Dzikir. Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Bacaan dzikir. Keutamaan dzikir. Bahagia dunia dan akhirat
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Fadhilah Keutamaan Bacaan Dzikir Tasbih Tahmid Tahlil Takbir
1) Dari Samuroh bin Jundub, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada empat ucapan yang paling disukai oleh Allah: (1) Subhanallah, (2) Alhamdulillah, (3) Laa ilaaha illallah, dan (4) Allahu Akbar. Tidak berdosa bagimu dengan mana saja kamu memulai” (HR. Muslim).
2) Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: ‘Sesungguhnya membaca “subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar)” adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang terkena sinar matahari.” (HR. Muslim).
3) Dari Ummi Hani’ binti Abu Thalib dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewatiku pada suatu hari, lalu saya berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, saya sudah tua dan lemah, maka perintahkanlah kepadaku dengan amalan yang bisa saya lakukan dengan duduk.”
Beliau bersabda: “Bertasbihlah kepada Allah seratus kali, karena itu sama dengan kamu membebaskan seratus budak dari keturunan Isma’il.
–Bertahmidlah kepada Allah seratus kali karena itu sama dengan seratus kuda berpelana yang memakai kekang di mulutnya, yang kamu bawa di jalan Allah.
–Bertakbirlah kepada Allah dengan seratus takbir karena ia sama dengan seratus unta yang menggunakan tali pengekang dan penurut.
–Bertahlillah kepada Allah seratus kali.” Ibnu Khalaf berkata; saya mengira beliau bersabda: “Karena ia memenuhi di antara langit dan bumi, dan pada hari ini tidaklah amalan seseorang itu diangkat kecuali akan didatangkan dengan semisal yang kamu lakukan itu.” (HR. Ahmad)
Beliau bersabda: “Bertasbihlah kepada Allah seratus kali, karena itu sama dengan kamu membebaskan seratus budak dari keturunan Isma’il.
–Bertahmidlah kepada Allah seratus kali karena itu sama dengan seratus kuda berpelana yang memakai kekang di mulutnya, yang kamu bawa di jalan Allah.
–Bertakbirlah kepada Allah dengan seratus takbir karena ia sama dengan seratus unta yang menggunakan tali pengekang dan penurut.
–Bertahlillah kepada Allah seratus kali.” Ibnu Khalaf berkata; saya mengira beliau bersabda: “Karena ia memenuhi di antara langit dan bumi, dan pada hari ini tidaklah amalan seseorang itu diangkat kecuali akan didatangkan dengan semisal yang kamu lakukan itu.” (HR. Ahmad)
Dzikir Empat Kalimat yang disukai Allah
Tasbih (subhanallah = سُبْحَانَ اللّهُ Maha Suci Allah)
Tahmid (alhamdulillah = اَلْحَمْدُلِلّهِ segala puji bagi Allah)
Tahlil (laa ilaaha illallah = لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah)
Takbir (Allahu akbar = اَللّهُ اَكْبَرُ Allah Maha Besar)
Tahmid (alhamdulillah = اَلْحَمْدُلِلّهِ segala puji bagi Allah)
Tahlil (laa ilaaha illallah = لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah)
Takbir (Allahu akbar = اَللّهُ اَكْبَرُ Allah Maha Besar)
4) Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang di muka bumi ini mengucapkan: Laa ilaaha illallah, wallahu akbar, subhanallah, wal hamdulillah, wa laa hawla wa laa quwwata illa billah, melainkan dosa-dosanya akan dihapus walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Ahmad)
5) Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam bersabda, “Aku pernah bertemu dengan Ibrahim pada malam ketika aku diisra`kan, kemudian ia berkata, ‘Wahai Muhammad, sampaikan salam dariku kepada umatmu, dan beritahukan kepada mereka bahwa Surga debunya harum, airnya segar, dan surga tersebut adalah datar, tanamannya adalah kalimat: Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi laa ilaaha illaahu wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar).” (HR. Tirmidzi)
6) Dari Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah memilih empat perkataan: subhanallah (Maha suci Allah) dan alhamdulillah (segala puji bagi Allah) dan laa ilaaha illa allah (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) dan Allahu akbar (Allah maha besar). Barangsiapa mengucapkan subhaanallah, maka Allah akan menulis dua puluh kebaikan baginya dan menggugurkan dua puluh dosa darinya, dan barangsiapa mengucapkan Allahu Akbar, maka Allah akan menulis seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan laa Ilaaha illallah, maka akan seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin dari relung hatinya maka Allah akan menulis tiga puluh kebaikan untuknya dan digugurkan tiga puluh dosa darinya.” (HR. Ahmad)
Dzikir Hawqolah ,
لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ
Laa Haula Wala Quwwata Illa Billah (Tidak Ada Daya Dan Upaya Kecuali Dengan Pertolongan Allah)
Fadhilah keutamaan Laa Haula Wala Quwwata Illa Billah
1) “Wahai Abdullah bin Qais, maukah engkau kuberitahu tentang salah satu simpanan dari simpanan-simpanan di surga? Abdullah bin Qais menjawab: ‘Tentu, wahai Rasulullah’. Ia bersabda: ‘Ucapkanlah laa haula wa laa quwwata illa billah’ (HR Bukhari Muslim)
2) Rasulullah Shallalahu ’alaihi Wasallam berkata kepada Abu Musa radhiallahu ‘anhu,
“Maukah engkau aku tunjukkan salah satu dari pintu surga? Aku berkata, ‘tentu’. Beliau bersabda, ‘ Laa haula wala quwwata illa billah” (HR Tirmidzi, Ahmad)
“Maukah engkau aku tunjukkan salah satu dari pintu surga? Aku berkata, ‘tentu’. Beliau bersabda, ‘ Laa haula wala quwwata illa billah” (HR Tirmidzi, Ahmad)
3) Dari Abu Dzar Radhiallahu ‘anhu , ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal:
(1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka,
(2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku,
(3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku,
(4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan laa haula wala quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah),
(5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit,
(6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan
(7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”. (HR Ahmad)
(1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka,
(2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku,
(3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku,
(4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan laa haula wala quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah),
(5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit,
(6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan
(7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”. (HR Ahmad)
3) “Barangsiapa yang mengucapkan ‘laa haula wala quwwata illa billah wala manjaa minallah illa ilaih’ maka Allah akan mengangkat darinya 70 pintu bahaya dan mencegah kefakiran darinya. (HR Tirmidzi)
4) “Siapa yang mengucapkan Laa Haula Wala Quwwata illa billahi, maka ia akan menjadi ubat kepada 99 penyakit. Yang paling ringan adalah kebimbangan”. (HR. Tabrani).
Sholawat Nabi
ﺁﻟﻠّﻬُﻢَ ﺻَﻠّﯿﮱِ ﯛﺳَﻠّﻢْ ﻋَﻠﮱِ ﺳَﻴّﺪﻧَﺂ ﻣُﺤَﻤّﺪْ ﻭَ ﻋَﻠﮱ ﺁﻝِﺳَﻴّﺪﻧَﺂ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ
Allahumma sholli wasalim ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad
Fadhilah Keutamaan Sholawat Nabi
1) Innallaha wa malaaikatahu yushollu ‘alannabiyyi Ya ayyuhalladzhina amanu shollu ‘alaihi wasallimu tasliima. (QS.Al Ahzhab 56)
“Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya senantiasa bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang beriman bershalawatlah kepada Nabi dan mohonkan salam baginya.” (QS.AlAhzhab 56)
“Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya senantiasa bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang beriman bershalawatlah kepada Nabi dan mohonkan salam baginya.” (QS.AlAhzhab 56)
2) Janganlah kamu menjadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan, dan janganlah kamu menjadikan kuburanku sebagai per-sidangan hari raya. Bershalawatlah kepadaku, karena shalawatmu sampai kepadaku dimana saja kamu berada.” (HR. Al-Nasâ’i, Abû Dâud dan dishahihkan oleh Al-Nawâwî).
3) “Barangsiapa bershalawat untukku sekali, niscaya Allah bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
4) “Bahwasanya bagi Allah Tuhan semesta alam ada beberapa malaikat yang diperintah berjalan di muka bumi untuk memperhatikan keadaan hamba-Nya. Mereka me-nyampaikan kepadaku (sabda Nabi) akan segala salam yang diucapkan oleh ummatku.” (HR. Ahmad. Al-Nasâ’i dan Al-Darimî).
5) “Barangsiapa bershalawat untukku dipagi hari sepuluh kali dan di petang hari sepuluh kali, mendapatlah ia syafa’atku pada hari qiamat.” (HR. Al-Thabrânî)
6) “Manusia yang paling utama terhadap diriku pada hari qiamat, ialah manusia yang paling banyak bershalawat untukku.” (HR. Al-Tirmidzî).
7) “Jibril telah datang kepadaku dan berkata: ‘Tidakkah engkau ridha (merasa puas) wahai Muhammad, bahwasanya tak seorang pun dari umatmu bershalawat untukmu satu kali, kecuali aku akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali? Dan tak seorang pun dari umatmu mengucapkan salam kepadamu, kecuali aku akan meng-ucapkan salam kepadanya sebanyak sepuluh kali?! (HR. Al-Nasâ’i dan Ibn Hibban)
Sayyidul Istighfar , Penghulunya Istighfar
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba illa anta”
”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau” (HR. Bukhari)
Keutamaan Sayyidul Istighfar
Barangsiapa mengucapkannya di siang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga. (HR. Bukhari)
Bacaan istighfar yang lain
Rabbanaa innanaa aamannaa faghfir lanaa dzunuubanaa waqinaa ‘adzaaban naar.
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali Imran Ayat : 16)
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali Imran Ayat : 16)
—-
Astaghfirullaah
Aku memohon ampunan kepada Allah. (HR Muslim)
Aku memohon ampunan kepada Allah. (HR Muslim)
—-
“Rabbighfirlii watub ‘alayya innaka antat tawwaabur rahiim”
Wahai Rabbku, ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Sunan Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah)
Wahai Rabbku, ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Sunan Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah)
—
Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi
Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.
(Sunan Abu Daud, Tirmidzi)
Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.
(Sunan Abu Daud, Tirmidzi)
Fadhilah Taubat dan Istighfar
Dicintai Allah
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.al-Baqarah: 222).
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Orang yang bertobat adalah kekasih Allah. Orang yang bertobat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa.” (HR. Ibnu Majah)
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.al-Baqarah: 222).
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Orang yang bertobat adalah kekasih Allah. Orang yang bertobat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa.” (HR. Ibnu Majah)
Mendapat balasan surga
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. “(QS. Ali’Imran: 135-136).
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. “(QS. Ali’Imran: 135-136).
Bersifat sebagai hamba Allah yang sejati
Allah berfirman, “Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo’a: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,” (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur. “(QS.Ali ‘Imran: 15-17).
Allah berfirman, “Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo’a: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,” (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur. “(QS.Ali ‘Imran: 15-17).
Terhindari dari menjadi orang yang dholim
Allah berfirman, “… Barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dholim.” (QS. al-Hujurat: 11)
Allah berfirman, “… Barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dholim.” (QS. al-Hujurat: 11)
Mudah mendapatkan anak, bertambah kesejahteraannya
Allah berfirman, “Maka aku katakan kepada mereka:” Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai. “(QS.Nuh: 10-12).
Allah berfirman, “Maka aku katakan kepada mereka:” Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai. “(QS.Nuh: 10-12).
Meredam Azab
Allah berfirman, “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS.al-Anfal: 33).
Allah berfirman, “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS.al-Anfal: 33).
Bertambah kekuatannya
Allah berfirman, “Dan (dia berkata):” Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa. ” (QS. Hud: 52)
Allah berfirman, “Dan (dia berkata):” Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa. ” (QS. Hud: 52)
Keburukannya diganti dengan kebaikan
Allah berfirman, “Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Furqan: 70).
Allah berfirman, “Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Furqan: 70).
“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan sore) dan pada bagian awal dari malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. “(QS. Hud: 114).
Membuat Allah Gembira
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya seperti kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan untanya yang hilang di padang pasir.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya seperti kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan untanya yang hilang di padang pasir.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dosa-dosanya diampuni
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, Allah telah berfirman, Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (berapa banyak dosanya). (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi)
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, Allah telah berfirman, Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (berapa banyak dosanya). (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi)
Selamat dari api neraka
Hudzaifah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan aku masuk neraka ‘. Bersabda, ‘Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam ‘. ” (HR. Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim).
Hudzaifah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan aku masuk neraka ‘. Bersabda, ‘Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam ‘. ” (HR. Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim).
Membuat kecewa setan
Sesungguhnya setan telah berkata, “Demi kemuliaan-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya, “Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku.” (HR.Ahmad dan al-Hakim).
Sesungguhnya setan telah berkata, “Demi kemuliaan-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya, “Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku.” (HR.Ahmad dan al-Hakim).
Membuat setan putus asa
Ali bin Abi Thalib pernah didatangi oleh seseorang, “Saya telah melakukan dosa ‘.’ Bertobatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi ‘, kata Ali. Orang itu menjawab,’ Saya telah bertobat, tapi setelah itu saya berdosa lagi ‘. Ali berkata , ‘Bertobatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’. Orang itu bertanya lagi, ‘Sampai kapan?’ Ali menjawab, ‘Sampai setan berputus asa dan merasa rugi. “(Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
Ali bin Abi Thalib pernah didatangi oleh seseorang, “Saya telah melakukan dosa ‘.’ Bertobatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi ‘, kata Ali. Orang itu menjawab,’ Saya telah bertobat, tapi setelah itu saya berdosa lagi ‘. Ali berkata , ‘Bertobatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’. Orang itu bertanya lagi, ‘Sampai kapan?’ Ali menjawab, ‘Sampai setan berputus asa dan merasa rugi. “(Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
Mengusir kesedihan, Melapangkan rejeki
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
Melancarkan rezeki
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rezekinya karena dosa yang dilakukannya.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rezekinya karena dosa yang dilakukannya.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).
Membersihkan hati
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Ketika ia bertobat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya. ” (HR.Nasa ‘i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Ketika ia bertobat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya. ” (HR.Nasa ‘i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
Mengangkat derajat di surga
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu berkata, ‘Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah berkata, ‘Karena istighfar anakmu untukmu’. “(HR.Ahmad).
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu berkata, ‘Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah berkata, ‘Karena istighfar anakmu untukmu’. “(HR.Ahmad).
Mengikuti Sunnah Rasul
Abu Hurairah berkata, “Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali’.” (HR.Bukhari).
Abu Hurairah berkata, “Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali’.” (HR.Bukhari).
Menjadi sebaik-baik orang yang bersalah
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertobat.” (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertobat.” (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
Mudah mendapatkan hujan
Ibnu Shabih berkata, “Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahwa lahannya tandus, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain yang mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. (Kitab Fathul Bari: 11/98)
Ibnu Shabih berkata, “Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahwa lahannya tandus, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain yang mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. (Kitab Fathul Bari: 11/98)
Menjadi orang yang beruntung
Allah berfirman, “Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS.an-Nur: 31).
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda “Beruntunglah, orang-orang yang menemukan istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan harian amal mereka.” (HR. Bukhari).
Allah berfirman, “Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS.an-Nur: 31).
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda “Beruntunglah, orang-orang yang menemukan istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan harian amal mereka.” (HR. Bukhari).
Tanda sebagai orang mukmin
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia menyadari bahwa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang bisa mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang Mukmin. “(HR.Ahmad ).
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia menyadari bahwa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang bisa mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang Mukmin. “(HR.Ahmad ).
Berkepribadian sebagai orang bijak
Seorang ulama berkata, “Tanda orang yang arif (bijaksana) itu ada enam.
1 Bila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga.
2 Bila menyebut dirinya, ia merasa hina.
3 Bila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya.
4 Bila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya.
5 Ketika disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira.
6 Dan ketika mengingat dosanya, ia segera beristighfar. “(Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).
Seorang ulama berkata, “Tanda orang yang arif (bijaksana) itu ada enam.
1 Bila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga.
2 Bila menyebut dirinya, ia merasa hina.
3 Bila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya.
4 Bila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya.
5 Ketika disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira.
6 Dan ketika mengingat dosanya, ia segera beristighfar. “(Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).
AYAT KURSI
اللّٰـهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى
السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ
مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا
شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ
وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ
السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ
مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا
شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ
وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ
Bacaan Ayat Kursi Latin :
Allohu Laa Ilaaha Illa Huwal Hayyul Qoyyum. Laa Ta’khudzuhuu Sinatuw Wa Laa Nauum. Lahuu Maa Fissamaawaati Wa Maa Fil Ardh. Man Dzal Ladzii Yasfa’u ‘Indahuu Illaa Bi Idznih. Ya’lamu Maa Baina Aidiihim Wa Maa Kholfahum. Wa Laa Yuhithuuna Bi Syai-In Min (Dengung) ‘Ilmihii Illaa Bi Maasyaa-A.Wasi’a Kursiyyuhussamaawaati Wal Ardh. Wa Laa Ya-Udhuu Hifzhuhumaa Wahuwal ‘Aliyyul Azhiiim.
Allohu Laa Ilaaha Illa Huwal Hayyul Qoyyum. Laa Ta’khudzuhuu Sinatuw Wa Laa Nauum. Lahuu Maa Fissamaawaati Wa Maa Fil Ardh. Man Dzal Ladzii Yasfa’u ‘Indahuu Illaa Bi Idznih. Ya’lamu Maa Baina Aidiihim Wa Maa Kholfahum. Wa Laa Yuhithuuna Bi Syai-In Min (Dengung) ‘Ilmihii Illaa Bi Maasyaa-A.Wasi’a Kursiyyuhussamaawaati Wal Ardh. Wa Laa Ya-Udhuu Hifzhuhumaa Wahuwal ‘Aliyyul Azhiiim.
Arti dan terjemahan Ayat Kursi
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)
Fadhilah Keutamaan Ayat Kursi: Al Baqoroh Ayat 255
Ayat apa yang paling agung dalam Al Quran
Dari Ubai bin Ka’ab radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda,
“Wahai Abu Munzir, tahukah engkau ayat manakah dalam Al Qur’an yang paling agung menurutmu?”
Aku menjawab, Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum (ayat kursi)”,
Lalu beliau menepuk dadaku dan bersabda, “Semoga Allah memudahkan ilmu bagimu wahai Abu Munzir.” (HR Muslim)
Dari Ubai bin Ka’ab radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda,
“Wahai Abu Munzir, tahukah engkau ayat manakah dalam Al Qur’an yang paling agung menurutmu?”
Aku menjawab, Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum (ayat kursi)”,
Lalu beliau menepuk dadaku dan bersabda, “Semoga Allah memudahkan ilmu bagimu wahai Abu Munzir.” (HR Muslim)
1. Bila di baca di setiap selesai sholat fardhu ,maka:
a. ”Barang siapa yang membaca ayat kursi setiap selesai sholat fardhu maka tidak ada yang menghalangi dia dari masuk syurga kecuali kematian”.(HR. Baihaqi)
b. ”Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai sholat fardhu, niscaya dia akan di jaga oleh Alloh Ta’ala sampai datang waktu sholat yang lain. (HR.Baihaqi)
c. ”Barangsiapa yang membaca ayat kursi setiap selesai sholat fardhu, niscaya Alloh Ta’ala akan mengaruniakan kepadanya hatinya orang-orang yang bersyukur, amalannya para shiddiqin, serta pahalanya para Nabi. Dan Alloh Ta’ala akan meliputi dia dengan rahmatNya , dan tidak ada yang menghalanginya dari masuk syurga kecuali kematian”. (HR.Ibnu Najjar)
2. Bila di baca pada makanan, maka makanan itu akan bertambah barokah.
”Sesungguhnya bila ayat itu(ayat kursi)di bacakan pada makanan ataupun lauk pauk, maka Alloh Ta’ala akan menambah keberkahan pada makanan tersebut”. (HR.Abul Hasan, Ibnu Najjar).
”Sesungguhnya bila ayat itu(ayat kursi)di bacakan pada makanan ataupun lauk pauk, maka Alloh Ta’ala akan menambah keberkahan pada makanan tersebut”. (HR.Abul Hasan, Ibnu Najjar).
3. Untuk menghilangkan kesusahan.
”Barangsiapa membaca ayat kursi dan akhir surat Al Baqoroh ketika mengalami kesusahan, niscaya Alloh Ta’ala akan menolongnya.(HR. Ibnu Sunni)
”Barangsiapa membaca ayat kursi dan akhir surat Al Baqoroh ketika mengalami kesusahan, niscaya Alloh Ta’ala akan menolongnya.(HR. Ibnu Sunni)
4. Alloh akan menjaga dirinya, keluarganya, rumahnya, bahkan rumah-rumah tetangganya.
”Hendaklah engkau selalu membaca ayat kursi !Karena sesungguhnya ia akan menjaga dirimu, keturunanmu, serta rumahmu, bahkan sampai beberapa rumah yang ada di sekeliling rumahmu.(HR.Muhamili)
”Hendaklah engkau selalu membaca ayat kursi !Karena sesungguhnya ia akan menjaga dirimu, keturunanmu, serta rumahmu, bahkan sampai beberapa rumah yang ada di sekeliling rumahmu.(HR.Muhamili)
5. Bila di baca ketika memasuki rumah maka syaithon yang ada di dalam rumah langsung lari keluar rumah sambil terkentut kentut. (HR. Abu Ubaid, Darami, Thobroni, Abu Nuaim, Baihaqi)
6. Bila di baca pada waktu petang maka akan diselamatkan dari gangguan jin sampai pagi, dan bila di baca pada waktu pagi maka akan di selamatkan dari gangguan jin sampai petang. (HR.Nasai, Abu Ya’la, Abu Syaikh ,Hakim, Abu Nuaim, Baihaqi)
7. Untuk memaqbulkan segala doa.
Nabi shallallahu alaihi wassalam bersabda:”Sesungguhnya Ismul A’dzom yang apabila di gunakan untuk mengajukan suatu permohonan kepada Alloh Ta’ala,niscaya Alloh Ta’ala pasti akan mengabulkan permohonannya,terdapat di dalam 3 surat:
Al Baqoroh:(ayat kursi): اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Ali Imron: الم (1) اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ (2
Thoha: وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا (111)
(HR. Ibnu Abi Dunya, Thobroni, Baihaqi,dll)
Nabi shallallahu alaihi wassalam bersabda:”Sesungguhnya Ismul A’dzom yang apabila di gunakan untuk mengajukan suatu permohonan kepada Alloh Ta’ala,niscaya Alloh Ta’ala pasti akan mengabulkan permohonannya,terdapat di dalam 3 surat:
Al Baqoroh:(ayat kursi): اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Ali Imron: الم (1) اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ (2
Thoha: وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا (111)
(HR. Ibnu Abi Dunya, Thobroni, Baihaqi,dll)
8. Bila dibaca sebelum tidur maka Alloh akan menjaganya dari gangguan jin.
”Sesungguhnya Jibril AS telah datang kepadaku dan berkata: ”Sesungguhnya jin ifrit sedang berusaha mencelakakanmu, maka setiap engkau berbaring di tempat tidurmu bacalah olehmu ayat kursi”.(HR.Ibnu Abi Dunya)
”Sesungguhnya Jibril AS telah datang kepadaku dan berkata: ”Sesungguhnya jin ifrit sedang berusaha mencelakakanmu, maka setiap engkau berbaring di tempat tidurmu bacalah olehmu ayat kursi”.(HR.Ibnu Abi Dunya)
9. Bila dibaca pada orang yang akan melahirkan maka Alloh akan menyelamatkannya.
Dari Fatimah rha bahwasanya sewaktu beliau mau melahirkan,maka Nabi shallallahu alaihi wassalam memerintahkan Ummu Salamah dan Zainab binti Jahsy supaya mendatanginya dan membacakan di sisinya: Ayat Kursi(Al-Baqoroh 255), Al-A’rof 54-56 ( ( إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي – ا لْمُحْسِنِينَ dan memintakan perlindungan kepada Alloh Ta’ala untuknya dengan membaca surat Al Falaq dan Annas (HR.Ibnu Sunni)
Dari Fatimah rha bahwasanya sewaktu beliau mau melahirkan,maka Nabi shallallahu alaihi wassalam memerintahkan Ummu Salamah dan Zainab binti Jahsy supaya mendatanginya dan membacakan di sisinya: Ayat Kursi(Al-Baqoroh 255), Al-A’rof 54-56 ( ( إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي – ا لْمُحْسِنِينَ dan memintakan perlindungan kepada Alloh Ta’ala untuknya dengan membaca surat Al Falaq dan Annas (HR.Ibnu Sunni)
Doa Dzikir dari Rasulullah shallallahu alaihi wassalam
Jika kita merasa susah dan sedih, Rasulullah shallallahu alaihi wassalam menganjurkan membaca doa:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
Laa ilaha ilallaahul ’azhiimul haliimu laa ilaaha ilallahu rabuul ’arsyil ’azhiim, laa ilaaha ilallaahu rabbussamaa waati wa rabbul ardhi wa rabbal arsyil kariim
“Tiada tuhan melinkan Allah Yang Maha Besar lagi Maha penyantun. Tiada tuhan melainkan Allah Pengatur ‘Arsy Besar. Tiada tuhan melainkan Allah Pengatur langit, Pengatur bumi dan Pengatur ‘Arasy mulia.” (H.R. Bukhari-Muslim)
Jika kita sedang menghadapi urusan penting,
يا حي يا قيـوم برحمتك أستغيث
Yaa hayyu yaa qayyuum. Birahmatika Astaghist
“Ya Allah yang Maha Hidup, Ya Allah yang Maha Mengatur. Kumohon pertolongan dengan rahmat-Mu” (H.R. Tirmidzi)
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Laa ilaaha illa anta. Subhanaka innii kuntum minazhaalimiin
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”(Q.S.Al-Anbiya : 87)
اللهم إني عبدك ابن عبدك ابن أمتك ناصيتي بيدك ماض في حكمك عدل في قضاؤك أسألك بكل اسم هو لك سميت به نفسك , أو أنزلته في كتابك, أو علمته أحدا من حلقك, أو استأثرت به في علم الغيب عندك أن تجعل القرأن ربيع قلبي ونور صدري وجلاء حزني وذهب همي
“Ya Allah, aku ini adalah hamba-Mu, putera dari hamba-Mu, selanjutnya putera dari umat-Mu. Ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu, menerima segala putusan-Mu, dan memandang adil apa juga hukum-Mu. Aku mohon denganasma apa juga yang Engkau sebutkan terhadap diri-Mu, atau Engkau turunkan pada kitab-Mu, atau pernah Engkau ajarkan kepada salah seorang di antara makhluk-Mu, atau Engkau simpan dalam perbendaharaan ghaib dari ilmu-Mu, agar Al-quran itu Engkau jadikan kembang hatiku, cahaya dadaku, pelenyap duka dan penghilang susahku.” (H.R. Ahmad dan Ibnu Hibban)
Jika kesedihan itu karena hutang-hutang yang susah terbayarkan, maka Rasulullah shallallahu alaihi wassalam mengajarkan doa berikut:
اللهم اكفني بحلالك عن حرامك وأغنني بفضلك عمن سواك
“Ya Allah, cukupilah kebutuhanku dengan yang halal dengan menghindarkan yang haram, dan jadikanlah daku berkecukupan demi kemurahan-Mu daripada selain-Mu” (H.R. Tirmidzy)
اللهم إني أعوذبك من الهم والحزن, و أعوذبك من العجز والكسل,وأعوذبك من الجبن والبخل وأعوذبك من غلبة الدين وقهر الرجال
Allahumma inni a’uudzubika minal hammi wal hazan, wa a’uudzubika minal ‘ajiz wal kasali, wa a’uudzubika minal jubni wal bukhli wa a’uudzubika min ghalabatid dayni wa qahrir rajali
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa susah dan duka, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, serta aku berlindung kepada-Mu dari hutang yang tak terbayar dan dari belenggu orang lain.” (H.R. Abu Umamah dan Abu Sa’id)
Orang yang Didoakan Oleh Para Malaikat
Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang mengerjakan amalan dibawah ini. Aamiin.1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci”. (HR Ibnu Hibban)\
Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang mengerjakan amalan dibawah ini. Aamiin.1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci”. (HR Ibnu Hibban)\
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia” (HR Muslim)
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia” (HR Muslim)
3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang berada pada shaf-shaf terdepan” (HR Abu Dawud)
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang berada pada shaf-shaf terdepan” (HR Abu Dawud)
4. Orang-orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf” (HR Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim)
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf” (HR Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim)
5. Para malaikat mengucapkan ‘Aamiin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu”. (Shahih Bukhari)
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu”. (Shahih Bukhari)
6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia” (HR Ahmad)
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia” (HR Ahmad)
7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “ Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’” (HR Ahmad)
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “ Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’” (HR Ahmad)
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’” (HR Muslim)
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’” (HR Muslim)
9. Orang-orang yang berinfak.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang bakhil’” (HR Bukhari Muslim)
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang bakhil’” (HR Bukhari Muslim)
10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa) kepada orang-orang yang sedang makan sahur” Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa “sunnah “ (HR Ibnu Hibban, Thabrani)
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa) kepada orang-orang yang sedang makan sahur” Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa “sunnah “ (HR Ibnu Hibban, Thabrani)
11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (HR Ahmad)
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (HR Ahmad)
12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (HR Tirmidzi)
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (HR Tirmidzi)
Alhamdulillah semoga bermanfaat. niat amal dan sampaikan. semoga bermanfaat artikelDzikir 20 ini.https://dzikir20.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar