Oleh: Qodrat Arispati
Islam Institute - Abu Manshur Al Baghdadi dalam “Al Farqu bainal Firoq” menjelaskan bahwa Allah menjaga keutuhan Ahlussunnah Wal Jamah, mari kita simak apa kata beliau:
اَلْفَصْلُ الْخَامِسُ فِيْ بَيَانِ عِصْمَةِ اللهِ أَهلَ السُّنَّة عَنْ تَكْفِيْرِ بَعْضِهِمْ بَعْضًا. أَهْلُ السُّنَّةِ لاَ يُكَفِّرُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا، وَلَيْسَ بَيْنَهُمْ خِلاَفٌ يُوْجِبُ التَّبَرِّيَ وَالتَكْفِيْرَ، فَهُمْ إِذَنْ أَهْلُ الْجَمَاعَةِ الْقَائِمُوْنَ بِالْحَقِّ، وَاللهُ تَعَالَى يَحْفَظُ الْحَقَّ وَأَهْلَهُ، فَلاَ يَقَعُوْنَ فِي تَنَابُذٍ وَتَنَاقُضٍ، (الإمام ابو منصور البغدادي، الفرق بين الفرق، 282
“Bab lima, menerangkan tentang penjagaan Allah terhadap Ahlussunnah dari saling mengkafirkan antara sesama mereka. Ahlussunnah tidak saling mengkafirkan antara sesama mereka. Di antara mereka tidak ada perselisihan pendapat yang membawa pada pemutusan hubungan dan pengkafiran. Oleh karena itu, mereka memang golongan al-jama’ah (selalu menjaga kebersamaan dan keharmonisan) yang melaksanakan kebenaran. Allah selalu menjaga kebenaran dan pengikutnya (pengikut kebenaran), sehingga mereka tidak terjerumus dalam ketidakharmonisan dan pertentangan“. (Al Farqu bainal Firoq karya Abu Manshur Al Baghdadi).
Hal ini jelas terlihat dalam kehidupan di tengah-tengah umat Islam sejak dulu hingga kini, nyaris kita tidak menemukan ada kasus Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah yang asli membid’ahkan atau mengkafirkan sesamanya. Justri di antara mereka saling menghormati, tidak ada ceritanya Ulama Malikiyah mengkafirkan ulama Syafi’iyyah atau sebaliknya. Begitu juga tak ada ceritanya Ulama Hambaliyah mengkafirkan ulama hanafiayah, Malikiyah, atau Syafi’iyyah. Di seluruh dunia, mereka saling menghargai pendapat antar mazhab, tak pernah terpikir oleh mereka untuk saling mengkafirkan padahal mereka beda mazhab. Para pengikut mazhab-mazhab inilah selama berabad-abad sampai hari ini dikenal dalam dunia Islam sebagai golongan Ahlussunnah Wal Jamaah atau disingkat ASWAJA.
Allah selalu menjaga kebenaran dan pengikut kebenaran, sehingga mereka tidak terjerumus dalam ketidak-harmonisan dan pertentangan hanya gara-gara perbedaan dalah hal-hal furu’iyyah (cabang-cabang agama), dan mereka senantiasa kompak dalam Ushul (aqidah), terbukti kesemua mazhab yang 4 (malikiyah, syafi’iyah, hambaliyah, hanafiyah) ini sama dalam aqidah yaitu beraqidah Al Asy’ariyyah dan atau Al Maturidiiyah.
Sungguh berbeda jauh dengan golongan Wahabi (Salafi) yang akhir-akhir ini juga semakin gencar mempromosikan golongannya sebagai Ahlussunnah Wal Jamaah. Pertanyaannya, benarkah mereka ini golongan Ahlussunnah Wal jamah? Jawabannya terserah anda setelah mengetahui fakta-fakta berikut:
Allah subhanahu wa ta’ala berfirma:
“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka”, (QS. 3 : 105).
“Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara sesama mereka sampai hari kiamat”, (QS. 5 : 64).
Faktanya sesama ulama Wahabi (Salafi) di Timur Tengah yang mengklaim Ahlussunnah Wal-Jama’ah ternyata saling bertentangan atau berselisih, sehingga menyebabkan saling membid’ahkan dan bahkan saling mengkafirkan menyebabkan mereka bercerai-berai.
Contohnya:
- Abdul Muhsin al-’Abbad dari Madinah menganggap al-Albani berfaham Murji’ah (kafir).
- Hamud al-Tuwaijiri dari Riyadh menilai al-Albani telah mulhid (tersesat).
- Al-Albani juga memvonis tokoh Wahhabi di Saudi Arabia yang mengkritiknya, sebagai musuh tauhid dan sunnah.
- Komisi fatwa Saudi Arabia yang beranggotakan al-Fauzan dan al-Ghudyan, serta ketuanya Abdul Aziz Alus-Syaikh memvonis Ali Hasan al-Halabi, murid al-Albani dan ulama Wahhabi yang tinggal di Yordania, berfaham Murji’ah dan Khawarij.
- Husain Alus-Syaikh yang tinggal di Madinah membela al-Halabi dan mengatakan bahwa yangmembid’ahkan al-Halabi adalah ahli-bid’ah dan bahwa al-Fauzan telah berbohong dalam fatwanya tentang al-Halabi.
- Al-Halabi pun mengatakan, bahwa Safar al-Hawali, pengikut Wahhabi di Saudi Arabia, beraliran Murji’ah.
- Ahmad bin Yahya al-Najmi, ulama Wahhabi di Saudi Arabia, memvonis al-Huwaini dan al-Mighrawi yang tinggal di Mesir mengikuti faham Khawarij.
- Falih al-Harbi dan Fauzi al-Atsari dari Bahrain menuduh Rabi’ al-Madkhali dan Wahhabi Saudi lainnya mengikuti faham Murji’ah.
- Ternyata dalam kitab Rifqan Ahl al-Sunnah bi-Ahl al-Sunnah, membeberkan terjadinyaperpecahan di kalangan Salafi yang sangat parah dan sampai klimaks, sampai pada batas saling membid’ahkan, tidak bertegur sapa, memutus hubungan dan sebagainya.
- Rifqan Ahl al-Sunnah bi-Ahl al-Sunnah, karangan Dr. Abdul Muhsin bin Hamad al-‘Abbad al-Badar, dosen Ustadz Ali Musri ketika kuliah di Jami’ah Islamiyah, Madinah al-Munawwaroh.
Untuk membuktikan secara jelas bagaimana sesama Wahabi (Salafi) saling membid’ahkan dan mengkafirkan adalah realitas bagi Salafi (Wahabi), silahkan rujuk di link-link berikut:
- http://generasisalaf.wordpress.com/2013/04/20/salafy-jihadi-yazid-jawas-dan-ulama-salafi-lain-pembela-berpaham-murjiah/
- http://www.voa-islam.com/news/resensi/2012/12/09/22265/mendeteksi-pemikiran-anda-salafi-ataukah-sekte-neo-murjiah/
- http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/07/30/20053
- http://www.salafy.or.id/amal-perbuatan-termasuk-dalam-iman-bantahan-atas-hanafiyah-dan-murjiah/
- http://www.allaahuakbar.net/article_showall.asp?cat_id=50&parent_id=5&sub_name=Murji%27ah&parent_name=Guard+Your+Faith
Subhanallah, wa na’udzubillah min dzaalik. Dari fakta-fakta di atas dapat kita lihat bagaimanakesesatan suatu golongan dibeberkan oleh orang dalam golongan itu sendiri. Dan dari fakta-fakta ini pula anda mungkin sudah memperoleh persepsi yang benar tentang manakah Ahlussunnah Wal Jamah yang palsu. Bukankah ini sangat penting agar kita tidak salah pilih?
Jadi…, pertanyaan “Benarkah Wahabi (Salafi) adalah golongan Ahlussunnah Wal Jamaah”, untuk menjawabnya benar atau tidaknya silahkan jawab sendiri, gitu aja kok repot?
Islam Institute – www.islam-institute.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar