Kembang sungsang dinang kunang Kotak kurawis wayang Lindu nira bumi bengkah Adam adam babu hawa Siskang danur wilis Ingkang ngagelaraken cahya nur cahya Anwas anwar ngagelaraken Malih kang danur citra Nurcahya nursari nurjati Dangiang wayang wayanganipun Semar sana ya danar guling Basa sem pangangken-angken Mareng ngemaraken Dat Kang Maha Tunggal Wayang agung wineja wayang tunggal Wayang tunggal

Selasa, 27 November 2018


22 DAWUH KH. MAIMOEN ZUBAIR DI HARI SANTRI 22 OKTOBER
1.Ana urid, wa anta turid wallahu yafalu ma yurid. Engkau punya keinginan, saya juga punya keinginan, tapi yang berlaku ialah keinginan Allah.
2.Jangan (cuma) rame-rame Hari Santri, tapi bangunlah kesantrian.
3.Ayah saya Kyai Zubair bukan pengurus PBNU, tapi Wakil Rais Akbar KH. Faqih Maskumambang senantiasa didampingi ayah saya.
4.Ayah saya semenjak kecil mengajarkan saya rasa nasionalisme. Jangan tinggalkan Islam, tapi hubbul wathon minal iman.
5.NU itu tersusun dari 12 huruf. Lambangnya bola dunia, pada wilayah Indonesia diiputi huruf Dhad, Dhad itu menunjukan kesempurnaan Rasulullah Saw., yaitu ” ” (ana afshahu man nathaqa bid-dhad), saya ialah orang yang paling fasih melafalkan huruf Dhad.
6.NU tidak sanggup dipisahkan dengan negara. Resolusi Jihad di bulan Oktober membuahkan hasil Hari Pahlawan 10 November. Bila tidak ada Jihad 22 Oktober di Surabaya, maka November barangkali tidak dijadikan hari pahlawan.
7.Bulan Oktober bulan yang kesepuluh, seorang anak 10 tahun akan dipukul manakala ia tidak shalat.
8.Hari Santri 22 Oktober itu istimewa, karena; 1) Rasulullah Saw. membangun masjid Quba dalam perjalanan hijrah juga pada bulan Oktober, yaitu 1 Oktober. Al-Quran menyebutnya La masjidun ussisa alat taqwa min awwali yaumin an taquma fih, 2) Orang Quraisy kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas, yaitu Rihlatasy-Syita. Syita itu saat matahari Ada di selatan katulistiwa, Oktober ada di dalamnya. Buruj sebelah utara ada 6: hamal, tsaur, jauza, sarathan, asad, dan sunbulah. Di selatan juga 6: mizan, aqrab, qaus, jady, dalw, dan hut.
9.Indonesia itu istimewa, hari kemerdekaannya 17 Agustus/8 Ramadhan, sementara Rasulullah diangkat jadi Nabi 17 Ramadhan/8 Agustus, kali ke-1 menerima wahyu.
10.Tanggal 17 mengisyaratkan 17 rakaat dan 17 rukun shalat. Bulan Agustus atau bulan kedelapan mengisyaratkan dekatnya seorang hamba dengan Allah, maksudnya manakala dia sujud, ia menaruh 7 member badannya, ditambah 1 hati yang tawajjuh ke hadirat Allah. Inilah posisi the best seorang hamba ke Tuhannya. Hati ini bilamana baik maka baik pula semua amalnya, bila negatif negatif pula semuanya.
11.Angka delapan menerangkan selaku tolaknya neraka dan sebabnya masuk surga. Mbah Maimun menerangkan soal tujuh penolak neraka yang ada dalam member sujud meliputi: jidat, ke-2 tangan, ke-2 lutut, dan ke-2 kaki. Tujuh ini selaku penolak neraka, sebab pintu neraka ada tujuh, ujarnya. Ditambah 1 lagi, kalau kita ingin masuk surga wajib ingat sama Allah. Jadi jumlahnya genap delapan, sebab delapan ini Adalah hitungan total pintu surga.
12.Tahun 45 itu seperti 5 jari, yang mana 4 jadi pilar, dan akan sempurna dengan adanya 5. Makan sanggup saja mempergunakan jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking, akan tetapi akan sulit kalau tidak ada jempolnya.
13.Angka 45, bahwa saban orang Islam wajib membaca syahadat 4 kali, dan 5 kali. Malam 4 kali, Maghrib dan Isya. Adapun siang hari 5 kali, Shubuh, Zhuhur, dan Ashar. Jadi ini mempertunjukkan bahwa negara Islam itu tidak ada, yang ada ialah negara kebanyakan Islam, ialah Indonesia.
14.Kabah itu berdiri kokoh di atas 4 pilar. Indonesia pun mempunyai 4 pilar, yaitu PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar).
15.Dulunya Indonesia terkotak-kotak dengan negara-negara bagian, sekarang Indonesia sanggup bersatu sebab 4 hal: 1 nusa, 1 bangsa, 1 bahasa, dan 1 negara.
16.Indonesia akan jadi baldatun thayyibatun bilamana memenuhi 4 hal, yaitu sandang, pangan, papan, dan kesehatan.
17.Yang wajib diikuti itu ialah Rasulullah, ditambah dengan 4 khalifahnya. ‘Alaikum bisunnatiy wa sunnatil khulafa-ir rasyidin.
18.Pilar Kabah ada 4, karenanya khilafah juga ada 4, yaitu: Khulafaurrasyidin (4 sahabat), Umayyah, Abbasiyah, dan Utsmaniyah. Selebihnya tidak ada khilafah.
19.Indonesia itu bukan negara Islam, tapi dia dilike beberapa non-muslim; begitu juga Rasulullah, beliau Muslim tapi dilike kelahirannya oleh Abu Lahab. Seorang Raja dari Mesir yang non-muslim, sebab suka ke Nabi, ia menghadiahi putri Mesir yang bernama Mariatul Qibtiyah ke beliau untuk dijadikan selaku istri.
20.Rasulullah itu anak cucu Nabi Ibrahim, Nabi Ibrahim aslinya bukan orang Makkah. Nabi Ismail ibunya (Hajar) dari Mesir, akan tetapi menetap di Makkah. Maka Rasulullah mencintai Arab selaku negaranya sebab beliau orang Arab.
21.Maka kita orang Indonesia juga wajib mencintai negara kita. Hubbul wathon minal iman. Hal ini seakan terulang kembali, di jaman Sunan Ampel, Ubilai Khan seorang publik figur non-muslim, juga mencintai Islam. Begitu juga Holago Khan. Dan sekarang di Indonesia beberapa non-muslim yang mencintai Islam.
22.Orang Arab itu budaya aslinya ialah jahalah (kebodohan), maskanah (kemiskinan), dan ummiyah (buta huruf), maka kehadiran Rasulullah di tengah-tengah mereka ialah membawa Pergantian ke arah yang lebih baik.
Pesan di atas disampaikan Mbah Maimoen Zubair dalam acara malam warning Hari Santri Nasional 22 Oktober 2017 di UIN Walisongo Semarang. Acara ini diadakan atas kerjasama Ponpes Fadlul Fadholan dengan Ma’had al-Jami’ah UIN Walisongo, atas inisiatif Dr. KH. Fadholan Musyaffa, Lc, MA.
Ada beberapa yang disampaikan Mbah Maimoen, beliau menerangkan soal Hari Santri, ke-Indonesiaan, Taurat, Injil, al-Quran, sejarah bangsa-bangsa, sejarah Islam di Indonesia dan lain sebagainya. Yang paling penting ialah, Hari santri bukan cuma sekedar perayaan, tapi bagaimana menumbuhkan rasa kesantrian pada pribadi kita, seperti tawadhu, rajin ibadah, hormat pada yang tua, sederhana, dan sifat-sifat terpuji lainnya.
Alhamdulillah, pada malam itu saya berkesempatan meminta ijin mempelajari kitab yang beliau tulis, al-‘Ulama al-Mujaddidun Rahimahumullah wa Majalu Tajdidihim wa Ijtihadihim dan Nushus al-Akhyar fi ash-Shaumi wa al-Ifthar. Beliau berpesan, “Walau telah sanggup menghisab, jangan kau tinggalkan rukyah. Sebab rukyah itu qath’i, hisab itu zhanni. Zhanni tidak sanggup mengalahkan yang qath’i”. “Injeh Mbah, sami’na wa atha’na”, jawab saya.
Wallahu a’lam bish-showab. Mohon maaf bilamana Ada kekhilafan dalam penulisan, baik isi maupun redaksi. (Ditulis oleh: Nur Hidayatullah Yuzarsif Guru besar Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo | Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat MDS Rijalul Ansor viaKumpulan Foto Ulama dan Habaib).
https://islam-institute.com/yuk-simak-22-nasehat-kh-maimoen-zubair-di-hari-santri-22-oktober/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar