Kembang sungsang dinang kunang Kotak kurawis wayang Lindu nira bumi bengkah Adam adam babu hawa Siskang danur wilis Ingkang ngagelaraken cahya nur cahya Anwas anwar ngagelaraken Malih kang danur citra Nurcahya nursari nurjati Dangiang wayang wayanganipun Semar sana ya danar guling Basa sem pangangken-angken Mareng ngemaraken Dat Kang Maha Tunggal Wayang agung wineja wayang tunggal Wayang tunggal

Rabu, 27 September 2017

Bukti Terbaru G30S/PKI : Soeharto Dalang Pembunuhan Ahmad Yani?

Jendral Ahmad Yani
Kesaksian mantan Menteri Pengairan Dasar zaman Orde Lama HARYA SUDIRJA bahwa Bung Karno menginginkan Menpangad Letjen Achmad Yani menjadi Presiden kedua bila kesehatan Proklamator itu menurun, ternyata sudah lebih dahulu diketahui isteri dan putra-putri pahlawan revolusi tersebut.
“Bapak sendiri sudah cerita kepada kami (isteri dan putra-putri Yani) bahwa dia bakal menjadiPresiden.Waktu itu Bapak berpesan, jangan dulu bilang sama orang lain”, ujar putra-putri Achmad Yani : Rully Yani, Elina Yani,Yuni Yani dan Edi Yani – Sebelumnya diberitakan dalam acara diskusi “Jakarta – Forum Live, Peristiwa G-30S/PKI, Upaya Mencari Kebenaran” terungkap kesaksian baru, yaitu beberapa hari sebelum peristiwa kelam dalam sejarah republik ini meletus, Bung Karno pernah meminta Menpangad Letjen Achmad Yani menggantikandirinya menjadi presiden bila kesehatan proklamator itu menurun.
Kesaksian tersebut disampaikan salah satu peserta diskusi: Harya Sudirja. Menurut mantan Menteri Pengairan Dasar zaman Orde Lama ini, hal itu disampaikan oleh Letjen Achmad Yanisecara pribadi pada dirinya dalam perjalanan menuju Istana Bogor tanggal 11 September 1965. Putra-putri Achmad Yani kemudian menjelaskan, kabar baik itu sudah diketahui pihak keluarga 2 (dua) bulan sebelum meletusnya peristiwa berdarah G-30S/PKI. “Waktu itu ketika pulang dari rapat dengan Bung Karno beserta para petinggi negara, Bapak cerita sama ibu bahwa kelak bakal jadi presiden”, kenang Yuni Yani, putri keenam Achmad Yani. “Setelah cerita sama ibu, esok harinya sepulang main golf, Bapak juga menceritakan itu kepada kami putra-putrinya. Sambil tertawa, kami bertanya, “Benar nih Pak?” Jawab Bapak ketika itu, “Ya”, ucapnya. Menurut Yuni, berita baik itu juga mereka dengar dari ajudan Bapak yang mengatakan Bapak bakal jadi presiden. Makanya ajudan menyarankan supaya siap-siap pindah ke Istana.
Sedangkan menurut Elina Yani (putri keempat), saat kakaknya Amelia Yani menyusun buku tentang Bapak, mereka menemui Letjen Sarwo Edhie Wibowo sebagai salah satu nara sumber. “Waktu itu, Pak Sarwo cerita bahwa Bapak dulu diminta Bung Karno menjadi presiden bila kesehatan Proklamator itu tidak juga membaik. Permintaan itu disampaikan Bung Karno dalam rapat petinggi negara. Di situ antara lain, ada Soebandrio, Chaerul Saleh dan AH Nasution”, katanya. “Bung Karno bilang, Yani kalau kesehatan saya belum membaik kamu yang jadi Presiden”, kata Sarwo Edhie seperti ditirukan Elina.
Pada prinsipnya, tambah Yuni pihak keluarga senang mendengar berita Bapak bakal jadi Presiden. Namun ibunya (Alm.Nyonya Yayuk Ruliah A.Yani) usai makan malam membuat ramalan bahwa kalau Bapak tidak jadi presiden, bisa dibunuh. “Ternyata ramalan ibu benar. Belum sempat menjadi presiden menggantikan Bung Karno,Bapak dibunuh secara kejam dengan disaksikan adik-adik kami. Untung dan Eddy. “Kalau Bapakmu tidak jadi presiden, ya nangendi (bahasa Jawa artinya :kemana) bisa dibunuh”, kata Nyonya Yani seperti ditirukanYuni. Lalu siapa pembunuhnya ?
Menurut Yuni, Ibu dulu mencurigai dalang pembunuhan ayahnya adalah petinggi militer yang membenci Achmad Yani. Dan yang dicurigai adalah Soeharto. Mengapa Soeharto membenci A.Yani ? Yuni mengatakan,sewaktu Soeharto menjual pentil dan ban yang menangkap adalah Bapaknya. “Bapak memang tidak suka militer berdagang.Tindakan Bapak ini tentunya menyinggung perasaan Soeharto”.
“Selain itu, usia Bapak juga lebih muda, sedangkan jabatannya lebih tinggi dari Soeharto”, katanya. Sedangkan Rully Yani (putri sulung) yakin pembunuh Bapaknya adalah prajurit yang disuruh oleh atasannya.”Siapa orangnya, ini yang perlu dicari”, katanya.Mungkin juga, lanjutnya, orang-orang yang tidak suka terhadap sikap Bapak yang menentang upaya mempersenjatai buruh, nelayan dan petani. “Bapak dulu kan tidak suka rakyat dipersenjatai.
Yang bisa dipersenjatai adalah militer saja”, katanya. Menurut dia, penjelasan mantan tahanan politik G-30S/PKI Abdul Latief bahwa Soeharto dalang G-30S/PKI sudah bisa menjadi dasar untuk melakukan penelitian oleh pihak yang berwajib. “Ini penting demi lurusnya sejarah. Dan kamipun merasa puas kalau sudah tahu dalang pembunuhan ayah kami”, katanya.
Dia berharap, kepada semua pelaku sejarah yang masih hidup bersaksilah supaya masalah itu bisa selesai dengan cepat dan tidak menjadi tanda tanya besar bagi generasi muda bangsa ini. Kesaksian istri dan putra-putri A.Yani bahwa Bapaknyalah yang ditunjuk Bung Karno untuk jadi Presiden kedua menggantikan dirinya, dibenarkan oleh mantan Asisten Bidang Operasi KOTI (Komando Operasi Tertinggi), Marsekal Madya (Purn) Sri Mulyono Herlambang dan ajudan A.Yani, Kolonel (Purn) Subardi.
Apa yang diucapkan putra-putri Jenderal A.Yani itu benar. Dikalangan petinggi militer informasi tersebut sudah santer dibicarakan. Apalagi hubungan Bung Karno dan A.Yani sangat dekat, ujar Herlambang. Baik Herlambang maupun Subardi menyebutkan, walaupun tidak terdengar langsung pernyataan Bung Karno bahwa dia memilih A.Yani sebagai Presiden kedua jika ia sakit, namun keduanya percaya akan berita itu.
“Hubungan Bung Karno dengan A.Yani akrab dan Yani memang terkenal cerdas, hingga wajar jika kemudian ditunjuk presiden”,kata Herlambang. “Hubungan saya dengan A.Yani sangat dekat, hingga saya tahu betapa dekatnya hubungan Bung Karno dengan A.Yani”, ujar Herlambang yang saat ini sedang menyusun buku putih peristiwa G-30S/PKI. Menyinggung tentang kecurigaan Yayuk Ruliah A.Yani (istri A.Yani), bahwa dalang pembunuhsuaminya adalah Soeharto, Herlambang mengatakan bisa jadi seperti itu. Pasalnya 2 (dua) bulan sebelum peristiwa berdarah PKI, Bung Karno sudah menunjuk A.Yani sebagai penggantinya.
Tentu saja hal ini membuat iri orang yang berambisi jadi presiden.Waktu itu peran CIA memang dicurigai ada, apalagi AS tidak menyukai Bung Karno karena terlalu vokal. Sedangkan Yani merupakan orang dekat Bung Karno. Ditambahkan Herlambang, hubungan A.Yani dengan Soeharto saat itu kurang harmonis. Soeharto memang benci pada A.Yani. Ini gara-gara Yani menangkap Soeharto dalam kasus penjualan pentil dan ban. Selain itu Soeharto juga merasa iri karena usia Yani lebih muda, sementara jabatannya lebih tinggi.
Terlebih saat A.Yani menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Bung Karno meningkatkan status KASAD menjadi Panglima Angkatan Darat. “Dan waktu itu A.Yani bisa melakukan apa saja atas petunjuk Panglima Tertinggi Soekarno, tentu saja hal ini membuat Soeharto iri pada A.Yani. Dijelaskan juga, sebenarnya mantan presiden Orde Baru itu tidak hanya membenci A.Yani,tapi semua Jenderal Pahlawan Revolusi. D.I.Panjaitan dibenci Soeharto gara-gara persoalan pengadaan barang dan juga berkaitan dengan penjualan pentil dan ban. Sedangkan kebenciannya terhadap MT. Haryono berkaitan dengan hasil sekolah di SESKOAD. Disitu Soeharto ingin dijagokan tapi MT.Haryono tidak setuju. Terhadap Sutoyo, gara-gara ia sebagai Oditur dipersiapkan untuk mengadili Soeharto dalam kasus penjualan pentil dan ban itu.
Menurut Subardi, ketahuan sekali dari raut wajah Soeharto kalau dia tidak menyukai A.Yani. Secara tidak langsung istri A.Yani mencurigai Soeharto. Dicontohkan, sebuah film Amerika yang ceritanya AD disuatu negara yang begitu dipercaya pemerintah, ternyata sebagai dalang kudeta terhadap pemerintahan itu. Caranya dengan meminjam tangan orang lain dan akhirnya pimpinan AD itulah yang menjadi presiden. “Peristiwa G-30S/PKI hampir sama dengan cerita film itu”, kata Nyonya Yani seperti ditirukan Subardi.

Catatan penulis:
Saya ambil artikel ini dari berbagai sumber dan milis-milis dengan harapan klarifikasi dari para pembaca yang budiman. Sampai saat ini masih menggelayut pertanyaan di setiap kepala rakyat Indonesia tentang bagaimana fakta yang sebenarnya dari peristiwa kelam ini. Masih ada tokohtokoh dan narasumber dari kisah kelam sejarah masa lalu ini yang masih hidup.
Disinilah perlunya penuntasan 100% dan jawaban yang adil dan penyelidikan yang transparan bagi masalah yang menyangkut peristiwa G30S. Masih diperlukan penyelidikan lanjutan yang independen untuk menyingkap fakta-fakta seputar sejarah kelam ini.
JASMERAH : Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah! demikian kata Bung Karno.
7262-eij.html

Dalam pembelaannya, Kol. Latief menyatakan, bahwa tidak ada maksud untuk membunuh para jendral, tetapi hanya ingin menghadapkannya kepada Presiden Sukarno untuk mengklarifikasi tentang adanya berita tentang rencana kudeta oleh Dewan Jendral yang akan dilakukan pada tgl 5.Oktober 1965.
Belakangan terungkap, bahwa yang menyuruh agar membunuh para jendral ternyata Komandan pasukan yang bernama Doel Arif.
Lettu. Doel Arif adalah tokoh yang bertanggung jawab dalam menangkap jenderaljenderal Angkatan Darat yang diduga akan membentuk Dewan Jenderal dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Sebagai komandan Pasukan Pasopati yang menjadi operator G30S, ia adalah tokoh kunci. Ia bertanggung jawab terhadap operasi penculikan jenderal-jenderal pimpinan AD.
Belakangan terungkap, bahwa Doel Arif adalah seorang kepercayaan, malah dibilang anak kesayangan Ali Murtopo. Dan Ali Murtopo bersama Yoga Sugama adalah dua tokoh utama yang bersama Suharto sebagai Trio (Suharto-Ali Murtopo-Yoga Sugama) yang berperan menentukan dalam setiap langkah Suharto dalam melancarkan kudeta merangkak, dengan dukungan Blok Barat dibawah pimpinan CIA /AS menggulingkanpemerintahan Presiden Sukarno.
Nasib Lettu. Doel Arief, yang ditangani langsung oleh Ali Moertopo, hilang bak ditelan bumi, sampai sekarang tidak ada yang tahu.
*****
Sumber :

Kenapa Suharto pantas diduga sebagai dalang dibalik G30S ?

 Pada tanggal 21 September 1965, Kapten Soekarbi mengaku menerima radiogram dari Soeharto yang isinya perintah agar Yon 530 dipersiapkan dalam rangka HUT ABRI ke- 20 pada tanggal 5 Oktober 1965 di Jakarta dengan perlengkapan tempur garis pertama.
Setelah persiapan, pasukan diberangkatkan dalam tiga gelombang, yaitu tanggal 25,26,dan 27 September.
Pada tanggal 28 September pasukan diakomodasikan di kebun Jeruk bersama dengan Yon 454 dan Yon 328. Tanggal 30 September seluruh pasukan melakukan latihan upacara. Pukul tujuh malam semua Dan Ton dikumpulkan untuk mendapatkan briefing dari Dan Yon 530, Mayor Bambang Soepono. Dalam briefing tersebut disebutkan bahwa Ibu kota Jakarta dalam keadaan gawat. Ada kelompok Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan RI yang sah. Briefing berakhir pada pukul 00.00. Pukul dua pagi tanggal 1 Oktober, Kapten Soekarbi memimpin sisa Yon 530 menuju Monas. Di kompleks Monas mereka berkedudukan di depan istana. Pada saat itu, karena kedudukan mereka dekat Makostrad, pasukan pun sering keluar masuk Makostrad untuk ke kamar kecil. Karena tidak ada teguran dari Kostrad, berarti Kostrad tahu bahwa mereka ada di sana.
Pukul setengah delapan Kapten Soekarbi melapor pada Soeharto tentang keadaan ibu kota yang gawat serta adanya isu Dewan Jenderal. Namun Soeharto menyangkal berita tersebut.
Kapten Soekarbi sendiri mengaku tidak mengetahui terjadinya penculikan para Jenderal. Ia tetap merasa aman karena Pangkostrad Soeharto telah menjamin keadaan tersebut. Namun ia berpendapat bahwa Soeharto pasti lah tahu tragedi penculikan para Jenderal tersebut. Karena pada tanggal 25 September Kolonel Latief telah memberikanmasukan tentang keadaan yang cukup genting tersebut kepada Soeharto. Jadi sebenarnya mustahil apabila Soeharto tidak mengetahui tragedi tersebut.
Yang patut dipertanyakan lagi adalah mengapa Soeharto tidak melakukan pencegahan terjadinya tragedi tersebut. Kebiasaan dalam militer, apabila ada gerakan yang disinyalir akan membunuh atasan akan langsung dicegah. Namun kenyataanya Soeharto tidak sedikit pun mengambil sikap. Padahal apabila ditelusur ia sangat mampu mencegah kejadian tersebut. Pada saat itu, mereka sedang mempersiapkan HUT ABRI. Kostradlah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan acara tersebut. Jadi semua pasukan di Jakarta berada di bawah kendali Kostrad. Seharusnya Soeharto bisa memerintahkan pasukan untuk mencegahnya.
Dalam cerita versi Soeharto dan Orde Baru disebutkan terdapat pasukan liar di sekitar Monas. Kesaksian Kapten Soekarbi juga mematahkan pernyataan tersebut. Soeharto sendiri yang mengirimkan radiogram pada Kapten Soekarbi untuk mendatangkan pasukannya ke Jakarta. Tentunya ia mengenali pasukan siapa yang berada di Monas kala itu. Kostrad pun mengetahui kehadiran Yon 530. Namun pada kenyataannya Soeharto membiarkan pernyataan yang mengatakan bahwa terdapat pasukan liar pada saat itu.
***
Kejanggalan lain tampak dalam beberapa pengakuan Soeharto adalah pengakuan dan perkiraannya tentang kedatangan Kolonel Latief saat menjengu anaknya, Tomy Soeharto di Rumah Sakit Gatot Subroto. Dalam versinya ia hanya mengaku hanya melihat Kolonel Latief di zaal dimana anaknya dirawat. Namun kejadian yang sebenarnya adalah mereka sempat berbincang-bincang. Pada saat itu Kolonel Latief melaporkan bahwa besok pagi akan ada tujuh jenderal yang akan dihadapkan pada presiden. Namun pada saat itu Soeharto tidak bereaksi. Ia hanya menanyakan siapa yang akan menjadi pemimpinnya. Tapi dari hasil wawancara Soeharto dengan seorang wartawan Amerika, ia mengatakan”…….Kini menjadi jelas bagi saya, bahwa Latief ke rumah sakit malam itu bukan untuk menengok anak saya, melainkan sebenarnya untuk mengecek saya. Rupanya ia hendak membuktikan kebenaran berita , sekitar sakitnya anak saya, ……”.
Sedangkan dalam majalah Der Spiegel (Jerman Barat) Soeharto berkata.”Kira-kira jam 11 malam itu, Kolonel Latief dan komplotannya datang ke Rumah Sakit untuk membunuh saya, tetapi tampaknya ia tidak melaksanakan berhubung kekhawatirannya melakukan di tempat umum.” Dengan demikian ada tiga versi yang dikeluarkan oleh Soeharto sendiri tentang pertemuannya dengan Kolonel Latief. Hal ini sangat lah memancing kecurigaan bahwa Soeharti hanyalah mencari alibi untuk menghindari tanggung jawabnya.
***
Penyajian adegan penyiksaan ke enam jenderal dalam film G/30/S/PKI ternyata juga dapat digolongkan sebagai salah satu kejanggalan cerita versi Soeharto. Serka Bungkus adalah anggota Resimen Cakrabirawa. Pada saat itu ia mendapat tugas ”menjemput” M.T Haryono. Ia turut menyaksikan pula penembakan keenam Jenderal di Lubang Buaya. Ia menyatakan bahwa proses pembunuhan keenam Jenderal tidak melalui proses penyiksaan seperti pada film G/30/S/PKI. Satu per satu Jenderal dibawa kemudian duduk di pinggir lubang setelah itu ditembak dan akhirnya masuk ke dalam Lubang. Serka Bungkus mengetahui adanya visum dari dokter yang menyatakan tidakada tindak penganiayaan. Namun sepengetahuannya Soeharto melarang mengumumkan hal itu.
Selain itu salah satu dokter yang melakukan visum, Prof. Dr. Arif Budianto juga menyatakan bahwa tidak ada pelecehan seksual dan pencongkelan mata seperti yang ditayangkan dalam film. Memang pada saat dilakukan visum ada mayat dengan kondisi bola matanya ’copot’. Tapi hal itu terjadi karena sudah lebih dari tiga hari terendam bukan karena dicongkel paksa. Karena di sekitar tulang mata pun tidak adabagian yang tergores.
Tentu kita tidak dapat menduga-duga apa tujuan dan motif Soeharto menyembunyikan hasil visum. Dalam hal ini ia terkesan ingin memperparah citra PKI agar dugaan bahwa PKI lah yang ada di belakang tragedi ini semakin kuat. Kebencian masyarakat pada PKI pun akan memuncak dengan melihatnya.

***
Satu hal yang paling menjadi kontroversi dari tragedi tersebut adalah banyaknya orang-orang yang dituduh mendukung PKI dan pada akhirnya dijebloskan ke penjara. Antara lain adalah Kolonel Latief, Letkol Heru Atmodjo, Kapten Soekarbi, Laksda Omar Dani, Mayjen Mursyid, dan masih banyak lagi. Kebanyakan dari mereka ditahan tanpa melalui proses peradilan. Orang- orang tersebut kebanyakan mengetahui bagaimana sebenarnya hal itu terjadi. Seperti contohnya Kapten Soekarbi. Ia ditahan setelah membuat laporan tentang kejadian yang ia alami pada tanggal 30 September dan 1 Oktober 1965. Penahanan tanpa proses peradilan ini dapat disinyalir sebagaisebuah upaya yang dilakukan Soeharto agar saksi-saksi kunci tidak dapat menceritakan kejadian yang sesungguhnya pada khalayak. Ketakutan yang dialami Soeharto ini tentunya justru semakin memperkuat anggapan bahwa dialah dalang di balik peristiwa G/30/S/PKI.
Sumber:

Sumber:
https://ahmadsamantho.wordpress.com/2015/08/31/bukti-terbaru-g30spki-soeharto-dalang-pembunuhan-ahmad-yani/

Jumat, 22 September 2017

Wirid Nabi Khidir


etiap manusia dapat dipastikan selalu mengharap Ridho dan Karunia dari pencipta-NYA. Manusia berusaha menempa diri untuk selalu dekat pada Allah dan dapat menjalankan semua yang diperintahkan serta menjauhi larangan-NYA. Tapi masalah menjauh dari larangan Allah ini bukan masalah gampang... karena syaithon sesuai dengan janjinya akan menggoda uman manusia dengan berbagai macam cara, dengan harapan manusia tergoda dan termasuk dalam kelompoknya. 

Nabi Allah ...Khidir AS (Balya bin Malkan) tahu persis akan hal ini... dan beliaupun tak pernah melepaskan diri dari kontak bathinnya pada Allah.... Setiap pagi dan petang Nabi Khidir A.S selalu melapazkan wirid agar terhindar dari godaan syaithon. Apabila wirid Nabi Khidir ini didawamkan dan dibaca secara rutin oleh manusia modern seperti sekarang ini... InsyaAllah ...kitapun akan terpelihara dan diberikan kekuatan hati untuk menolaknya. Bila dibaca pagi hari akan terhindar dari godaan syaithon hingga petang hari... begitupun sebaliknya bila dibaca petang hari akan terhindar hingga pagi hari... 

Narkoba ... (sabu2...ganja...minuman keras dll.) yang pada akhirnya akan membuat pisik jadi lemah adalah tindakan yang menzolimi diri sendiri... keinginan untuk menggunakan narkoba merupakan juga bagian dari godaan syaithon. Berzinah dan selingkuh... ini juga merupakan siasat syaithon. Kejahatan, kekerasan, perampokan, berusahaan memiliki hak orang lain (korupsi, mencuri). Semua ini adalah bagian dari siasat syaithon agak kita terjebak kedalamnya. Untuk membentengi agar hati dan tindakan kita tidak terpengaruh dan terhindar dari godaan syaithon tersebut.. marilah kita ikut mewiridkan Wirid Nabi Khidir ini... dengan harapan Allah akan menjauhkan serta memelihara kira...Aamiin..

Ini adalah lafaz Wirid Nabi Khidir...:

~ Bismillah, masyaAllah, laa yasuuqul khoyro illallah.

~ Bismillah, masyaAllah, maa kaana min ni'matin faminallah.

~ Bismillah, masyaAllah, laa hawla wa laa quwwata illa billaahil 'Aliyyil 'Azhiim.

~ Subhaanallah, wa bihamdih, subhaanallahul 'Azhiim.

~ Wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil 'Aliyyil 'Azhiim.

Artinya :

- Dengan menyebut nama Allah, apa saja kehendak Allah, tiada memberikan kebaikan, melainkan Allah

- Dengan menyebut nama Allah, apa saja kehendak Allah, tiada menghindarkan kejahatan, melainkan Allah

- Dengan menyebut nama Allah, apa saja kehendak Allah, tiada daya untuk melakukan taat dan tiada kekuatan untuk menghindar maksyiat, melaikan dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

- Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah yang Maha Agung.

- Dan tiada daya untuk melakukan taat dan tiada kekuatan untuk menghindar maksyiat, melaikan dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung.


Bagi sebagian orang.. lafaz semacam ini sudah lazim dan sering di dengar... Karena sering didengar maka mereka merasa sungkan untuk mewirikannya.

Bacalah setiap hari pagi hari atau sesudah sholat subuh dan baca sore hari sesudah sholat ashar atau maghrib.. baca sebanyak 3x ataw 7x.. InsyaAllah akan terhindar dari segala maca kejahatan, terhindar dari mara bahaya , bencana , musibah yang datangnya tanpa terduga-duga. Hati akan berontak dan melawan bahkan berusaha menghindar bila ada godaan masksyiat (selingkuh, berzinah), narkoba (sabu2...ganja...minuman keras dll.).

Semoga Bermanfaat..........InsyaAllah....Aamiin.....!

Senin, 18 September 2017

Alam Goib

Kekeliruan orang dalam mengenal alam goib sepatutnya penjelasan bagaimana sesungguhnya alam goib itu? Kita sering membicarakan istilah ini, tapi tidak mengetahuinya dengan pasti. Hidup kita saat ini berada di alam syahadah(tampak). Mungkinkah kita bisa mengetahui alam goib dalam kondisi kita berada di alam yang tampak?

Sebutan alam yang tidak tampak (disebut kaset mata) disebut alam goib . Akankah, dalam bahasa Arab, sebutan goib juga digunakan untuk penunjuk seseorang yang masih berada di alam dunia, sedangkan dia (orang itu) tidak dilihat oleh mata lahir kita. Misalnya si A yang saat kita berada di tempat, dia berada di tempat lainnya. Maka, ketidakhadirannya bersama kita, dia disebut goib dalam pandangan mata kita.

Saya memetakan makhluk goib dalam dua makhluk, yaitu antara yang tampak dengan yang tak tampak. Dengan melihat seseorang yang masih hidup dan tidak bersama kita, dalam pembicaraan ini tidak kita f. Yang kita bicarakan adalah perbedaan antara alam yang tampak dalam pandangan kasat mata dengan alam yang tidak tampak dalam penglihatan (mata lahir).

Kita telah membaca ayat Allah di dalam Al-Qur'an, yaitu Allah Maha adalah Maha Goib (Maha Mengetahui yang goib). Keberadaan-Nya, tentu saja, tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata (lahir atau dhohir) (QS Al-An'am: 103). Adakah Allah Yang Maha Mulia memiliki alam-Nya sendiri? Naudzu billahi min dzalik . Dia (Allah) bukan makhluk, maka untuk-Nya tidak berada di suatu alam.

Dia-lah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Dhohir dan Yang Bathin. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu " (QS Al-Hadid: 3).

Masalah alam goib masih banyak dipertanyakan oleh orang-orang yang tersimpan dalam batin. Kualitas keimanan seseorang sangat menentukan keyakinan akan adanya alam goib, termasuk makhluk makhluk goib di dalamnya.

Allah Yang Maha Mulia memaksakan iman kepada yang goib menjadi syarat bagi ketakwaan kaum mukmin (QS Al Baqarah: 3). Malaikat yang mulia juga goib. Jin, angin dan mikrobiologi (makhluk hidup yang sangat kecil) tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata dhohir (kasat mata). Kalau tidak bisa dilihat oleh kasat mata, mereka juga bisa dikelompokkan sebagai makhluk goib.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah mereka berada dalam satu alam, yaitu alam goib? Ada istilah di dalam Al-Qur'an dengan sebutan Hari Kemudian, apakah juga goib? Diql alamnya? Hari Pembalasan, apakah juga goib? Adakah alamnya kumpulan dikenal sebagai alam goib?

Alam barzakh, apakah juga alam goib, tidakkah tidak dapat dicapai oleh penglihatan (dhohir)? Adakah setiap yang tidak dapat bertahan berada di alam goib dengan pengertian yang sama?

Akankah yang berada di alam goib tidak bisa dicapai oleh mata hati? Tahan Allah telah menemukan tanda-tanda kuasa-Nya yang memiliki mata hati ? (QS Ali Imron: 13). Agama Islam adalah agama keyakinan, adakah yang alam goib itu tergantung bagaimana para para pemeluknya? Adakah mata hati itu dikelompokkan sebagai mata keyakinan?

Sulit ternyata untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam itu sekiranya kita tidak memiliki petunjuk dari Allah Yang Maha Mengetahui yang goib.

Kita sebenarnya bukan umat manusia yang tidak diajarkan hakikat dari kebatilan. Nilai-nilai kebenaran (haq) sangat jauh berbeda dengan nilai keburukan. Ilmu pengetahuan, petunjuk dan wahyu merupakan unsur-unsur yang kuat tentang sebuah hakikat dari yang sekedarnya.

Jika kita mengenal apa yang disebut hakikat dan apa yang dikenal dengan sebutan "hanya sekedarnya," maka kesulitan kita berada berada pada ketidakpahaman akan kedua. Karena itu, jika mengenal maka tak sulit untuk memahaminya.

Kehidupan di alam bagian dari kehidupan di luar realitas. Kelihatannya seperti terlihat oleh penglihatan (mata dhohir), maka tidak begitu. Fenomena ini dilalui saat seseorang melihat makhluk goib (jin dan sejenisnya) yang terdeteksi adanyanya. Lepas, di dalam ketetapan Allah, mereka bisa dapat diandalkan oleh penglihatan mata (lahir). Kenapa fenomena semacam itu bisa diperlihatkan akan mengakuisisinya (jin dan sejenisnya)? Apakah mereka tidak di alam yang tampak?

Di dunia tampak, penglihatan dhohiruai apa yang terjangkau oleh penglihatan mata lahir, bukan oleh penglihatan mata hati atau mata keyakinan (sebutan oleh penulis). Jika ada seseorang "dapat" mas alam yang tak tampak (goib) apakah sudah menyimpang dari ketetapan Allah?

Ketetapan Allah tentang makhluk alam goib hanya diperuntukan bagi penglihatan lahir, tidak dengan penglihatan mata hati. Keyakinan merupakan unsur keimanan seseorang terkait dengan kepekaan jiwa (hati). Pada orang-orang yang yakin, Allah Yang Maha Mulia menjelaskan kuasa-Nya (QS Al-Baqarah: 118).

Allah Yang Maha Mengetahui yang goib akan menjelaskan ketersediaan para makhluk-Nya kepada kaum yang yakin. Jin, malaikat, ruh (yang di alam barzakh), surga dan neraka dan semua yang tak dicapai oleh penglihatan lahir, dengan seizin Allah, dapat "dilihat" oleh mata hati, bukan mata lahir (dhohir).

Al-Qur'an menjelaskan banyak hal, termasuk makhluk-makhluk yang berada di alam yang tidak tampak. Para malaikat di alam malakut, jin dan iblis di alam khayali, surga dan neraka di alam akhir (juga sebelum kiamat, ada di alam barzakh).

Kita masih sering disibukan dengan pengetahuan alam goib tanpa dilandasi dengan keyakinan akan mengakuisisinya. Bukan tidak boleh mengenal lingkungan setiap makhluk Allah di mana pun adanya karena hal itu bisa menambah keimanan kita akan akan tersandungnya. Akankah, setelah mengetahui keberadaannya, kita tidak sepatutnya masih meragukannya.

Adanya mereka karena Ada-Nya (Allah). Maka, ada yang keberatan jika tiada. Keimanan semacam ini menjadi rukun bagi kaum muslim. Jika tiada keimanan akan mengakuisisinya, berarti dia (muslim) yang disebut beriman.

Alam goib banyak sebutannya. Siapa pun boleh saja memberi nama yang berbeda, dengan tujuan untuk memperkuat keyakinan akan mengakuisisinya. Jika jin dan sejenisnya berada di alam khayali, maka alam yang dijadikan tempat mereka berada penuh dengan fantasi atau khayal. Khayal itu tidak nyata! Kipas angin tampak terlihat, tapi anginnya hanya bisa dirasakan meski wujudnya tak terlihat. Jin, malaikat, iblis nyata ada tidak terlihat dari jangkauan penglihatan mata (dhohir). Ini unsur zat mereka, bukan alam (lingkungan) -nya.

Alam jin, yang penuh dengan tipu daya, maka lingkungannya khayali. Keberadaan jin di alamnya mengikuti khayalan surgawi yang penuh kenikmatan; maka sesungguhnya lingkungan (alam) -nya sangat khayali. Seolah nyata, hanya angan-angan semata.

Tampak dan tidak terlihat sama dengan pengertian nyata dan nyata; di alam (lingkungan) nyata ada yang tampak dan tidak tampak. Pengertian nyata terwujud dalam dua kemungkinan, yaitu yang tampak dan yang tidak tampak. Allah itu nyata Ada, tidak dapat dilihat oleh penglihatan mata dhohir (tak tampak).

Allah Yang Maha Pencipta membuat setiap makhluk-Nya dengan kehendak-Nya. Pemahamannya adalah Allah Azza wa Jalla menghendaki untuk setiap yang diciptakan-Nya berada di dalam genggaman tangan-Nya. Karena itu, tidak ada makhluk-Nya bisa ikutan dengan sendirinya, lelucon pilihan sesuai dengan kodrat atau ketentuan yang sudah ditetapkan oleh keluasan ilmu-Nya.

Ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan oleh fitrah Allah tak dapat dirubah hanya Allah sendiri yang bisa mengubahnya. Akal manusia pasti sudah ditetapkan oleh Allah yang bisa masuk ke alam goib, tapi melalui keyakinan kualitas imannya seorang hamba telah diperlihatkan aksesnya (alam goib) dengan penglihatan mata hatinya.

Keberadaan alam goib dengan makhluk goib sedang berlaku sama dalam penglihatan akal (mata lahir). Akal yang dengan keterbatasannya melihat makhluk goib (khusus jin) bisa diperantarai dengan dua kemungkinan. Pertama , kekuatan keyakinan yang telah diridoi oleh Allah mampu menghantui mereka di dunianya dengan penglihatan mata hati. Dalam hal yang, penglihataan mata hati akan dialihkan ke wilayah lahir melalui sel-sel saraf penglihatan mata lahir jadi olah-ganti penglihatan mata (lahir atau dhohir) dapat terlihat dengan mata telanjang. Kejadian seperti ini, orang sering terjerat dengan istilah penampakan .

Kedua , jika tidak terbatas mata hati seorang hamba, maka terdeteksinya makhluk goib (khusus jin) bisa diperantarai dengan kekuatan cahaya infra merah yang mampu menembus kegelapan dalam kapasitasnya menembus kegelapan. Cahaya infra merah adalah produk atau ciptaan Allah yang telah secara alami. Penampakan melalui sinar infra merah merupakan pelajaran bagi orang-orang yang berakal akan kemahabesaran Allah.

Adanya penampakan makhluk halus (khusus jin) dilalui dengan dua kemungkinan tersebut. Hal demikian akan berlaku bagi setiap manusia, apakah dalam keadaan sebagai hamba di hadapan kemahabesaran Allah Swt atau selaku hamba yang karena kualitas keimanannya sangat dekat dengan Dia Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana. Inilah tanda-tanda yang diperlihatkan oleh Allah agar bisa direnungkan atau dipikirkan sehingga tak patut lagi meragukan akan mengakali Allah Yang Maha Goib sebagai Tuhan Yang Maha Pencipta dalam kedudukan-Nya menjadi Tuhan seru sekalian alam.

Untuk para malaikat yang mulia dan arwah (yang berada di alam barzakh) dapat terjangkau oleh penglihatan yang sudah terpasang sebelumnya tanpa batas. Artinya, kemungkinan dapat dicapainya tidak untuk berlaku secara umum, hanya untuk orang-orang yang Allah Swt rido warnanya. Untuk yang terakhir ini, mereka adalah orang-orang yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya.

Allah Swt hanya rido kepada mereka atas ketulusan menjadi seorang hamba pembebasan yang dikehendaki-Nya. Allah pun rido menunjukkan kekuasan-Nya tentang makhluk alam goib yang tidak semua hamba-Nya untuk melihat. Masya Allah la quwwata illa billah (Apa pun yang dikehendaki Allah pasti terjadi. Tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). 
https://agamahatidanilahi.blogspot.co.id/2011/11/alam-goib.html