Sekilas Tentang Abu Bakar
Abu Bakar
Ash-Shiddiq, nama aslinya adalah Abdullah, putra dari Abi Quhafah Utsman bin
Amir. Adapun nama ibunya adalah Ummul Khair Salma binti Shakhr bin Akir.
Ia adalah
sahabat terdekat Rasulullah saw. Ia juga menjadi mertua Rasulullah karena
putrinya yang bernama Aisyah r.ha. dinikahi oleh beliau saw.
Sedari mula
ketika Islam diajarkan oleh Rasulullah, dialah orang pertama dari golongan
laki-laki dewasa yang membenarkan/menerima ajaran tersebut. Karena itulah ia
diberi gelar Ash-Shiddiq, yang berarti orang yang selalu membenarkan.
Masa
kepemimpinan Abu Bakar sebagai khalifah terbilang sangat singkat, yakni hanya 2
tahun. Walaupun sangat singkat, prestasi yang ditorehkannya sungguh luar biasa.
Di antaranya adalah dialah yang pertama kali mengumpulkan Al-Qur’an sehingga
menjadi satu mushaf. Dia pula yang berhasil memperluas dakwah Islam hingga Irak
dan Syam.
Testimoni
Rasulullah Terhadap Abu Bakar
1.
Rasulullah saw
bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling setia dalam persahabatannya denganku
dan dalam hartanya adalah Abu Bakar. Seandainya aku boleh memilih seseorang
menjadi khalil (kekasih/teman setia) selain Tuhanku, niscaya aku akan
memilih Abu Bakar. Namun, Allah telah menjadikannya untukku sebagai saudara
dalam Islam dan kasih sayang di bawah naungan-Nya. Tidak akan tersisa satu
pintu pun di masjid ini, semua akan akan ditutup, kecuali pintu Abu Bakar.” (Imam
as-Suyuthi dalam Tarikh al-Khulafa’)
2.
Beliau saw juga
bersabda, “Tidak selayaknya seseorang dari suatu kaum menjadi imam padahal di
tengah-tengah mereka ada Abu Bakar.” (H.R. Tirmidzi, dari Aisyah)
Di Antara Nasihat Abu Bakar Ash-Shiddiq
1. Aku bukanlah orang terbaik di
antara kalian. Oleh karena itu, jika aku melakukan hal yang baik maka bantulah.
Sebaliknya, jika aku melakukan tindakan yang menyeleweng maka luruskanlah.
Kebenaran itu adalah amanah, sedangkan kebohongan adalah pengkhianatan. (Dipetik
dari khotbah Abu Bakar saat diangkat menjadi khalifah)
2. Barangsiapa masuk kubur tanpa
membawa bekal, seakan-akan dia mengarungi samudera tanpa bahtera. (Dalam Nasha’ih
al-‘Ibad, An-Nawawi Al-Bantani)
3. Jika engkau ingin melihat orang
yang paling mulia di kalangan manusia maka lihatlah raja yang berpakaian
miskin. Dialah orang yang baik sepak terjangnya, dia layak menjadi pemimpin
dunia dan agama. (Dalam Tarikh Al-Khulafa’, Imam As-Suyuthi)
4. Allah tidak mungkin menerima amal
yang sunnah apabila yang fardhu belum ditunaikan. (Pesan Abu Bakar kepada
Umar bin Khattab)
5. Barangsiapa memenuhi panggilan
iblis maka hilanglah agamanya. Barangsiapa memenuhi panggilan hawa nafsu amarah
maka hilanglah akhiratnya. (Dalam Nasha’ih al-‘Ibad, An-Nawawi
Al-Bantani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar