto cocok sekali dikembangkan d DAS, sebab selain sebagai tanaman konservasi juga dapat meningkatkan penghasilan petani di sekitar DAS tersebut, mengingat prospek masa depannya yang cukup cerah dan waktu yang dibutuhkannya tidak terlalu lama.
Pada pola tanam di DAS, tanaman sengon buto dpat dikombinasikan dengan tanaman: kapas, padi gogo, dan jagung. Adapun jarak tanamnya untuk sengon buto 3 x 3 meter, kapas 6x6 meter, padi gogo dan jagung masing-masing sama 1 x 1 meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar