Logo Resimen Induk Komando Daerah Militer ( Rindam ) 2 Sriwijaya
Logo Resimen Induk Komando Daerah Militer ( Rindam ) 1 Iskandar Muda
Request Logo by Novi Alim Murdani
Diatas adalah lambang / Logo dari Resimen Induk Komando Daerah Militer ( Rindam ) Iskandar Muda
Pembentukan Rindam 1 diawali dengan peresmian Komando Pendidikan ( Dodik ) XIII Mata Ie pada bulan Juli 1958 oleh Kolonel Sugiarto dari Ijen Bandung, selanjutnya dibentuk Depot Pendidikan Khusus di Padang Tiji Aceh Pidie pada tahun1959/1960.
Logo Pusat Komando dan Pengendalian Operasi ( Puskdal OPS )
Logo Intelkam POLRI ( Kepolisian Repubik Indonesia ) - Indera Waspada Negara Raharja
TUGAS POKOK INTELKAM POLRI
1. Penyelidikan
Segala Usaha, Kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan secara berencana dan terarah dalam rangka mengumpulkan BAKET untuk selanjutnya diolah dan disajikan kepada User sebagai bahan masukan dalam menentukan KEBIJAKSANAAN
2. Pengamanan
Segala Usaha, Kegiatan dan pekerjaan yang bertujuan MENCEGAH hingga MENGHILANGKAN kesempatan pihak lawan untuk melakukan Spionase, Sabotase dan penggalangan serta untuk menggulung pihak lawan
3. Penggalangan
Segala Usaha, Kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan secara berencana dan terarah oleh sarana-sarana Intelijen khusus untuk membuat, menciptakan dan atau merubah suatu kondisi di daerah tertentu dalam jangka waktu tertentu yang menguntungkan sesuai kehendak pimpinan, untuk mendukung kebijaksanaan yang akan ditempuh atau sedang ditempuh dan menghilangkan hambatan-hambatan yang akan mempengaruhi kebijaksanaan pimpinan.
Logo Dinas Hidro Oseanografi ( Dishidros ) TNI Angkatan Laut
Sejarah Dishidros
Peraturan Pemerintah RI Nomor : 23 tahun 1951 tentang pembentukan Bagian Hidrografi Angkatan Laut dan Bagian Hidrografi Jawatan Pelayaran.
Keputusan Presiden RI Nomor : 164 tahun 1960 tentang Penggabungan Pejabatan Hidrografi Jawatan Pelayaran ke dalam Jawatan Hidrografi Angkatan Laut Jawatan Hidrografi Angkatan Laut (Janhidral).
Keputusan Kasal Nomor : KEP/20/VII/1997, tanggal 31 Juli 1997 tentang organisasi dan prosedur Dishidros, menetapkan bahwa Dishidros bertugas membina dan melaksanakan fungsi hidro-oseanografi untuk kepentingan TNI maupun untuk kepentingan umum.
Dishidros atas nama Pemerintah RI menjadi anggota IHO (International Hidrographic Organisation) ke 64 pada tanggal 18 Oktober 1951, dengan keanggotaan ini peta dan informasi yang dihasilkan/diterbitkan oleh Dishidros mempunyai standar kualitas internasional.
Sumber Kutipan Artikel : http://ardi-lamadi.blogspot.com/
Sumber data Vector : choromaster.wordpress.com
Logo Dharma Pertiwi - Persatuan Istri Tentara Nasional Indonesia ( TNI )
Lambang terdiri atas dua bagian
Bagian pertama terdiri adas tiga lapisan dan pita pengikat
Lapisan pertama berbetuk segi lima sama sisi yang pinggirnya bergerigi berwarna kuning emas menggambarkan sinar matahari yang melambangkan Dharma Pertiwi merupakan pusat atau tempat manunggalnya organisasi istri anggota TNI yang dalam melaksankan tugasnya tidak akan berhenti seperti matahari yang bersinar.
Lapisan kedua berbentuk lima mahkota bunga yang sedang mekar berwarna merah tua dengan garis pinggir putih melingkari mahkotanya melambangkan Dharma Pertiwi bertekad bulat untuk tergabung menjadi satu dan senantiasa berdampingan dengan TNI secara aktif dan dinamis sepanjang masa.
Lapisan ketiga terdiri atas bunga teratai berwarna putih dan cerana berwarna kuning emas. Bunga teratai berwarna putih yang terdiri atas sebelas mahkota bunga dengan tiga mahkota terletak sebagai intinya melambangkan Dharma Pertiwi akan selalu membimbing, mengarahkan dan membina segenap warganya untuk membantu pemimpin TNI yang sejalan dengan sebelas azas kepemimpinan TNI. Cerana berwarna kuning emas terbentuk dari lima kelopak bunga di bagian badan dan lima emas berukir di bagian kaki serta dilingkari oleh sebelas mutiara putih di bagian pinggang melambangkan tempat manunggalnya organisasi istri anggota TNI, berazaskan Pancasila dan pemantapan sebelas azas kepemimpinan TNI.
Pita pengikat warna putih dengan garis pinggir berwarna kuning emas bertuliskan Dharma Pertiwi melambangkan manunggalnya organisasi TNI dalam satu wadah saling mengikat diri dengan penuh rasa persaudaraan dan kesatuan yang teguh abadi dalam membina dan memelihara disiplin organisasi.
Bagian kedua terdiri dari bintang emas, rangkaian padi, rangkaian kapas, pita dan kuncup bunga melati. Bintang emas melambangkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rangkaian padi melambangkan kesejahteraan lahir batin serta semangat proklamasi 17 agustus 1945. Pita warna kuning emas melambangkan sikap dan suasana kegotong royongan untuk mewujudkan kesejahteraan lahir batin. Kuncup bunga melati melambangkan sifat kewanitaan
Arti warna
- Kuning emas berarti keagungan yang kekal, teguh dan abadi.
- Merah tua berarti keluhuran budi atau bakti pahlawan putri.
- Putih bersih berarti kesucian yang murni, jujur dan tanpa pamrih.
- Hijau berarti harapan.
- Warna Kuning berarti keagungan.
Arti Keseluruhan
Setiap anggota Dharma Pertiwi memiliki sifat dan watak
Setiap anggota Dharma Pertiwi memiliki sifat dan watak
- Suci, setia dan sepi ing pamrih rame ing gawe.
- Ihlas, rela, bijaksana dan cendekia.
- Berani dan bertanggung jawab.
Logo Batalyon Artileri Medan ( Yon Armed ) 13 Nanggala - Gundala Dharma Cakti
Request Logo By Novi Alim Murdani
Sejarah Logo Batalyon Artileri Medan ( Yon Armed ) 13 Nanggala sangat penting untuk diketahui oleh seluruh prajurit, karena sejalan dengan perkembangan informasi yang sangat cepat telah mempengaruhi pola pandang dan pola pikir sebahagian prajurit, dan hal ini lambat laun dapat menggeser nilai-nilai kejuangan dan rasa cinta terhadap satuan. Didalam halaman ini sejarah satuan dapat ditemui nilai-nilai historis dan tradisi-tradisi satuan serta kisah-kisah pengorbanan para pendahulu didalam pengabdiannya untuk satuan. Halaman ini akan menceritakan secara singkat sejarah pembentukan Yonarmed 13/2/1 Kostrad mulai dari awal sampai dengan sekarang, dilengkapi dengan berbagai prestasi yang telah ditorehkan oleh para prajuritnya baik penugasan di dalam maupun di luar negeri.
Yonarmed 13/2/1 Kostrad diresmikan berdasarkan Telegram Danpussenart No : T-839/18/06/1962 TWP 2306800 pada tanggal 7 Juli 1962, pada masa perjuangan Trikora/Pembebasan Irian Barat dibawah Brigade Artileri 1/Caduad yang berkedudukan di Pusdik Armed Cimahi. Jumlah personel pada saat diresmikan berjumlah 250 orang dengan Komandan Batalyon pertama Kapten Art Setyo Waluyo dan Wakil Komandan Kapten Art Heri Pratikto. Pembentukan Yonarmed 13/2/1 Kostrad dilatar belakangi akan kekurangan kekuatan guna mendukung pelaksanaan Operasi Trikora/Pembebasan Irian Barat.
Dalam perkembangannya dari masa ke masa Yonarmed 13/2/1 Kostrad telah mengalami perkembangan dan perubahan alutsista dari semula Meriam 105 mm sampai dengan saat ini menjadi Meriam 76 mm tarik sehingga menjadi salah satu Batalyon kebanggaan dibawah jajaran Divif 1 Kostrad, hal tersebut bisa dilihat dari perkembangan organisasi, alutsista, dan lambang satuan. Sejak 48 tahun berdiri. Yonarmed 13/2/1 Kostrad telah mampu membuktikan pengabdian diri kepada NKRI baik pada masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan semboyan korps Artileri Medan “Tri Sandhya Yudha” dan Sesanti Bijak, Cepat, Teliti.
Logo Resimen Induk Daerah Militer ( Rindam ) Jayakarta
Request Logo By Novi Alim Murdani
Berikut diatas adalah lambang / Logo dari Resimen Induk Daerah Militer ( Rindam ) Jayakarta.
Berikut diatas adalah lambang / Logo dari Resimen Induk Daerah Militer ( Rindam ) Jayakarta.
Logo Resimen Induk Daerah Militer III ( Rindam ) Siliwangi
Request Logo By Novi Alim Murdani
Sejarah Singkat Rindam III/Siliwangi
1. Sejarah Rindam III/Slw (Resimen Induk Komando Daerah Militer III/Siliwangi) berdiri pada 15 Pebruari 1960 dengan motto ”UTAMA KRINGET LAWAN LUDIRA” sesuai Surat Keputusan Pangdam VI/Slw Nomor : Kpts/202/II/1960 tanggal 15 Pebruari 1960 dan Nomor : Kep/04-3/I/1976 tanggal 30 Januari 1976.
2. Susunan lembaga pendidikan yang menjadi titik tolak berdirinya Rindam III/Slw sbb :
a. Depo Batalyon Chandradimuka yang berkedudukan di Cikajang Garut tahun 1946.
b. Depo Batalyon II yang berkedudukan di Tangsi Baru, Purworejo tahun 1948.
c. Training Centre berkedudukan di Buah Dua Banjaran, Ciroyom, Ujung Berung dan Soreang tahun 1949.
d. Sekolah Kader Infanteri III berkedudukan di Jl. Menado No. 04 Bandung berdiri tahun 1950.
3. Resimen Induk Infanteri (Rinif) dengan dileburnya Sekolah Kader Infanteri III menjadi Rinifdam VI/Slw tahun 1960, sebagai organ pendidikan tingkat Kodam yang membawahi seluruh tanggungjawab dari :
a. Dodik II dibentuk pada tanggal 02 Nopember 1953
b. Dodik III dibentuk pada tanggal 03 Mei 1954
c. Secaba dibentuk pada tanggal 04 Desember 1960
4. Resimen Induk Siliwangi (Rinsil) Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VI/Slw Nomor : Kpts/103//VIII/1962 tanggal 28 Agustus 1962 dan Nomor : Kpts/125/X/1962 tanggal 09 Oktober 1962, Rinifdam VI/Slw direorganisasi menjadi Resimen Induk Siliwangi (Rinsil) dengan tambahan 1 (satu) satuan pendidikan yaitu Depo Latihan Tempur (Dolatpur) pada tahun 1962.
5. Lurdam VI/Slw dilebur ke dalam struktur Rinsil dengan status Pembinaan Korps (Binkor) Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VI/Slw Nomor : Kpts/77/VIII/1963 tanggal 01 Agustus 1953,
6. Depo Latihan Khusus (Dolatsus) Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VI/Slw Nomor : Kpts/71-11/V/1967 tanggal 20 Mei 1967, Rinsil membawahi Satdik-satdik sbb :
a. Dodik II berkedudukan di Pangalengan
b. Dodik III berkedududkan di Bogor
c. Secaba berkedudukan di Jl. Menado No. 4 Bandung
d. Dolatpur berkedudukan di Cikole Lembang
e. Dolatsus berkedudukan di Cisarua Bogor
7. Rindam VI/Slw Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VI/Slw Nomor : Kpts/43/I/1976 tanggal 30 Januari 1976 diresmikan nama Rindam VI/Slw sekaligus menetapkan hari jadinya tanggal 15 Pebruari 1960 yang diambil dari tanggal terbentuknya Resimen Induk Infanteri (Rinif)
8. Rindam VI/Slw menjadi Kodiklatdam VI/Slw. Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor : Kep/31/V/1979.
9. Kodiklatdam VI/Slw menjadi Resimen Induk Infanteri Kodam III/Slw (Rinifdam III/Slw) Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep/66/IX/1985 tanggal 26 September 1985 tentang reorganisasi dan likuidasi.
10. Rinifdam III/Slw menjadi Rindam III/Slw Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep/02/V/1991 tanggal 20 Mei 1991 tetang reorganisasi dan likuidasi.
11. Rindam III/Slw Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor : Kep/5/V/2001 tanggal 28 Mei 2001, tentang Organisasi dan Tugas yang membawahi satdik-satdik dengan kedudukan sbb :
a. Mako Rindam III/Slw berkedudukan di Jl. Menado No. 4 Bandung.
b. Secata berkedudukan di Pangalengan.
c. Secaba berkedudukan di Bihbul, Sindanglaya, Bandung.
d. Dodiklatpur berkedudukan di Ciuyah Banten
e. Dodikjur berkedudukan di Jl. Menado No. 4 Bandung.
f. Dodikbelanegara berkedudukan di Cikole Lembang.
14. Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor : Kep/42/VIII/2004 tanggal 24 Agustus 2004, tentang Organisasi dan Tugas Rindam III/Slw.
2. Susunan lembaga pendidikan yang menjadi titik tolak berdirinya Rindam III/Slw sbb :
a. Depo Batalyon Chandradimuka yang berkedudukan di Cikajang Garut tahun 1946.
b. Depo Batalyon II yang berkedudukan di Tangsi Baru, Purworejo tahun 1948.
c. Training Centre berkedudukan di Buah Dua Banjaran, Ciroyom, Ujung Berung dan Soreang tahun 1949.
d. Sekolah Kader Infanteri III berkedudukan di Jl. Menado No. 04 Bandung berdiri tahun 1950.
3. Resimen Induk Infanteri (Rinif) dengan dileburnya Sekolah Kader Infanteri III menjadi Rinifdam VI/Slw tahun 1960, sebagai organ pendidikan tingkat Kodam yang membawahi seluruh tanggungjawab dari :
a. Dodik II dibentuk pada tanggal 02 Nopember 1953
b. Dodik III dibentuk pada tanggal 03 Mei 1954
c. Secaba dibentuk pada tanggal 04 Desember 1960
4. Resimen Induk Siliwangi (Rinsil) Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VI/Slw Nomor : Kpts/103//VIII/1962 tanggal 28 Agustus 1962 dan Nomor : Kpts/125/X/1962 tanggal 09 Oktober 1962, Rinifdam VI/Slw direorganisasi menjadi Resimen Induk Siliwangi (Rinsil) dengan tambahan 1 (satu) satuan pendidikan yaitu Depo Latihan Tempur (Dolatpur) pada tahun 1962.
5. Lurdam VI/Slw dilebur ke dalam struktur Rinsil dengan status Pembinaan Korps (Binkor) Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VI/Slw Nomor : Kpts/77/VIII/1963 tanggal 01 Agustus 1953,
6. Depo Latihan Khusus (Dolatsus) Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VI/Slw Nomor : Kpts/71-11/V/1967 tanggal 20 Mei 1967, Rinsil membawahi Satdik-satdik sbb :
a. Dodik II berkedudukan di Pangalengan
b. Dodik III berkedududkan di Bogor
c. Secaba berkedudukan di Jl. Menado No. 4 Bandung
d. Dolatpur berkedudukan di Cikole Lembang
e. Dolatsus berkedudukan di Cisarua Bogor
7. Rindam VI/Slw Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VI/Slw Nomor : Kpts/43/I/1976 tanggal 30 Januari 1976 diresmikan nama Rindam VI/Slw sekaligus menetapkan hari jadinya tanggal 15 Pebruari 1960 yang diambil dari tanggal terbentuknya Resimen Induk Infanteri (Rinif)
8. Rindam VI/Slw menjadi Kodiklatdam VI/Slw. Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor : Kep/31/V/1979.
9. Kodiklatdam VI/Slw menjadi Resimen Induk Infanteri Kodam III/Slw (Rinifdam III/Slw) Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep/66/IX/1985 tanggal 26 September 1985 tentang reorganisasi dan likuidasi.
10. Rinifdam III/Slw menjadi Rindam III/Slw Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep/02/V/1991 tanggal 20 Mei 1991 tetang reorganisasi dan likuidasi.
11. Rindam III/Slw Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor : Kep/5/V/2001 tanggal 28 Mei 2001, tentang Organisasi dan Tugas yang membawahi satdik-satdik dengan kedudukan sbb :
a. Mako Rindam III/Slw berkedudukan di Jl. Menado No. 4 Bandung.
b. Secata berkedudukan di Pangalengan.
c. Secaba berkedudukan di Bihbul, Sindanglaya, Bandung.
d. Dodiklatpur berkedudukan di Ciuyah Banten
e. Dodikjur berkedudukan di Jl. Menado No. 4 Bandung.
f. Dodikbelanegara berkedudukan di Cikole Lembang.
14. Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor : Kep/42/VIII/2004 tanggal 24 Agustus 2004, tentang Organisasi dan Tugas Rindam III/Slw.
Logo Batalyon Artileri Medan ( Yon Armed ) 10 / 76 Tarik / Brajamusti
Request Logo by Novi Alim Murdani
Batalyon Artileri Medan ( Yon Armed ) 10 / 76 Tarik / Brajamusti Secara struktural dibawahi oleh Resimen Artileri Medan 2/Sthira Yudha berasama dengan Yon Armed 9/76 Tarik/Pasopati dan Yon Armed 13/76 Tarik/Nanggala.
Logo Batalyon Artileri Medan ( Yon Armed ) 2 / 105 Kilap Sumagan
Request logo by Novi Alim Mrdani
Berikut diatas adalah Lambang / Logo dari Batalyon Artileri Medan ( Yon Armed ) 2 / 105 Kilap Sumagan.
Berikut diatas adalah Lambang / Logo dari Batalyon Artileri Medan ( Yon Armed ) 2 / 105 Kilap Sumagan.
Logo Batalyon Artileri Medan ( Yon Armed ) 9 Kostrad - Pasopati
Request logo by Novi Alim Mrdani
Sejarah Lahirnya Yonarmed 9/2/1 Kostrad
a. “PERIODE CIMAHI” Pada periode ini Yonarmed 9/Pasopati mempunyai markas Batalyon yang berkedudukan di pasar Antri Cimahi yang sekarang berubah menjadi Cimahi Mall. Senjata organik yang digunakan pada saat itu adalah SP, Gerund, dan pistol Mitraliur.
Sejak tahun 1959 Danpussenart menyerahkan 1 Tim Roket Louncher kepada Baterai penembakan yang dipimpin oleh Kapten Art RM Dewandono BI. Selanjutnya pada tahun 1960 baterai penembakan Pussenart dilebur menjadi Yonarcaduad yang dipimpin olej Kapten Art Edi Suchaedi dan selanjutnya dibawah Komando Brigart/Caduad (Sekarang Kostrad). Dalam perkembangannya pada tahun 1961 Batalyon Roket caduad dirubah namanya menjadi Batalyon Roket 1 Caduad/Kora.
Tepatnya pada tanggal 7 Juli 1962 telah terjadi perubahan nama dari Batalyon Roket 1/Caduad menjadi Armed 9-130/Pasopati dan sejak saat itu dijadikan sebagai hari jadi Batalyon Artileri Medan9/130/Pasopati yang bersenjatakanRoket jarak dekat yaitu Roket 130 mm Launcher dengan 32 laras yang berada di atas kendaraan.
b. “PERIODE PURWAKARTA” Pada tahun 1983 Yonarmed 9/Pasopati dipindahkan dari Cimahi ke Sadang Purwakarta sesuai dengan Skep Kepala Staf TNI AD Nomor : Skep/555/VII/1983. Sejak saat itu Yonarmed 9/Pasopati melanjutkan tugas dan pengabdiannya di Sadang Purwakarta.
Pada periode ini Yonarmed 9/Pasopati mempunyai Markas Batalyon yang berkedudukan di Sadang Atas Purwakarta yang sekarang digunakan sebagai Markas Resimen 2/1 Kostrad. Sejak perpindahan Markas Resimen 2/1 Kostrad dari Cimahi ke Sadang, Markas Batalyon Armed 9 dipindahkan kedudukannya ke Sadang Bawah Purwakarta seperti saat ini. Senjata organik yang digunakan oleh prajurit Batalyon Armed 9/Pasopati saat ini adalah FNC dan SS-1.
Dalam hal Alut Sista, periode Purwakarta memiliki sejarah penting dimana terjadi pergantian senjata yaitu dari Roket 130 mm Launcher menjadi meriam 76 mm/Gunung dan hal tersebut disahkan dengan Skep Kasad nomor : Skep / 747 / VI / 1987 tanggal 8 Juni 1987.
Arti dan Makna Lambang Satuan.
Bentuk Tunggul
1) Tunggul Yonarmed -9/Kostrad berbentuk empat persegi panjang di buat dari bahan beludru hijau tua/hijau rumput berjumbai kuning emas dari benang sutera.
2) Pada bagian muka sebelah kanan dilukiskan Pataka Kostrad.
3) Pada bagian muka sebelah kiri dilukiskan Tunggul Yonarmed-9/Kostrad dengan susunan sebagai berikut :
a) Tulisan Yonarmed-9.
b) Sarang Tawon dengan jumlah 32.
c) Panah Pasopati.
d) Tulisan “WIRA PRAKARSA BHAKTI”
Ukuran Tunggul.
1) Panah : 58 cm.
2) Lebar : 42 cm.
3) Jumbai : 5 cm.
4) Inti lambang : 38 X 32 cm.
Tata Warna Tunggul.
1) Dasar kain beludru. Hijau
2) Tua/Hijau rumput.
3) Jumbai dari benang sutera. Kuning emas.
4) Sarang tawon. Hitam/Putih.
5) Tulisan. Kuning.
Arti dan Makna Tunggul.
1) Lukisan.
a) Sarang tawon berjumlah 32 diartikan laras peluncur roket.
b) Panah Pasopati diartikan senjata Arjuna (dalam pewayangan) yang mempunyai keampuhan luar biasa, jika satu kali dilepaskan dari busurnya keluarlah ribuan anak panah.
c) Persilangan panah anak panah yang memotong sarang tawon secara diagonal dari kanan ke kiri menunjukan bahwa senjata roket merupakan senjata lintas lengkung.
d) Tulisan “WIRA PRAKARSA BHAKTI” diartikan prajurit ksatria dan mempunyai cita-cita didalam pengabdiannya untuk Nusa dan Bangsa.
e) Tata Warna.
(1) Hijau. Melambangkan kesuburan kemakmuran.
(2) Kuning. Melambangkan kejayaan dan keluhuran.
(3) Putih. Melambangkan kesucian.
(4) Hitam. Melambangkan kekokohan dan keabadian
Kesimpulan.
1) Tunggul “WIRA PRAKARSA BHAKTI”.
a) Wira. Ksatria.
b) Prakarsa. Keinginan/Cita-cita yang luhur.
c) Bhakti. Mengabdi.
2) Yonarmed-9/WIRA PRAKARSA BHAKTI dengan dilandasi jiwa Sapta Marga dan Siap Siaga di dalam melaksanakan perjuangan untuk mengemban tugas Negara demi kepentingan Nusa dan Bangsa.
3) Pantang menyerah dalam menghadapi segala macam bentuk serangan musuh demi menjunjung tinggi martabat “Bangsa dan Negara Indonesia”.
Artikel dikutip dari : http://yonarmed9pasopati.wordpress.com/profile/sejarah-satuan-3-2/
Sejarah Lahirnya Yonarmed 9/2/1 Kostrad
a. “PERIODE CIMAHI” Pada periode ini Yonarmed 9/Pasopati mempunyai markas Batalyon yang berkedudukan di pasar Antri Cimahi yang sekarang berubah menjadi Cimahi Mall. Senjata organik yang digunakan pada saat itu adalah SP, Gerund, dan pistol Mitraliur.
Sejak tahun 1959 Danpussenart menyerahkan 1 Tim Roket Louncher kepada Baterai penembakan yang dipimpin oleh Kapten Art RM Dewandono BI. Selanjutnya pada tahun 1960 baterai penembakan Pussenart dilebur menjadi Yonarcaduad yang dipimpin olej Kapten Art Edi Suchaedi dan selanjutnya dibawah Komando Brigart/Caduad (Sekarang Kostrad). Dalam perkembangannya pada tahun 1961 Batalyon Roket caduad dirubah namanya menjadi Batalyon Roket 1 Caduad/Kora.
Tepatnya pada tanggal 7 Juli 1962 telah terjadi perubahan nama dari Batalyon Roket 1/Caduad menjadi Armed 9-130/Pasopati dan sejak saat itu dijadikan sebagai hari jadi Batalyon Artileri Medan9/130/Pasopati yang bersenjatakanRoket jarak dekat yaitu Roket 130 mm Launcher dengan 32 laras yang berada di atas kendaraan.
b. “PERIODE PURWAKARTA” Pada tahun 1983 Yonarmed 9/Pasopati dipindahkan dari Cimahi ke Sadang Purwakarta sesuai dengan Skep Kepala Staf TNI AD Nomor : Skep/555/VII/1983. Sejak saat itu Yonarmed 9/Pasopati melanjutkan tugas dan pengabdiannya di Sadang Purwakarta.
Pada periode ini Yonarmed 9/Pasopati mempunyai Markas Batalyon yang berkedudukan di Sadang Atas Purwakarta yang sekarang digunakan sebagai Markas Resimen 2/1 Kostrad. Sejak perpindahan Markas Resimen 2/1 Kostrad dari Cimahi ke Sadang, Markas Batalyon Armed 9 dipindahkan kedudukannya ke Sadang Bawah Purwakarta seperti saat ini. Senjata organik yang digunakan oleh prajurit Batalyon Armed 9/Pasopati saat ini adalah FNC dan SS-1.
Dalam hal Alut Sista, periode Purwakarta memiliki sejarah penting dimana terjadi pergantian senjata yaitu dari Roket 130 mm Launcher menjadi meriam 76 mm/Gunung dan hal tersebut disahkan dengan Skep Kasad nomor : Skep / 747 / VI / 1987 tanggal 8 Juni 1987.
Arti dan Makna Lambang Satuan.
Bentuk Tunggul
1) Tunggul Yonarmed -9/Kostrad berbentuk empat persegi panjang di buat dari bahan beludru hijau tua/hijau rumput berjumbai kuning emas dari benang sutera.
2) Pada bagian muka sebelah kanan dilukiskan Pataka Kostrad.
3) Pada bagian muka sebelah kiri dilukiskan Tunggul Yonarmed-9/Kostrad dengan susunan sebagai berikut :
a) Tulisan Yonarmed-9.
b) Sarang Tawon dengan jumlah 32.
c) Panah Pasopati.
d) Tulisan “WIRA PRAKARSA BHAKTI”
Ukuran Tunggul.
1) Panah : 58 cm.
2) Lebar : 42 cm.
3) Jumbai : 5 cm.
4) Inti lambang : 38 X 32 cm.
Tata Warna Tunggul.
1) Dasar kain beludru. Hijau
2) Tua/Hijau rumput.
3) Jumbai dari benang sutera. Kuning emas.
4) Sarang tawon. Hitam/Putih.
5) Tulisan. Kuning.
Arti dan Makna Tunggul.
1) Lukisan.
a) Sarang tawon berjumlah 32 diartikan laras peluncur roket.
b) Panah Pasopati diartikan senjata Arjuna (dalam pewayangan) yang mempunyai keampuhan luar biasa, jika satu kali dilepaskan dari busurnya keluarlah ribuan anak panah.
c) Persilangan panah anak panah yang memotong sarang tawon secara diagonal dari kanan ke kiri menunjukan bahwa senjata roket merupakan senjata lintas lengkung.
d) Tulisan “WIRA PRAKARSA BHAKTI” diartikan prajurit ksatria dan mempunyai cita-cita didalam pengabdiannya untuk Nusa dan Bangsa.
e) Tata Warna.
(1) Hijau. Melambangkan kesuburan kemakmuran.
(2) Kuning. Melambangkan kejayaan dan keluhuran.
(3) Putih. Melambangkan kesucian.
(4) Hitam. Melambangkan kekokohan dan keabadian
Kesimpulan.
1) Tunggul “WIRA PRAKARSA BHAKTI”.
a) Wira. Ksatria.
b) Prakarsa. Keinginan/Cita-cita yang luhur.
c) Bhakti. Mengabdi.
2) Yonarmed-9/WIRA PRAKARSA BHAKTI dengan dilandasi jiwa Sapta Marga dan Siap Siaga di dalam melaksanakan perjuangan untuk mengemban tugas Negara demi kepentingan Nusa dan Bangsa.
3) Pantang menyerah dalam menghadapi segala macam bentuk serangan musuh demi menjunjung tinggi martabat “Bangsa dan Negara Indonesia”.
Artikel dikutip dari : http://yonarmed9pasopati.wordpress.com/profile/sejarah-satuan-3-2/
Logo Batalyon Artileri Medan ( Yon Armed ) 4 Parahyangan
Request Logo by Novi Alim Murdani
Yon Armed 4/105 GERAK SENDIRI /Parahyangan/Kodam III/Siliwangi merupakan satbanpur organik Kodam III Siliwangi.Didirikan pada tanggal 13 April 1951 dengan nama Batalyon Artileri Lapangan 4 dengan komandan pertama adalah Kapten Art Suwarto. Sebelumnya pada tanggal 19 Januari 1950 diserahkan 2 baterai meriam gunung dan lapangan dari satuan KL oleh overste (kolonel) De Vries kepada APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat). Batalyon dibentuk dengan ditambah anggota dari Staf Divisi, Batalyon L, Batalyon Prabu Kian Santang dan Staf KMA.
Artikel dikutip dari Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar