Kembang sungsang dinang kunang Kotak kurawis wayang Lindu nira bumi bengkah Adam adam babu hawa Siskang danur wilis Ingkang ngagelaraken cahya nur cahya Anwas anwar ngagelaraken Malih kang danur citra Nurcahya nursari nurjati Dangiang wayang wayanganipun Semar sana ya danar guling Basa sem pangangken-angken Mareng ngemaraken Dat Kang Maha Tunggal Wayang agung wineja wayang tunggal Wayang tunggal

Kamis, 13 Juni 2013

Nasionalisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris: nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tubuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan ini pun tampak pula dalam dunia hewan saat ada ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu negeri. Namun, bila suasananya aman dari serangan musuh dan musuh itu terusir dari negeri itu, sirnalah kekuatan ini.
Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti yang dinyatakan di bawah. Parailmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan mereka kepada nasionalisme yang ekstrem seperti nasional sosialisme, pengasingan dan sebagainya.
Beberapa bentuk dari nasionalisme 
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebagian atau semua elemen tersebut. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara tulisan yang terkenal adalah buku berjudul Du Contract Sociale (atau dalam Bahasa Indonesia "Mengenai Kontrak Sosial"). Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat"). Nasionalisme romantis (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik; kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara" yang dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah rakyat Tionghoa yang menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain masih dianggap sebagai rakyat negara Tiongkok. Kesediaan dinasti Qing untuk menggunakan adat istiadat Tionghoa membuktikan keutuhan budaya Tionghoa. Malah banyak rakyat Taiwan menganggap diri mereka nasionalis Tiongkok sebab persamaan budaya mereka tetapi menolak RRC karena pemerintahan RRT berpaham komunisme. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat demokrasi. Penyelenggaraan sebuah ' national state ' adalah suatu argumen yang ulung, seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri. Contoh biasa ialah Nazisme, serta nasionalisme Turki kontemporer, dan dalam bentuk yang lebih kecil, Franquisme sayap-kanan di Spanyol, serta sikap 'Jacobin' terhadap unitaris dan golongan pemusat negeri Perancis, seperti juga nasionalisme masyarakat Belgia, yang secara ganas menentang demi mewujudkan hak kesetaraan (equal rights) dan lebih otonomi untuk golongan Fleming, dan nasionalis Basque atau Korsika. Secara sistematis, bilamana nasionalisme kenegaraan itu kuat, akan wujud tarikan yang berkonflik kepada kesetiaan masyarakat, dan terhadap wilayah, seperti nasionalisme Turki dan penindasan kejamnya terhadap nasionalisme Kurdi, pembangkangan di antara pemerintahan pusat yang kuat di Spanyol dan Perancis dengan nasionalisme Basque, Catalan, dan Corsica. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan. Misalnya, di Irlandia semangat nasionalisme bersumber dari persamaan agama mereka yaitu Katolik; nasionalisme di India seperti yang diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber dari agama Hindu. Namun demikian, bagi kebanyakan kelompok nasionalis agama hanya merupakan simbol dan bukannya motivasi utama kelompok tersebut. Misalnya pada abad ke-18, nasionalisme Irlandia dipimpin oleh mereka yang menganut agama Protestan. Gerakan nasionalis di Irlandia bukannya berjuang untuk memartabatkan teologi semata-mata. Mereka berjuang untuk menegakkan paham yang bersangkut paut dengan Irlandia sebagai sebuah negara merdeka terutamanya budaya Irlandia. Justru itu, nasionalisme kerap dikaitkan dengan kebebasan.
faktor pemangkin nasionalisme di Tanah Melayu
1. Pengenalan sistem politik Barat.sistem politik Barat memusnahkan sistem politik tradisional tempatan. Residen mengambil alih pentadbiran negeri daripada pembesar tempatan 2.Perkembangan sistem pendidikan .Pengenalan sistem pendidikan Inggeris dan sekolah vernakular melahirkan golongan intelektual.Mereka menggunakan idea baru untuk memajukan diri 3.Dasar British dalam mentadbir Tanah Melayu.menggalakkan kedatangan orang asing datang ke Tanah Melayu .telah meningkatkan jumlah penduduk imigran di Tanah Melayu 4.Pendudukan Jepun.konsep Kawasan Kesemakmuran Asia diperkenalkan oleh Jepun / menggalakkan orang tempatan bekerjasama dan berjanji memerdekakan mereka.kesengseraan hidup dalam zaman Jepun menyebabkan rakyat membenci penjajahan 5.Penguasaan Parti Komunis Malaya selama 14 hari .PKM menguasai balai-balai polis dan memerintah dengan kejam.telah mencetuskan konflik perkauman 6.Kemunculan mesin cetak . memberi kesan kepada penyebaran ilmu pengetahuan dan mendorong penentangan terhadap British 7.Kebangkitan Gerakan Pan-Islamisme. merupakan gerakan intelektual Islam seluruh dunia untuk membangkitkan pemahaman yang lebih progresif terhadap Islam. didokong oleh pelajar Islam dari seluruh dunia. dimulakan oleh Syeikh Muhammad Abduh / di Universiti al-Azhar 8. Kesedaran politik serantau.kesedaran politik di Indonesia terutamanya mendorong kebangkitan nasionalisme di Tanah Melayu.Indonesi sangat rapat dengan tanah melayu dari sudut geografi / budaya.karya kesusasteraan Indonesia tersebar luas di Tanah Melayu .kemasukan orang Indonesia ke Tanah Melayu memudahkan penerimaan unsur nasionalisme Indonesia di Tanah Melayu
CIRI-CIRI PERGERAKAN NASIONALISME TAHAP PERTAMA DI ASIA TENGGARA. - Penentangan secara terbuka tetapi bersifat setempat. - Utamakan pendidikan bangsa. - Tidak meminta kemerdekaan segera. - Penentangan lebih bersifat individu atau kumpulan yang tidak berorganisasi. - Gunakan isu-isu kebudayaan, agama & hak peribumi sbg mencetuskan gerakan nasionalisme. - Pemimpin – golongan pertengahan yg berpendidikan Barat & Asia Barat. - Tekankan kesedaran politik daripada tindakan politik. - Menuntut hak-hak mereka dikembalikan & taraf hidup mereka dibaiki.
CIRI-CIRI PERGERAKAN NASIONALISME TAHAP KEDUA DI ASIA TENGGARA - Lebih bersifat radikal – lakukan penentangan secara revolusi. - Berorganisasi – penubuhan pertubuhan politik – dianggotai oleh rakyat. - Pemimpin – golongan berpendidikan Barat & berpengetahuan luas dlm bidang kebudayaan. - Matlamat – tuntut kemerdekaan. - Membentuk kerajaan sendiri yang berdaulat.
PERKEMBANGAN GERAKAN NASIONALISME DI FILIPINA
Gerakan dakyah – pimpinan Jose Rizal – gerakan nasionalisme pertama di AT.
- Menuntut – Filipina dijadikan wilayah Sepanyol. - Menuntut bangsa Filipina diberikan hak yg sama spt bangsa Sepanyol. - Mendesak bangsa Filipina diberikan kebebasan bersuara. - 1892 – JR tubuhkan Liga Filipina – desak kerajaan Sepanyol lakukan pembaharuan politik, ekonomi & sosial. - JR ditangkap dan dibuang negeri ke Dapitan di Mindanao kerana kerajaan Sepanyol rasa terancam. - JR dihukum bunuh – tuduhan terlibat dengan pemberontakan. - Katipunan - gerakan nasionalisme yg lebih radikal. - Radikal – matlamat perjuangan – menyatukan bangsa Filipina & mencapai kemerdekaan melalui revolusi. - Gunakan media cetak – akhbar Kalayan utk sebarkan fahaman revolusi kpd rakyat. - 1896 – Revolusi bersenjata oleh Katipunan utk gulingkan Sepanyol tp gagal. - 1897 – Bonifacio dihukum mati -Katipunan makin lemah – digantikan oleh Emilio Aguinaldo. - Kerjasama dgn Amerika Syarikat usir Sepanyol (1898). - Penguasaan Amerika Syarikat ke atas Filipina selepas peningkiran Sepanyol. - Penangkapan Aguinaldo – krn lancarkan revolusi selepas Amerika Syarikat enggan mengesahkan Perisytiharan Kemerdekaan Filipina (1899). - Kebenaran menubuhkan parti-parti politik sederhana oleh AS. - Sergio Osmena – ketuai Dewan Perhimpunan setelah menang pilihanraya 1907 (Parti Nasional). - Menuntut kemerdekaan – melalui perlembagaan pd 1930-an.
PERKEMBANGAN GERAKAN NASIONALISME DI INDONESIA. - Tahap pertama – tumpuan kepada isu-isu pendidikan. - Peranan Raden Adjeng Kartini – karya Habis Gelap Terbitlah Terang dan Penulisan Seorang Puteri Jawa – dedahkan kemunduran rakyat dan penindasan Belanda. - Memberi inspirasi utk menubuhkan pertubuhan yg lebih tersusun spt Muhammadiyah. - Muhammadiyah – utk sebarkan Islam yg sebenar & hindari ancaman sekularisme Barat & agama Kristian – dirikan sekolah, klinik & masjid. - Tahap kedua – perjuangan parti-parti politik radikal – Sarekat Islam, Parti Komunis Indonesia & Parti Nasional Indonesia. - PNI – pimpinan Soekarno – perjuangannya dpt mempengaruhi rakyat Indonesia utk bebaskan Indonesia secara revolusi. - Belanda tangkap pemimpin-pemimpin radikal termasuk Soekarno – dipenjara & buang negeri ke Flores. - PNI diharamkan. - 1945 – Soekarno isytiharkan kemerdekaan Indonesia tp kemerdekaan tercapai pd 1949.
PERKEMBANGAN GERAKAN NASIONALISME DI INDOCHINA.
Gerakan awal – Vietnam – dipelopori oleh golongan bangsawan & Mandarin – perjuangkan pemulihan sistem beraja.
- Golongan menengah berpendidikan Barat - perjuangkan pendidikan Barat kpd rakyat – pimpinan Phan Boi Chau – gerakan revolusi tp gagal. - PBC – tubuhkan Viet Nam Quoc Phu Hoi (VNQPH)- lancarkan pemberontakan di Tongkin & gerakan dakyah di V. - PBC dipenjara & VNQPH diharamkan. - Tahap kedua – secara radikal – VNQDD & PKV. - Perancis tangkap pemimpin VNQDD – hukum bunuh Nguyen Thai Hoc & Ho Chi Minh (PKV) – larikan diri ke Hong Kong. - Gerakan nasionalisme bercorak sederhana – pimpinan Maharaja Bao Dai – dilarang terlibat dgn gerakan nasionalisme. - Ho Chi Minh – isytiharkan kemerdekaan Vietnam slps tamat pendudukan Jepun.
PERKEMBANGAN GERAKAN NASIONALISME DI BURMA.
- Tahap pertama – perjuangan golongan sami Buddha & elit berpendidikan Barat. - Tubuhkan Persatuan Belia Buddha (YMBA) – bertujuan mengekalkan tradisi Buddha dan majukan pendidikan rakyat. - Gunakan Isu Kasut – Utk bangkitkan semangat nasionalisme rakyat. - Pemimpin radikal – U Ba Pe (1916) – kemudian tubuhkan Majlis Persatuan Am Kesatuan-kesatuan Burma. - Tahap kedua – muncul bila Laporan Montagu-Chelsford – Burma masih belum bersedia utk memerintah sendiri. - Revolusi Pelajar – tercetus kerana menuntut penubuhan sebuah universiti. - Pemberontakan Saya San – pimpinan Saya San (bekas pongyi & pemimpin di Tharawaddy) – melalui Majlis Am Sangha Sametggi. Gagal. - Liga Antipemisahan – anggap pemisahan dgn India akan lewatkan kemerdekaan. - Perlembagaan Burma 1955 – peluang ke arah berkerajaan sendiri. - Parti Dobama Asiayone – ditubuhkan oleh golongan Thakin (siswazah u) utk tuntut kemerdekaan. - Pemimpin – Aung San, Kyaw Nein & U Nu – gelarkan diri sbg “Tuan”. - PM pertama – Dr. Ba Maw – menang pilihanraya 1937. - Rombongan kemerdekaan – diketuai Aung San ke Britain & tubuhkan kerajaan baru yg merdeka pd 1948.
GERAKAN NASIONALISME DI THAILAND. - Tahap pertama – kegelisahan rakyat krn penguasaan politik oleh kerabat di raja & penentangan terhadap raja berkuasa mutlak. - Pemimpin – golongan intelek Thailand yg terdedah dgn fahaman liberal, sistem demokrasi & sistem raja berperlembagaan. - Rakyat tidak puas hati dgn kelemahan s. pentadbiran & sikap boros Rj Vajiravudh. - 1932 – penubuhan Parti Rakyat oleh Nai Pridi Phanomyong & Field Marshall Phibul Songram. - PR lancarkan Revolusi Thai 1932 –tamat sistem beraja mutlak. - Tahap kedua – tidak puas hati rakyat terhadap cengkaman ekonomi oleh kapitalis Barat & org Cina. - PS (PM) – luluskan undang2 sekat kebebasan penguasaan ekonomi org cina. - Penduduk pribumi digalakkan dlm aktiviti ekonomi. - Jawatan tertinggi dlm kerajaan – penganut Buddha shj. - 1939 – tukar nama Siam kpd Thailand. - Kerjasama dgn Jepun – PD II – berjaya dptkan semula wilayah di Indochina dan Tanah Melayu.
Ciri2 patriotisme perlu ada untuk meningkatkan kadaulatan Negara. • Mengamalkan agama dan kepercayaan • Setia kepada raja dan negara • Tidak menderhaka kepada raja dan negara • Mematuhi, menyanjung dan mempertahankan perlembagaan • Menghormati undang-undang • Bersopan dan Bertatasusila • Mengamalkan nilai-nilai murni • Saling menyayangi • mana-mana jawapan munasabah
4. Kenapa akhbar amat berkesan dalam meniupkan smng cinta akan negara -menyemarakkan semangat nasionalisme -agen perubatan -mengembangkan minda -meluaskan ilmu pengetahuan -menyampaikan maklumat dengan cepat -membantu sistem pendidikan -mengenali pemimpin negara -menyampaikan dasar kerajaan -sumber hiburan -maklumat hal ehwal luar negara -menggalakkan industri pelancongan -membina jati diri bangsa -mewujudkan perpaduan kaum -membezakan baik buruk sesuatu perkara -mencungkil bakat mengukuhkan perpaduan kaum -lambang kebebasan bersuara -menyuarakan pendapatan
no 5. Rahsia disebalik keadaan tersebut -mempunyai pemerintah yang berwibawa. -perpaduan yang kukuh. -sumber ekonomi yang banyak. -tenaga kerja mahir yang ramai. -toleransi dalam politik. -kestabilan politik. -masyarakat bersifat matang. -patuh kepada rukun negara. -perlaksanaan undang2 yang tegas -taat dan patuh kepada Yang diPertuan Agong. - rakyat yang rajin bekerja. -kurangnya masalah jenayah.
no6. Cadangan macam mana tngkatkan patriotisma melalui pendidikan negara. -lulus mata pelajaran Sejarah. -menghargai perjuangan tokoh. -hafal dan faham maksud rukun negara. -bentuk jati diri. -menjayakan bulan kemerdekaan. -setia kepada negara. -wujudkan ruang tokoh pemimpin didalam kelas. -menyertai pertandingan penulisan esei berkaitan kemerdekaan. -membaca bahan ilmiah berkaitan negara. -menghormati guru dan orang lain. -patuh kepada peraturan sekolah. -berkongsi kelas dengan kaum lain. -mengikut program sekolah.

n07. ciri2 patriotisma tersebut. -semangat patriotik. -tolak ansur antara kaum. -bijaksana. -toleransi. -hormat menghormati. -bersyukur. -berdikari. -tolong menolong. -berani. -berpengetahuan. -kerjasama. -perpaduan kaum. -kasih sayang. -patuh ajaran agama islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar