Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang
berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak
awal abad ke-19. Dalam bahasa
Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah
ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle[1]. Penggunaan istilah sosialisme sering
digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok,
tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum
buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20
berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani
masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
Sosialisme sebagai ideologi
Menurut penganut Marxisme,
terutama Friedrich
Engels, model dan gagasan sosialis dapat dirunut hingga ke awal
sejarah manusia dari sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Pada masa
pencerahan abad ke-18, para pemikir dan penulis revolusioner seperti Marquis de Condorcet, Voltaire, Rousseau, Diderot, Abbé de
Mably, dan Morelly, mengekspresikan ketidakpuasan mereka atas berbagai lapisan
masyarakat di Perancis.
Cabang aliran sosialisme
Sejak abad ke-19, sosialisme telah berkembang ke banyak
aliran yang berbeda, yaitu:
·
Marxisme
Gerakan sosio-politik maupun intelektual dalam
Marxis-Sosialis dapat dikelompokkan lagi menjadi:
·
Juche
·
Maoisme
Sosialisme sebagai sistem ekonomi
Sistem ekonomi sosialisme sebenarnya cukup sederhana.
Semua aspek ekonomi dianggap sebagai milik bersama, tapi bukan berrarti harus
dimiliki secara sepanuhnya secara bersama, semua aspek ekonomi boleh dimiliki
secara pribadi masing-masing, dengan syarat boleh digunakan secara Sosialis,
mirip dengan gotong-royong sebenarnya.
Kritik dan debat
Sejumlah pakar ekonomi dan sejarah telah mengemukakan
beberapa masalah yang berkaitan dengan teori sosialisme. Diantaranya antara
lain Milton
Friedman, Ayn
Rand, Ludwig von Mises,Friedrich Hayek,
dan Joshua Muravchik.
Kritik dan keberatan tentang sosialisme dapat
dikelompokkan menjadi:
·
Insentif
·
Harga
·
Keuntungan dan kerugian
·
Hak milik pribadi
Sistem Ekonomi Sosialis mempunyai kelemahan sebagai
berikut :
1) Sulit melakukan transaksi Tawar-menawar sangat sukar
dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak
terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali.
Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga ditentukan oleh
pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih
disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oleh
mekanisme pasar.
2) Membatasi kebebasan System tersebut menolak sepenuhnya
sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnyadalam
memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak, ini menunjukkan secara tidak
langsung system ini terikat kepada system ekonomi dictator. Buruh dijadikan
budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
3) Mengabaikan pendidikan moral Dalam system ini semua
kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidikan moral
individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan
menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan lagi
Adapun kebaikan-kebaikan dari Sistem Ekonomi Sosialis
adalah :
1) Disediakannya kebutuhan pokok Setiap warga Negara
disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah,
kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap individu
mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan
mental berada dalam pengawasan Negara.
2) Didasarkan perencanaan Negara Semua pekerjaan
dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, di antara produksi
dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam
produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan
terjadi.
3) Produksi dikelola oleh Negara Semua bentuk produksi
dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan
digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.
·
Fried, Albert. 1964. Socialist Thought: A Documentary
History. Garden City, New York:
Doubleday Anchor.
·
G.D.H. Cole. 1965, 2003. History of Socialist Thought. Macmillan and St. Martin's Press,
Palgrave Macmillan (cetak ulang). ISBN 1-4039-0264-X.
·
Weinstein, John. 2003. Long Detour: The History and Future of
the American Left. Westview Press. ISBN 0-8133-4104-3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar