Kembang sungsang dinang kunang Kotak kurawis wayang Lindu nira bumi bengkah Adam adam babu hawa Siskang danur wilis Ingkang ngagelaraken cahya nur cahya Anwas anwar ngagelaraken Malih kang danur citra Nurcahya nursari nurjati Dangiang wayang wayanganipun Semar sana ya danar guling Basa sem pangangken-angken Mareng ngemaraken Dat Kang Maha Tunggal Wayang agung wineja wayang tunggal Wayang tunggal

Selasa, 23 Juli 2013

Dzikir Dan Doa Setelah Shalat Fardhu Yang Dicontohkan Nabi SAW (Arab + Latin + Artinya)

dzikir-setelah-shalatdoa
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Segala puji bagi Allooh سبحانه وتعالى, yang telah menciptakan manusia untuk berhamba kepada-Nya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada penutup segenap Nabi dan Rosuul, Muhammad bin ‘Abdillaah Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم beserta keluarganya, shohabatnya dan pengikut setianya hingga akhir zaman.
Wahai saudara-saudaraku kaum muslimiin, setelah selesai dengan bahasan mengenai Bacaan Sholat, maka kali ini kita akan membahas tentang Dzikir dan Do’a Ba’da Salaam berdasarkan hadits-hadits yang shohiih.
Semoga dapat bermanfaat dan menjadi amal shoolih bagi yang menulis, membaca dan menerapkannya.
Setelah kita akhiri sholat kita dengan Salaam, maka sunnah rosuul berikutnya adalah berdzikir dan berdu’a antara lain sebagai berikut :
1. DZIKIR SETELAH SHOLAT FARDHU:
1.a)
أستغفر الله
“Astaghfirullooh.”(3 X)
Artinya:
Aku mohon ampunan-Mu ya Allooh.” (3 X)
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
“Alloohumma Antas salaamu, wa mingkas salaamu, tabaarokta dzal jalaali wal ikroomi.”
Artinya:
“Ya Allooh Engkau lah As-Salaam (Yang memberi keselamatan), dari-Mu lah keselamatan, dan keberkahan dari-Mu yang Maha Agung lagi Maha Mulia.
(Hadits Riwayat Imam Muslim dari Tsaubaan رضي الله عنه)
1.b)
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
“Alloohumma laa maani’a lima a’thoita, wa laa mu’thiya lima mana’ta, wa laa yanfa’u dzal jadi minkal jaddu.”
Artinya:
Ya Allooh tidak ada yang dapat menghalangi terhadap apa yang Engkau beri, tidak ada yang dapat memberi terhadap orang yang Engkau halangi, dan tanpa izin-Mu pemilik manfaat tidak dapat memberikan manfaat.”
(HR Muslim dari Mu’aawiyah رضي الله عنه)
1.c)
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
“Laa haula wa laa quwwata illaa billaahi.”
Artinya:
“Tidak ada daya, tidak ada kekuatan kecuali dari Allooh.”
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ
“Laa ilaaha illalloohu, wa laa na’budu illaa iyyaahu, lahun ni’matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa ul hasan.”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, kami tidak beribadah kecuali hanya kepada-Nya. Hanya milik Allooh segala nikmat, segala keutamaan, dan segala pujian yang baik”
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Laa ilaaha illaalloohu mukhlishiina lahud diina wa lau karihal kaafiruuna”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, dalam keadaan tulus, hanya untuk-Nya dien ini, walaupun orang-orang kafir membenci.”
(Hadits Riwayat Imam Muslim dari Ibnuz Zubair رضي الله عنه)
1.d)
سبحان الله
“Subhaanalloohu.” (33 X)
Artinya:
“Maha Suci Allooh” (33 X)
الحمد لله
“Al hamdu lillaahi.” (33 X)
Artinya:
“Segala puji hanya bagi Allooh” (33 X)
ألله أكبر
“Alloohu Akbar.” (33 X)
Artinya:
“Allooh Maha Besar” (33 X)

(1x)لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.” (1 X)
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (1 X)
(Hadits Riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairoh رضي الله عنه)
1.e)
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu, laa ta’khudzuhu sinatuw walaa nauum, lahu maa fis samaawaati wamaa fil ardhi mandzalladzii yasyfa’u ‘indahu illaa bi idznihii, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai im min ‘ilmihi illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardhi walaa ya uuduhu hifdzuhuma wahuwal ‘aliyyul ‘adziimu.”
Artinya:
“Allooh adalah tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri. Allooh tidak mengantuk dan tidak lah tidur. Milik-Nya apa-apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allooh kecuali dengan izin-Nya. Allooh Maha Mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sedikit pun dari ilmu-Nya kecuali dengan apa yang Allooh kehendaki. Kursi Allooh meliputi langit dan bumi dan Allooh tidak lah berat dalam memelihara keduanya dan Allooh Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam An Nasaa-i dari Abu Umaamah رضي الله عنه)
1.f)
بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)
“Bismillaahir rohmaanir rohiim.
(1)      Qul huwoolloohu ahad.
(2)      Alloohush shomad.
(3)      Lam yalid wa lam yuulad .
(4)      Walam yakull lahuu kufuwan ahad.”
Artinya:
“Dengan nama Allooh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
(1)      Katakan (yaa Muhammad), Allooh itu Esa (tak berbilang).
(2)      Allooh adalah tempat bergantung.
(3)      Allooh tidak beranak dan tidak diperanakkan.
(4)      Allooh, tidak ada sesuatu apa pun yang menyamai-Nya.”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam Abu Daawud dari ‘Uqbah bin ‘Aamir رضي الله عنه)
1.g)
بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)
“Bismillaahir rohmaanir rohiim.
(1)      Qul a ‘uudzu birobbil falaq,
(2)      ming syarri maa kholaq,
(3)      wa ming syarri ghoosiqin idzaa waqob,
(4)      waming syarrin naffaatsaati fil ‘uqod,
(5)      wa ming syarri haasidin idzaa hasad.”
Artinya:
“Dengan nama Allooh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
(1) Katakan (yaa Muhammad), Aku berlindung kepada Penguasa waktu Shubuh,
(2) dari kejahatan makhluk yang Dia (Allooh) ciptakan
(3) dan dari kejahatan malam apabila sudah gelap gulita
(4) dan dari kejahatan wanita penyihir yang meniup buhul tali*]
(5) dan dari kejahatan orang-orang yang dengki ketika mendengki.”
*] Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya, membuat buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembuskan nafasnya ke buhul tersebut
(Hadits Shohiih Riwayat Imam Abu Daawud dari ‘Uqbah bin ‘Aamir رضي الله عنه)
1.h)
بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
“Bismillaahir rohmaanir rohiim.
(1)      Qul a’uudzu birobbinnaasi,
(2)      malikin naasi,
(3)      ilaahin naasi,
(4)      ming syarril waswaasil khonnaasi,
(5)      alladzii yuwaswisu fii shuduurin naasi
(6)      minal jinnati wannaasi.”
Artinya:
Dengan nama Allooh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
(1)     Katakan (yaa Muhammad), aku berlindung kepada Penguasa manusia.
(2)     Rajanya manusia.
(3)     Yang diibadahi oleh manusia.
(4)     dari kejahatan was-was (bisikan) syaithoon yang tersembunyi,
(5)     yang membisikkan pada dada manusia
(6)     dari kalangan jin dan manusia.”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam Abu Daawud dari ‘Uqbah bin ‘Aamir رضي الله عنه)
2. DO’A SETELAH SHOLAT FARDHU:
Rosuul صلى الله عليه وسلم ditanya: “Do’a apakah yang paling didengar?”
Rosuul صلى الله عليه وسلم menjawab: “Do’a di tengah malam dan do’a setelah sholat fardhu
(Hadits Shohiih Riwayat Imam At Turmudzi dari Abu Umaamah رضي الله عنه)
2.a)
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Alloohumma innii as aluka ‘ilman naafi’aa wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalam mutaqobbalaa.”
Artinya:
Ya Allooh sungguh aku mohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang baik dan amalan yang diterima”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam Ibnu Maajah dari Ummu Salamah رضي الله عنها)
2.b)
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
“Alloohumma innii a’uudzu bika minal bukhli wa a’uudzubika minal jubni wa a’uudzu bika an urodda ilaa ardzalil ‘umuri wa a’uudzu bika min fitnatid dunyaa wa a’uudzu bika min ‘adzaabil qobri.”
Artinya:
“Ya Allooh aku berlindung kepada-Mu dari sifat bakhil, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan pada umur yang hina, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur.”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam Ibnu Maajah dari Ummu Salamah رضي الله عنها)
2.c.)
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكُفْرِ، وَالْفَقْرِ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ
“Alloohumma innii a’uudzu bika minal kufri wal faqri wa ‘adzaabil qobri.”
Artinya:
“Ya Allooh aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran, kefakiran dan adzab kubur.”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam An Nasaa-i dari Muslim Bin Abu Bakroh رضي الله عنه)
2.d)
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Alloohumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika.”
Artinya:
“Ya Allooh, tolonglah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu dan beribadah kepada-Mu sebaik-baiknya.”
(Hadits Shohiih Riwayat Imam Abu Dawud dan Imam Ahmad dari Mu’adz Bin Jabal رضي الله عنه)
2.e)
رَبِّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ أَوْ تَجْمَعُ عِبَادَكَ
“Robbi qinii ‘adzaabaka yauma tab’atsu au tajma’u ‘ibaadaka.”
Artinya:
“Ya Allooh, lindungilah aku dari adzab-Mu pada hari Engkau bangkitkan atau Engkau kumpulkan hamba-hamba-Mu.”
(Hadits Riwayat Imam Muslim dari Al Baroo’ Bin Al ‘Aazib رضي الله عنه)
3. DZIKIR DAN DO’A SETELAH SHOLAT FARDHU SHUBUH & MAGHRIB:
Adapun ba’da sholat shubuh dan maghrib, maka Muhammad Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم mencontohkan pada kita dengan dzikir dan do’a yang khusus, antara lain sebagai berikut :
3.a)
اللَّهُمَّ أَجِرْنِى مِنَ النَّارِ
“Alloohumma ajirnii minan naari.” (7 X)
Artinya:
“Ya Allooh, hindarkanlah aku dari api neraka” (7 X)
(Hadits Shohiih Riwayat Imam Abu Daawud dari Muslim bin Al Haarits At Tamiimy رضي الله عنه)
3.b)
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.” (10 X)
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (1o X)
(Hadits Shohiih Riwayat Imam At Turmudzi dari Abu ‘Umaaroh bin Syabiib Ath Thobroony dan Abu Umaamah رضي الله عنهما)
***
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar