Kembang sungsang dinang kunang Kotak kurawis wayang Lindu nira bumi bengkah Adam adam babu hawa Siskang danur wilis Ingkang ngagelaraken cahya nur cahya Anwas anwar ngagelaraken Malih kang danur citra Nurcahya nursari nurjati Dangiang wayang wayanganipun Semar sana ya danar guling Basa sem pangangken-angken Mareng ngemaraken Dat Kang Maha Tunggal Wayang agung wineja wayang tunggal Wayang tunggal

Jumat, 05 April 2013

Nasihat-Nasihat Umar bin Khattab

Sekilas Tentang Umar bin Khattab
Dia adalah Umar bin Khaththab bin Naufal. Ibunda beliau bernama Hantamah binti Hasyim bin Al-Mughirah. Usia Umar bin Khattab lebih muda 13 tahun dari Rasulullah saw. Selain sebagai sahabat setia Rasulullah, Umar bin Khattab juga merupakan mertua beliau saw karena putrinya yang bernama Hafshah diperistri oleh Rasulullah.
Sebelum memeluk Islam, Umar adalah lelaki terdepan dan terkeras dalam memusuhi Islam. Rasulullah lalu berdoa, “Ya Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan Umar bin Khattab.” Akhirnya, doa Rasulullah dikabulkan oleh Allah swt. Allah memberikan hidayah kepadanya sehingga dia masuk Islam, bahkan menjadi lelaki terdepan dalam menumpas kezaliman musuh-musuh Islam. Karena keberaniannya itulah dia sering dijuluki Singa Padang Pasir.
Umar bin Khattab wafat pada usia 63 tahun setelah menjabat sebagai khalifah selama 10 tahun. Ia wafat karena tikaman pedang Abu Lu’lu’ah, seorang budak milik Al-Mughirah bin Syu’bah.
Testimoni Rasulullah Terhadap Umar
Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada satu pun malaikat di langit yang tidak menghormati Umar, dan tidak ada satu pun setan di atas bumi yang tidak takut kepada Umar (sejak dia masuk Islam).”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas)
Beliau saw juga bersabda, “Sesungguhnya Allah menempatkan kebenaran di lidah dan hati Umar.”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Dzar)
Dalam sabda yang lain disebutkan, “Andaikata setelah aku ada nabi, pastilah dia adalah Umar.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Uqbah bin Amir)
Nasihat-Nasihat Umar bin Khattab
1.        Orang yang banyak mengingat mati akan rela dengan sedikit rezeki dari dunia. (Dalam Adab Ad-Dunya wa Ad-Din, Imam Al-Mawardi)
2.      Orang yang paling berakal adalah yang rajin mengintrospeksi diri sendiri. (Dalam Mutiara Hikmah Kekasih Rasul, Hani Al-Hajj)
3.      Kalian jangan sampai tertipu oleh puasa dan shalat seseorang, tetapi perhatikanlah kejujuran, keamanahan, dan sifat wara’-nya. (Dalam Mutiara Hikmah Kekasih Rasul, Hani Al-Hajj)
4.      Bersikap simpatik terhadap orang lain adalah bagian dari kecerdasan akal, bertanya dengan cara yang baik adalah bagian dari ilmu, dan kepandaian me-manage adalah bagian dari penghidupan. (Dalam Nasha’ih al-‘Ibad, An-Nawawi Al-Bantani)
5.      Nilai seseorang dilihat dari agamanya. Fondasinya adalah akal, dan wibawanya terletak pada akhlaknya. (Dalam Mutiara Hikmah Kekasih Rasul, Hani Al-Hajj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar