Kembang sungsang dinang kunang Kotak kurawis wayang Lindu nira bumi bengkah Adam adam babu hawa Siskang danur wilis Ingkang ngagelaraken cahya nur cahya Anwas anwar ngagelaraken Malih kang danur citra Nurcahya nursari nurjati Dangiang wayang wayanganipun Semar sana ya danar guling Basa sem pangangken-angken Mareng ngemaraken Dat Kang Maha Tunggal Wayang agung wineja wayang tunggal Wayang tunggal

Senin, 18 April 2016

Lambang Militer NKRI-6

Logo Komando Pertahanan Udara Nasional ( Kohanudnas )

 
Request logo by Novi Alim Murdani
Komando Pertahanan Udara Nasional disingkat Kohanudnas merupakan komando utama terpenting dalam kekuatan Markas Besar TNI. Kohanudnas berfungsi sebagai mata dan telinga yang mengawasi berbagai pergerakan pesawat udara yang melintasi wilayah Indonesia. Kohanudnas didirikan pada 9 Februari 1962.
Sebagai pengawal keamanan wilayah Indonesia, dalam melaksanakan tugasnya Kohanudnas didukung oleh Satuan Radar TNI-AU yang ditempatkan di berbagai daerah. Selain itu Kohanudnas juga telah mengintegrasikan data dari radar-radar sipil di seluruh Indonesia.

Logo Batalyon Infanteri (Yonif ) 400 / Raider - Pantang Mundur - Semarang


Request logo By Novi Alim Murdani  
Batalyon Infanteri 400/Raider Kodam IV/Diponegoro adalah sebuah batalyon infanteri raider Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sebelumnya bernama Yonif 401/Banteng Raider. Batalyon yang sudah ada sejak 23 Maret 1953 ini awalnya adalah Batalyon 454 yang sejak dulu sudah dikenal sebagai satuan elit setingkat pasukan komando (pasukan khusus) di jajaran Kodam IV/Diponegoro. Batalyon 454 pada tahun 1965 mendapat perintah untuk mengikuti HUT ABRI 1965 di Jakarta, namun batalyon ini akhirnya berada di tengah simpang siur situasi sejarah Gerakan 30 September. Markas batalyon ini terletak di pinggir jalan raya Yogya-Semarang, tepatnya di daerah Srondol, Semarang.

Sejarah

Sejarah Yonif-400 diawali dari Letnan Kolonel Achamd Yani sebagai Komandan Brigade N Sub Teritorium XII dalam menumpas gerakan DI/TII di daerah operasi yang disebut sebagai daerah Gerakan Banteng Nasional (GBN). Pada tanggal 12 Mei 1952 dibentuk satuan kecil dengan tugas menyerang langsung untuk memukul dengan jitu dan menentukan dalam pertempuran terhadapan DI/TII sebagai lawan, serta mengiringi gerak pasukan lain dalam operasi.

Logo Korps Marinir TNI Angkatan Laut ( AL )

 
Request logo By Novi Alim Murdani 
Korps Marinir memang unik, karena dalam terminologi militer " Korps" adalah suatu  kesatuan di atas tingkat Divisi dengan tanda taktis XXX dan di bawah tingkat Kopur atau tentara. Namun dalam tubuh Angkatan Laut, Korps Marinir di anggap sebuah " branch" yang melengkapi isi TNI AL di samping Pelaut, Teknik, Elektro, Supply, Khusus, Kowal dan Kesehatan.
Dalam struktur organisasi TNI AL, Korps Marinir adalah sebuah Kotama sejajar dengan Kotama lain seperti Koarmatim, Koarmabar, Kolinlamil, Kodikal, Seskoal dan AAL.

Logo Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional ( kosekhanudnas ) IV


Request logo By Novi Alim Murdani 

Berdirinya Kosek Hanudnas IV Biak
Penguasaan wilayah udara Nasional mutlak diperlukan bagi kelanqsunqan hidup sebuah Bangsa dan Negara. Untuk dapat mempertahankan penguasaan wilayah udara Nasional tersebut maka perlu adanya Operasi Pertahanan Udara yang dilaksanakan secara terus-menerus, baik pada masa damai maupun pada masa perang. Kohanudnas yang telah berdiri sejak tahun 1962 adalah merupakan Kotama Ops TNI dalam bentuk Komando gabungan TNI yang bersifat khusus dengan unsur Hanud TNI AU sebagai kekuatan utama dibantu oleh unsur Angkatan lainnya dan instansi sipil yang berkemampuan pertahanan udara. Sebagai Komando Operasi Utama TNI, Kohanudnas mempunyai lingkup tugas dan tanggung jawab nasional.

Seiring dengan meningkatnya eskalasi ancaman dan kerawanan di wilayah Timur Indonesia, pemerintah berinisiatif mendirikan perisai Negara di tanah Papua melalui keputusan Menhankam/Panglima TNI nomor : Kep/14/P/X/ 1999 tanggal 14 Oktober 1999 tentang Pokok-pokok organisasi dan prosedur Kohanudnas yang kemudian ditindak lanjuti dengan instruksi Kasau nomor : Ins/2/111/04tanggal 24 Maret 2004 tentang Pembentukan Kosekhanudnas IV sebagai Komando Pelaksana Operasi Pertahanan Udara di wilayah Timur Indonesia yang berada langsung di bawah kendali Kohanudnas. Tanggal 24 Maret inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Lahir Kosekhanudnas IV yang diperingati pada setiap tahun.  

Logo Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional ( kosekhanudnas ) III

   
Request logo By Novi Alim Murdani 
Cikal bakal Kosek Hanudnas III bermula dari terbentuknya Sektor Operation Center (SOC) pada tahun 1958, dengan membawahi unsur-unsur komponen pertahanan udara dari TNI AD yaitu Arhanud dan Komponen TNI AU yang terdiri dari PPP (Pasukan Pengamanan Pangkalan) atau penangkis serangan udara serta unsur Buser yang terdiri dari pesawat terbang P­51 Mustang dan pesawat terbang Vampire. Adapun pembentukan SOC pada saat itu dimaksudkan untuk melindungi obyek-obyek vital dan kota-kota besar khususnya yang berada di pulau Jawa dari kemungkinan serangan udara pemberontak PRRI/Permesta. Selanjutnya pada masa Trikora tahun 1962 telah dibentuk Komando Pertahanan Udara Gabungan atau Kohanudgab dengan tugas untuk melindungi pemusatan ofensif di daerah Mandala Operasi di Indonesia Bagian Timur dari kemungkinan serangan udara pihak Belanda.  Dari pengalaman tersebut diatas dirasakan bahwa betapa pentingnya pengendalian pertahanan udara yang harus dilaksanakan secara tunggal dan terpadu, maka pada tanggal 9 Februari 1962 dikeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 8/PLM/PSS tentang Pembentukan Kohanudnas,       sekaligus lahir Keputusan Presiden RI Nomor : 256/PLT tahun 1962 tentang Susunan dan Tugas Kohanudnas. Guna mendapatkan hasil yang optimal dari setiap pelaksanaan operasi pertahanan udara dan untuk mencapai pengendalian operasi secara langsung dan sempurna maka ditiap-tiap daerah yang situasi dan kondisinya berbeda, maka pucuk pimpinan Kohanudnas menguasakan pengendalian operasi pertahanan udara tersebut kepada setiap Komandan Komando Sektor Pertahanan Udara. Pada masa itu Dalam suatu konsep Operasi Pertahanan Udara untuk pengendalian terhadap unsur-unsur kekuatan pertahanan udara yang berada dibawah komandonya maka Komandan Komando Sektor dibantu oleh Perwira Buser, Perwira Rudal dan Perwira Arhanud yang berkedudukan di masing-masing 
 
         Pusat Operasi Sektor Pertahanan Udara Nasional (Posekhanudnas). Sedangkan untuk pengendalian taktis atas unsur-unsur di daerah tugas masing-masing komponen,dilaksanakan oleh Komandan unsur terkait seperti Pos Komando Buser, Pos Komando Rudal dan Pos Komando Arhanud. Pada tahun 1962 Unsur dibawah Kosek Hanudnas III Sebagai Cikal bakal Skadron Radar 470 Medan telah digelar dua buah radar "Nysa" di ujung barat Runway Lanud Polonia Medan. Kedua radar tersebut masing-masing Type C dan Type B, yang dibawa dari Makassar oleh Sertu Ulak dan Sertu Undang Suherman dengan menggunakan kapal laut menuju Medan, kemudian kedua radar tersebut langsung digelar dan dioperasikan secara bersamaan yaitu untuk Type B berfungsi sebagai penunjuk ketinggian sedangkan type C untuk penunjuk Range dan Azimuth.Dengan hadirnya kedua Radar tersebut di Lanud Medan maka cikal bakal Mata Elang Pertama telah Lahir di Polonia yang kemudian menjadi bagian dari Pertahanan Udara Nasional dibawah Kosek Hanudnas III Medan. Kemampuan radar Nysa saat itu sangat baik karena terdukung suku cadang yang cukup banyak dan lancar sehingga radar selalu siap operasi setiap saat, sedangkan Radio Komunikasi seperti HF, SSB, UHF dan VHF secara bertahap dilengkapi. Komandan Skadron Radar Medan pada saat itu adalah Serma Sembiring.
Sumber : http://kosek3.blogspot.com/p/sejarah-kosek-hanudnas-iii.html

Logo Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional ( kosekhanudnas ) II


Request logo By Novi Alim Murdani 
Makosekhanudnas II Makassar merupakan Komando pelaksana operasi pertahanan udara.  Kosekhanudnas bertugas menyelenggarakan dan mengendalikan 0perasi   pertahanan   udara di   wilayahnya sesuai pembagian tanggung jawab geografis wilayah Hanudnas untuk mendukung tugas Kohanudnas  Kosekhanudnas II dipimpin oleh seorang Panglima yang bertanggung jawab kepada Panglima Kohanudnas. 
 
Kosekhanudnas II memiliki wilayah tanggung jawab terhadap pertahanan udara di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Kalimantan Timur dan Kalimantan  Tengah. Sistem yang digunakan Kosekhanudnadnas II saat ini adalah system Thales yang merupakan produk dari Perancis.   Sistem yang telah digunakan di tahun 2008 ini, metode penggunaannya dengan komputer sehingga dapat menampilkan data situasi udara

Makna dan Arti Gambar    :
  • Tali melingkar tidak terputus, warna biru muda yang berarti Lambang Persatuan dan Kesatuan.
  • Daun Kapas dan Bunga Kapas, daun berjumlah tujuh belas, warna hijau dan bunga berjumlah delapan warna putih, yang berarti tanggal 17 dan bulan 8.
  • Padi, warna kuning berjumlah empat puluh lima yang berarti tahun 1945.
  • Unsur Pertahanan Udara :
       -Pesawat Buru Sergap dan asap berwarna silver
       - Radar, warna silver
       - Rudal dan asap berwarna silver
       - Kapal KRI berkemampuan Hanud, warna silver
  • Laut, warna biru dan ombak warna putih.
  • Daratan/Gunung, warna hitam.
  • Api Abadi, berjumlah lima warna merah yang berarti semangat Pancasila.
  • Pita, warna kuning dengan tulisan hitam ”NITTI JAYA ANTARIKSHE”, berasal dari bahasa Sansekerta yang arti perkatanya yaitu :
       -  NITTI, berarti menciptakan atau mewujudkan.
       -  JAYA, berarti kejayaan atau keberhasilan.
       -  ANTARIKSHE, berarti Antariksa, Dirgantara atau Udara
NITTI JAYA ANTARIKSHE, berarti ”Menciptakan/mewujudkan Kejayaan di Udara”.
      Pengertian   secara   keseluruhan   dari lambang tersebut adalah : dengan selalu memohon ridho Tuhan Yang Maha Esa, dan dengan segenap daya serta upaya Kosek Hanudnas II menyiapkan dan menyiagakan unsur Hanud guna mempertahankan, menjaga kedaulatan dan keutuhan Wilayah Udara Nasional, agar tercipta Persatuan dan Kesatuan, seperti yang diamanatkan didalam cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Logo bewarna dasar  putih.
Visi dan Misi
 VISI : Memberdayakan seluruh potensi kedirgantaraan dengan potensi  pendukung lainnya, dengan meningkatkan kualitas sumber daya nasional menjadi suatu kemampuan yang handal dalam proses pembangunan.
 MISI  :   Keikutsertaan seluruh aspek kedirgantaraan dalam rangka memajukan dan mempercepat pencapaian tujuan nasional serta tetap menjaga kelangsungan hidupnya.
   Dalam melaksanakan operasi Hanud dan gelar kekuatan Alutsista, Kosekhanudnas II  juga memiliki kewenangan untuk menggunakan unsur pesawat tempur, termasuk KRI berkemampuan Hanud dan unsur  Arteleri Pertahanan Udara.  Unsur   Rudal/Meriam  tersebut  berada  di  Yon Arhanud 8 –V BRW di Sidoarjo dan Den Rudal 002-VI MLW di Bontang Balikpapan.
   Kosekhanudnas memiliki satuan-satuan radar dibawahnya yaitu Satrad 221 Ngliyep, Satrad 222 Ploso, Satrad 223 Balikpapan,  Satrad 224 Kwandang, Satrad 225 Tarakan dan Satrad 226 Buraen.

Sumber : http://www.kohanudnas.mil.id/read/kosekhanudnas-II/31

Logo Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional ( kosekhanudnas ) I


 Request logo By Novi Alim Murdani
Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (kosekhanudnas) I bermarkas di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Kosekhanudnas I merupakan salah satu ujung tombak Kohanudnas dalam melaksanakan tugasnya mempertahankan wilayah udara khususnya wilayah daerah Jakarta sebagai ibu kota Negara Indonesia. Kosekhanudna I Diresmikan pada tanggal 1 Juli 1963, dengan Kep Kasau No. 16/PERS/MKS/1963 tanggal 27 Juni 1963.

Kosekhanudnas I bertugas menyelenggarakan dan mengendalikan operasi pertahanan udara di wilayahnya, sesuai pembagian tanggung jawab geografis wilayah Hanudnas untuk mendukung tugas Kohanudnas.   Alutsista yang digunakannya dalam melaksanakan tugasnya adalah stasiun-stasiun Radar dan  Pusat Operasi Sektor Pertahanan Udara Nasional yang mampu memantau penyusupan yang masuk ke wilayah kedaulatan Indonesia baik melalui udara maupun melalui laut.

    Kosekhanudnas melaksanakan operasi pengamatan udara, operasi pertahanan udara pasif, dan operasi sasaran terpilih.  Operasi ini melibatkan seluruh Satuan Radar, unsur tempur sergap, Pusat Operasi Udara Nasional (Popunas) dan Pusat Operasi Sektor. Selain  melaksanakan operasi, dilaksanakan pula latihan-latihan agar terciptanya suatu kemampuan tempur yang andal, terukur sesuai dengan doktrin, strategi,  prosedur taktis dan teknis, serta meningkatkan kesiapsiagaan.  

Wilayah Tanggung Jawab
   Wilayah tanggung jawab Kosekhanudnas I (Area of Responsibilty) meliputi Riau, Laut cina Selatan, Kalimantan bagian Barat, Laut Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian Samudera Indonenesia.
Wilayah pertahanan udara dibagi dalam beberapa sektor pertahanan udara atas dasar kemampuan pengendalian dan kondisi geografi. Agar tercapai kedalamam pertahanan di suatu sektor wilayah pertahanan udara, maka berdasarkan kemampuan alutsista Hanud, wilayah sektor pertahanan udara dibagi dalam beberapa wilayah yaitu :
· Pertahanan Udara Area.  Pertahanan ini dilaksanakan dengan menggunakan unsur Tempur Sergap sebagai alat penindak.  Dimensi wilayah pertahanan udara ditentukan oleh jangkauan efektif pesawat Tempur Sergap yang dioperasionalkan.  Berdasarkan letak objek-objek vital di  suatu wilayah Hanud Area, dalam suatu Hanud Area dapat dilaksanakan beberapa Hanud terminal.
 · Pertahanan Udara Terminal.  Pertahanan ini dilaksanakan menggunakan unsur rudal jarak sedang sebagai alat penghancur.  Dimensi wilatah Hanud ini ditentukan oleh jangkauan efektif rudal jarak sedang yang dioperasionalkan.  Apabila rudal jarak sedang belum berfungsi/ tidak ada, maka Hanud Terminal dilaksanakan menggunakan pesawat tempur Sergap, dan berdasarkan banyaknya objek vital di suatu wilayah Hanud yang dioperasionalkan.
 ·  Pertahanan Udara Titik.  Pertahanan ini dilaksanakan menggunakan rudal taktis/meriam Hanud sebagai alat penghancur. Dimensi wilayah Hanud Titik ditentukan oleh jangkauan efektif rudal taktis/meriam Hanud.
 Dalam melaksanakan tugasnya. Kosekhanudnas I menyelenggarakan berbagai macam operasi yaitu Operasi Pengamatan Udara, Operasi Pertahanan Udara Pasif, Operasi PAM VVIP, Operasi Pertahanan  Udara Terkoordinasi, dan Radar Cover. Operasi pengamatan udara dilaksanakan sepanjang tahun, dan melibatkan seluruh Satrad, unsur tempur sergap,  dan Pusat Operasi Sektor. Operasi pertahanan udara pasif juga dilaksanakan Kosekhanudnas I beserta jajarannya sepanjang tahun.  Pada Operasi Pam VVIP dilakukan dengan melaksanakan Radar Cover untuk perlindungan udara dan pemantauan pergerakan pesawat VVIP. Operasi Pertahanan Udara Terkoordinasi dilaksanakan dengan SOC 2 Kuantan, SOC 3 Kucing dan Satrad 212 Ranai dengan melaksanakan komunikasi radio dan tukar menukar informasi penerbangan dan cuaca.  Sedangkan Radar Cover dilaksanakan berdasarkan perintah dan informasi dari  Kohanudnas dalam rangka pengamanan penerbangan VIP/VVIP dan militer guna mendukung kegiatan operasi/latihan yang dilaksanakan Kohanudnas ataupun satuan-satuan TNI lainnya.
Latihan-latihan yang dilaksanakan Kosekhanudnas I :
Latihan Hanudnas Kilat A.  Latihan ini merupakan salah satu latihan antar satuan, yang dilaksanakan setiap tahun.  Tempat dan waktunya ditentukan sesuai perintah Komando Atas.  Latihan Hanud Kilat ini untuk melatih kemampuan dan meningkatkan profesionalisme personelGCI Controller dengan kegiatan mengendalikan unsur Tempur Sergap(TS) pada sistem pertahanan udara Nasional, sehingga nantinya mereka professional dalam melaksanakan penuntunan penyergapan Air Intercept , Air Combat Tactic maupun alutsista yang digunakan.
Latihan Hanudnas Cakra A. Latihan ini dilaksanakan setiap tahun sekali sesuai dengan perintah Komando Atas. Tujuannya untuk melatih kesiapsiagaan operasional unsur-unsur Hanud jajaran Kosekhanudnas I dan Radar sipil dalam rangka menjaga kedaulatan  udara di wilayah tanggung jawabnya.
Latihan Hanudnas Perkasa A. Latihan ini bertujuan untuk  meningkatkan kesiapan operasional   unsur-unsur  Hanud TNI sesuai dengan Sistem Pertahanan Udara Nasional.
Dalam melaksanakan operasi Hanud dan gelar kekuatan Alutsista, Kosekhanudnas I  juga memiliki kewenangan untuk menggunakan unsur pesawat tempur, termasuk KRI berkemampuan Hanud dan unsur  Arteleri Pertahanan Udara.    Unsur  Rudal/Meriam tersebut berada di  Yon Arhanud 14 –III SLW di Cirebon, Den Rudal 003-Jaya ,Yon Arhanud 06-Jaya di Tanjung Periok dan Yon Arhanud 10-Jaya di Bintaro Jakarta. 

LABDA YUDHA NIRBAYA
”Dengan Kemahirannya Menguasai Wilayah Peperangan Tidak Gentar Menghadapi Segala Marabahaya”
VISI
Kosek Hanudnas I merupakan ujung tombak dalam mempertahankan kedaulatan Negara di udara.”Selama Negara Kesatuan Republik Indonesia masih ada, tugas itu tidak akan pernah berakhir karena Kosek Hanudnas I sebagai cerminan kekuatan TNI Angkatan Udara”. Peran Kosek Hanudnas I kedepan akan semakin besar dalam membentengi Negara Republik Indonesia agar terhindar dari ancaman udara baik dari dalam maupun dari luar. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kosekhanudnas I memiliki landasan Visi sebagai berikut :
1. Terwujudnya suatu kedaulatan Negara di udara di wilayah geografis pertahanan udara Kosek Hanudnas I, dari segala bentuk ancaman udara terhadap keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Terciptanya suatu sistim pertahanan udara yang mapan dan tidak dapat ditembus oleh pihak manapun yang memiliki niat ataupun tujuan untuk mengganggu persatuan dan Kesatuan Negara Republik Indonesia.
3. Terwujudnya personel Kosek Hanudnas I dan jajaran bawahnya yang memiliki kemampuan operasional yang tinggi serta tanggap dalam setiap pelaksanaan tugas.
MISI
Dengan dilandasi visi diatas, maka misi yang diemban oleh Kosek Hanudnas I dalam menyelenggarakan dan mengendalikan operasi pertahanan udara di wilayahnya sesuai tanggung jawab geografis wilayah pertahanan udara nasional adalah :
1. Mempertahankan wilayah udara nasional khususnya wilayah Kosek Hanudnas I dengan menyelenggarakan dan mengendalikan operasi pengamatan udara secara terus menerus sepanjang tahun.
2.  Menciptakan prajurit Kosek Hanudnas I yang cakap dan tanggap sebagai bhayangkara negara dalam mengemban tugas untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia diwilayah tanggung jawab geografisnya.
3.  Mengoptimalkan Alutsista baik yang berada dibawah jajaran Kosek Hanudnas I maupun BKO agar setiap saat mampu melaksanakan operasi.
4.    Mengaplikasikan doktrin pertahanan udara dengan melaksanakan langkah-langkah sesuai prosedur dan petunjuk pelaksanaan operasi Hanud serta Rules Of Engagement (ROE).
Kosekhanudnas I membawahi 6  Satuan Radar yaitu Satrad 211 Tanjung Kait, Satrad 212 Ranai,   Satrad 213 Tanjung Pinang, Satrad 214 Pemalang, Satrad 215 Congot dan Satrad 216 Cibalimbing.
Sumber : http://www.kohanudnas.mil.id/read/kosekhanudnas-I/30

Logo Resimen Zeni Konstruski ( Menzikon ) TNI AD


Request logo By Novi Alim Murdani
Resimen Zeni konstruksi atau Menzikon bagian dari Direktorat Zeni angkatan darat terdiri dari Batalyon Zeni Konstruksi 11 di Jakarta, Batalyon Zeni Konstruksi 12 di Palembang Sumatera Selatan,Batalyon Zeni Konstruksi 13 di Jakarta, Batalyon Zeni Konstruksi 14 di Jakarta.
Resimen (di TNI disingkat Men) adalah pasukan tentara yang terdiri atas beberapa batalyon yang biasanya dikepalai oleh seorang perwira menengah.

Resimen di Indonesia

  • Resimen Artileri Medan 2, bagian dari Divisi Infanteri 1/Kostrad
  • Resimen Artileri Medan 1, bagian dari Divisi Infanteri 2/Kostrad
  • Resimen Zeni konstruksi atau Menzikon bagian dari Direktorat Zeni angkatan darat terdiri dari Batalyon Zeni Konstruksi 11 di Jakarta, Batalyon Zeni Konstruksi 12 di Palembang Sumatera Selatan,Batalyon Zeni Konstruksi 13 di Jakarta, Batalyon Zeni Konstruksi 14 di Jakarta.
 Sumber : Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar