Di dalam sebuah buku berjudul Small Business Big Vision, dituliskan bahwa setiap entrepreneur memulai bisnis mereka dengan sebuah ide bagus, yang kemudian berevolusi menjadi ide cemerlang melalui sekian banyak trial & error. Memiliki visi yang besar sangatlah penting. Akan tetapi hal ini tidak berarti ketika ide bagus Anda justru tidak menghasilkan apa-apa. Anda harus mampu mengembangkan ide tersebut menjadi ide yang luar biasa. Bagaimana caranya?
1 . Tentukan diferensiasinya. Anda harus dapat membedakan dengan jelas antara produk Anda dengan pesaing lainnya.
Misalnya ketika Anda mempunyai mimpi untuk membuat jenis sosial media baru yang memungkinkan Anda membuat koleksi visual secara online yang dapat digunakan penggunanya untuk berbagi. Anda yakin kalau tidak sedang membicarakan Pinterest? Slideshare? Atau justru Instagram? Anda perlu memberikan sebuah pembeda yang jelas pada deskripsi ide Anda di banding kompetitor. Jika tidak, sah-sah saja kalau target market Anda berpikir “Ah, tidak perlu. Sudah ada.”
2. Carilah masalah-kebutuhan-keinginan untuk dipecahkan oleh ide Anda.
Apakah ide Anda dapat mempersingkat waktu orang lain untuk mengerjakan suatu tugas? Apakah ide Anda mampu membuat orang lain lebih mudah untuk menyelesaikan suatu masalah? Jika produk atau jasa Anda tidak mengatasi masalah, tidak diperlukan atau diinginkan orang lain, mengapa mereka harus menghabiskan uang untuk membelinya? Ide terbaik adalah ide yang merupakan solusi dari sebuah masalah / kebutuhan / keinginan.
3. Riset. Analisa pesaing.
Apakah Anda orang pertama yang memiliki ide ini, atau Anda telah memiliki pesaing? Lakukan riset. Boleh secara online, mengunjungi konferensi di industri Anda, berkonsultasi dengan ahli, dan mencari mentor. Bahkan jika tidak ada orang lain yang memiliki ide yang serupa dengan Anda, orang lain mungkin memiliki rencana lain untuk memecahkan masalah yang ingin dipecahkan oleh ide Anda. Maka, cek pula pada setiap bisnis yang mampu merebut pelanggan potensial Anda.
4. Tentukan basis pelanggan Anda.
Jika Anda mengatakan bahwa pelanggan Anda adalah semua orang, Anda membohongi diri sendiri. Ada mereka yang benar-benar membutuhkan apa yang Anda tawarkan, dan ada yang tidak. Anda harus mendidik dan berbicara pada mereka yang benar-benar membutuhkan saja. Merekalah pembeli potensial bisnis Anda.
5. Tentukan sumber daya yang Anda butuhkan.
Apa yang sebenarnya Anda butuhkan untuk memulai? Dapatkah Anda membangun bisnis Anda dari ruang bawah tanah menggunakan alat dan bahan baku yang sudah Anda miliki? Apakah cara mendistribusikan layanan Anda bergantung pada sebuah situs web sepenuhnya? Dapatkah Anda menangani startup Anda sendiri atau apakah Anda harus bekerja dalam sebuah tim? Sebuah tim ini nanti harus mencakup siapa saja? Berapa banyak uang yang Anda butuhkan?
6. Membangun sebuah prototype.
Prototipe adalah produk Anda dalam skala kecil. Dari sini, Anda bisa memetakan titik kontak pelanggan pada produk Anda dan bagaimana mereka menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Lewat prototipe, Anda akan mendapat pemahaman yang jelas tentang fungsi, keandalan dan persyaratan produksi. Jika Anda tidak dapat membangun sebuah prototipe secara nyata, maka minimal Anda dapat membangunnya melalui komputer dengan spesifikasi terperinci.
7. Menghitung.
Tidak ada rencana yang lengkap tanpa analisis keuangan yang menyeluruh. Hal ini meliputi proyeksi pendapatan yang realistis dan biaya produksi yang mendetail. Anda harus dapat memperkirakan break-even point dan keuntungan di masa depan.
8. Menulis business plan Anda.
Yaitu rencana internal Anda untuk membawa impian Anda sampai ke garis finish. Definisikan SWOT, Business Model Canvas, hingga visi dan misi Anda. Menjalankan bisnis bukan cuma soal leadership, melainkan juga manajemen.
Nah Sobat Studentpreneur, bagaimana menurut Anda? Jangan lupa ikuti facebook dan Twitter kami ya! [Photo Credit: Martinak]
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar